Industri kafe dan restoran berkembang pesat namun menghadapi tantangan tingkat pengangguran yang tinggi, khususnya di kalangan barista yang kurang terampil dan terlatih. Menurut data BPS, tingkat pengangguran di sektor akomodasi dan makan minum di Indonesia mencapai 5,94%, sementara di Amerika Serikat, sektor ini mencatat tingkat perputaran karyawan sebesar 73,6% pada tahun 2021. Penelitian Manzo menunjukkan bahwa barista menghadapi kesulitan dalam membangun dan mengembangkan usaha kafe karena kurangnya keterampilan kewirausahaan dan manajemen usaha. Oleh karena itu, diperlukan kurikulum Wirausaha yang komprehensif untuk barista, mencakup pelatihan teknis, manajemen, pemasaran, dan inovasi produk. Kurikulum ini dirancang untuk membekali barista dengan keterampilan yang diperlukan untuk membuka usaha mandiri atau mengembangkan karir di industri kafe. Selain keterampilan teknis penyajian kopi, kurikulum ini juga menekankan pengembangan soft skill seperti komunikasi, kepemimpinan, dan kerja sama tim, yang sangat penting bagi seorang wirausahawan. Melalui kolaborasi antara akademisi, praktisi industri, dan pemangku kepentingan, serta pendekatan pembelajaran yang inovatif seperti studi kasus dan magang, kurikulum ini diharapkan dapat menciptakan barista yang kompeten, berdaya saing, dan siap berwirausaha. Implementasi kurikulum ini akan melibatkan beberapa tahap, termasuk persiapan, pelaksanaan, serta evaluasi dan monitoring untuk memastikan keberhasilan program dan peningkatan jumlah barista yang berhasil memulai usaha kopi.