Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pemaknaan hijab fisik dan batin dalam Al-Qur’an sebagaimana dipahami oleh mahasiswa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU). Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode fenomenologi, studi ini menelusuri pengalaman personal, interpretasi keagamaan, dan konstruksi makna simbolik hijab berdasarkan latar belakang keilmuan dan sosial responden. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi lapangan, dan kuesioner terhadap 63 mahasiswi dari berbagai fakultas di UINSU. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa memahami hijab tidak hanya sebagai kewajiban berpakaian, tetapi juga sebagai ekspresi spiritualitas, kesalehan, dan identitas religius. Variasi pemahaman ini dipengaruhi oleh latar pendidikan, lingkungan, dan keterlibatan dalam kegiatan keagamaan. Responden dari pesantren cenderung memiliki pemahaman tekstual dan normatif, sementara mahasiswa dari sekolah umum dan madrasah menunjukkan kecenderungan tafsir kontekstual dan reflektif. Temuan ini menegaskan pentingnya pendekatan tafsir holistik dalam pendidikan tinggi Islam yang mampu menjembatani antara ajaran normatif dan realitas sosial mahasiswa. Studi ini memberikan kontribusi terhadap diskursus keislaman kontemporer dengan memperkaya pemahaman terhadap hijab sebagai simbol multidimensional yang mencerminkan nilai-nilai spiritual, etika, dan budaya dalam kehidupan Muslim modern.