Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

REFEEDING SYNDROME DALAM PENATALAKSANAAN ANAK DENGAN GIZI BURUK: SEBUAH TINJAUAN PUSTAKA Felicia, Clarissa; Priambodo, Winres Sapto
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 10 No. 3 (2024)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/htj.v10i3.1275

Abstract

Pendahuluan: Refeeding syndrome (RFS) merupakan serangkaian perubahan metabolik dan elektrolit yang terjadi sebagai akibat dari peningkatan pemberian kalori secara agresif setelah periode ketiadaan asupan kalori pada pasien kurang gizi berat. Kondisi ini dapat dijumpai pada berbagai lingkup usia, tidak terkecuali anak-anak. Insidensi RFS mencapai 15% pada balita dengan malnutrisi berat akut. Tujuan: Tinjauan ini bertujuan untuk memberikan referensi terbaru RFS khususnya di bidang pediatri guna memberikan pemahaman yang komprehensif, sehingga kondisi ini diharapkan dapat lebih cepat diprediksi dan dikelola di masa mendatang. Metode: Pencarian literatur dilakukan dengan menggunakan database seperti PubMed, Cochrane Library, dan Science Direct dengan kata kunci “sindrom refeeding”, “komplikasi”, “terapi”, “malnutrisi” dan “gizi buruk”. Hasil: Refeeding syndrome merupakan suatu kondisi fatal yang berpotensi mengancam jiwa. Malnutrisi akut dan kronis merupakan faktor risiko yang khas. Namun, RFS dapat dicegah dengan memperkenalkan kembali makanan secara bertahap sesuai dengan fase penyakit, sebagaimana yang tertuang dalam program Sepuluh Langkah Tatalaksana Gizi Buruk. Kesimpulan: Secara keseluruhan, RFS adalah kondisi yang serius tetapi dapat dicegah yang dapat dikelola dengan pemantauan penuh dan perawatan terkontrol. Kesadaran akan kemungkinan RFS dan identifikasi pasien yang berisiko sangat penting, karena komplikasi metabolik dari gangguan ini dapat dihindari dengan penanganan yang tepat.
Asfiksia Neonatorum pada Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah: Literature Review Geopal, Jhodi Rent; Priambodo, Winres Sapto
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v10i1.56025

Abstract

Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) telah diidentifikasi sebagai faktor risiko signifikan untuk asfiksia neonatorum, kondisi serius yang dapat mengancam jiwa pada bayi baru lahir. Tinjauan literatur ini bertujuan untuk menyajikan sintesis temuan dari sejumlah studi kasus kontrol yang dilakukan di berbagai wilayah yang membahas hubungan antara BBLR dan kejadian asfiksia neonatorum. Analisis menunjukkan bahwa bayi dengan BBLR memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami asfiksia neonatorum, dengan Adjusted Odds Ratio (AOR) yang bervariasi tetapi secara konsisten menunjukkan signifikansi statistik. Hasil ini menyoroti pentingnya deteksi dini, intervensi yang tepat, dan perawatan intensif bagi bayi dengan BBLR guna mengurangi angka kejadian serta dampak negatif pada kesehatan bayi. Implikasi klinis dari temuan ini adalah perlunya strategi pencegahan yang lebih baik dan perhatian yang meningkat terhadap faktor risiko ini dalam konteks perawatan neonatal di Ethiopia dan mungkin juga di negara-negara dengan tantangan serupa.