This Author published in this journals
All Journal Majalah Farmaseutik
Pujilestari, Dwi
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Penggunaan Seftriakson Vs Penisilin Pada Pasien Leptospirosis Berat: Tinjauan Naratif Yasin, Nanang Munif; Pujilestari, Dwi; Nuryastuti, Titik
Majalah Farmaseutik Vol 19, No 3 (2023)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v19i3.80477

Abstract

Leptospirosis penyakit demam septik akut yang disebabkan bakteri leptospira interrogan. leptospirosis merupakan salah satu penyebab zoonosis terpenting morbiditas dan mortilitas. Tatalaksana leptospirosis dengan menggunakan panduan yang diatur oleh Kemenkes pada tahun 2017. Antibiotik yang digunakan yakni penisilin atau seftriakson. Studi ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan antibiotik seftriakson di bandingkan penisilin dengan metode tinjauan naratif menggunakan artikel dari database Cochrane, Pubmed, dan Scopus. Pencarian artikel menggunakan kata kunci, leptospirosis, Weil’s syndrom, penisilin dan Seftriakson, case study, cohort dan Randomized Control Trial (RCT), yang terbit antara tahun 2012 hingga 2022. Hasil penyaringan didapatkan 8 artikel studi yang masuk kriteria inklusi dan eksklusi. Efektivitas antibiotik seftriakson lebih baik dari penisilin. Dengan luaran klinik pasien membaik. Kesimpulan pada studi tinjauan naratif ini, terapi leptospirosis selama rawat inap disesuaikan dengan kondisi klinik pasien. seftriakson dan penisilin merupakan antibiotik yang aman digunakan pada pasien leptospirosis. Penggunaan seftriakson lebih efektif digunakan sebagai pilihan terapi pada leptospirosis berat.