Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Komparasi Protokol Websocket dan MQTT Dalam Proses Push Notification Eka Putra, Fauzan Prasetyo; Muslim, Farhan; Hasanah, Nor; Holipah; Paradina, Reni; Alim, Royfal
Jurnal Sistim Informasi dan Teknologi 2023, Vol. 5, No. 4
Publisher : SEULANGA SYSTEM PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60083/jsisfotek.v5i4.325

Abstract

Teknologi push notification merupakan aspek krusial dalam aplikasi modern, yang memungkinkan pengiriman informasi secara instan kepada pengguna. Dua protokol komunikasi yang sering digunakan untuk mendukung fitur ini adalah Web Socket dan MQTT. Dalam penelitian ini, dilakukan analisis komparasi antara kedua protokol ini untuk memahami karakteristik, efisiensi, dan responsivitas masing-masing. Web Socket, dikenal karena koneksi dua arahnya (full-duplex), menyediakan kanal komunikasi persisten antara client dan server. Protokol ini memungkinkan pengiriman pesan secara real-time antara client dan server, sehingga sangat cocok untuk implementasi push notification yang membutuhkan responsivitas tinggi. Di sisi lain, MQTT (Message Queuing Telemetry Transport) dirancang khusus untuk keperluan Internet of Things (IoT). Fokus utama MQTT adalah pertukaran pesan terdistribusi, yang memungkinkan komunikasi efisien antara perangkat IoT. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dan pengukuran kinerja untuk mengevaluasi efisiensi dan responsivitas kedua protokol dalam mengirimkan push notification. Salah satu aspek yang diukur adalah kecepatan pengiriman pesan, yang melibatkan waktu delay dan waktu respons dari kedua protokol. Selain itu, penggunaan sumber daya seperti penggunaan CPU juga menjadi perhatian dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Web Socket cenderung lebih efisien dalam mengatasi push notification dalam skenario aplikasi real-time. Protokol ini menunjukkan waktu delay yang lebih rendah dan waktu respons yang lebih cepat dibandingkan dengan MQTT. Hal ini menunjukkan bahwa Web Socket mampu memberikan pengalaman pengguna yang lebih responsif dalam menerima push notification. Namun, MQTT menunjukkan keunggulan dalam pertukaran pesan terdistribusi pada lingkungan IoT. Protokol ini dirancang khusus untuk efisiensi dan kehandalan dalam komunikasi antara perangkat IoT. Dalam konteks penggunaan IoT, MQTT dapat memberikan performa yang lebih baik dalam mengirimkan push notification pada jaringan yang terdistribusi. Dengan demikian, kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa Web Socket lebih efisien dalam mengatasi push notification dalam skenario aplikasi real-time, sementara MQTT unggul dalam pertukaran pesan terdistribusi pada lingkungan IoT. Pemilihan protokol yang tepat harus didasarkan pada kebutuhan dan karakteristik aplikasi yang ingin diimplementasikan.
Technical Performance Comparison of Modern Frontend Frameworks Study on Svelte, React, and Vue Putra, Fauzan Prasetyo Eka; Hasbullah, Hasbullah; Muslim, Farhan; Paradina, Reni
Brilliance: Research of Artificial Intelligence Vol. 5 No. 1 (2025): Brilliance: Research of Artificial Intelligence, Article Research May 2025
Publisher : Yayasan Cita Cendekiawan Al Khwarizmi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/brilliance.v5i1.6133

Abstract

This research aims to analyze and compare the technical performance of three of the most widely used modern frontend frameworks, namely Svelte, React, and Vue. These frameworks are popular among developers for building responsive, efficient, and maintainable user interfaces. Using a systematic and controlled experimental approach, we developed identical simple web applications on each of the three frameworks to ensure fairness in comparison. The evaluation focused on four key performance metrics: rendering time, bundle size, memory usage during idle, and DOM operation efficiency. The experiments were conducted using a desktop computer equipped with an AMD Ryzen 5 5600X processor, 32 GB of RAM, and the Firefox browser running on the Ubuntu 22.04 LTS operating system. The results revealed that Svelte consistently outperformed React and Vue in all measured aspects. It achieved the fastest rendering time at 110 milliseconds, the smallest bundle size of 22 KB, the lowest idle memory usage at 7.8 MB, and the most efficient DOM operation with only one operation per action. React and Vue, although still considered performant, showed slower rendering times of 170 ms and 140 ms, respectively, along with larger bundle sizes and higher memory usage. Svelte’s superior performance is largely due to its compiler-based architecture, which transforms components into highly optimized vanilla JavaScript without relying on a virtual DOM or heavy runtime. This study provides valuable insights for developers and decision-makers in selecting the most technically efficient frontend framework for high-performance web applications.
KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA DAN UJI SENSORI KUE KOLOMBENGI YANG DISUBTITUSI DENGAN TEPUNG SAGU SEBAGAI DIVERSIFIKASI PANGAN BUDAYA Muslim, Farhan; Liputo, Siti Aisa; Bait, Yoyanda
Journal Of Agritech Science (JASc) Vol 7 No 01 (2023): Jurnal of agritech science (JASc) - Mei
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jasc.v7i01.1181

Abstract

Kue kolombengi merupakan salah satu kue tradisional yang berasal dari Gorontalo. Kue Kolombengi termasuk jenis bolu, memiliki rasa yang mansi, walaupun tekstur luarnya agak keras, tapi dalamnya terasa lembut. Kue kolombengi berbahan dasar tepung terigu, dan pada penelitian ini tepung terigu disubtitsi dengan menggunakan tepung sagu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh subtitusi tepung terigu dan tepung sagu terhadap karakteristik fisik, kimia dan organoleptik kue kolombengi. Sifat fisik meliputi analisis tekstur, sedangkan sifat kimia meliputi uji kadar air, kadar abu, protein dan serat, serta dilakukan uji organoleptik terhadap kue kolombengi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak lengkap (RAL) faktor tunggal. Perlakuan yang diberikan adalah formulasi tepung terigu dan tepung sagu yang meliputi P0 (100 % : 0 %), P1 (75 % : 25 %), P2 (50 % : 50 %), dan P3 (25 % : 75 %). Dalam penelitian ini akan dilakukan pengulangan sampel sebanyak 3 kali sebagai validasi dalam hasil penelitian. Data analisis dengan uji statistik Analisa Of Variance (ANOVA). Bila terjadi pengaruh nyata (p<0,05) pada setiap perlakuan, maka akan dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukan P3 (25% tepung terigu : 75% tepung sagu) merupakan perlakuan yang menghasilkan komponen proksimat terbaik dan juga analisis tekstur serta parameter organoleptik yang disukai. Meliputi kadar air (17,64%), kadar abu (1,62%), kadar serat (1,15%) kadar protein (7,40%), dan analisis tekstur (kekerasan) (3.433,5 g/f), serta uji organoleptik dari segi warna (netral), aroma (netral), rasa (agak suka) dan tekstur (netral). Kata kunci: Tepung sagu, kue kolombengi, kue tradisional