Telemedicine merupakan bagian dari telehealth yang mengacu semata-mata pada penyediaan layanan perawatan kesehatan dan pendidikan jarak jauh, dengan menggunakan teknologi telekomunikasi. Apoteker dapat memberikan revolusi kemajuan telehealth untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di Indonesia. Salah satunya telemedicine dan telefarmasi merupakan hal penting dalam perawatan kesehatan yang wajib dilakukan oleh apoteker. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan antara karakteristik responden terhadap persepsi telemedicine dan hubungan persepsi telemedicine terhadap kesediaan menggunakan telemedicine. Penelitian ini menggunakan metode survey cross sectional study untuk mengukur persepsi telemedicine dan kesediaan menggunakan terhadap telemedicine. Pengambilan sampel dilakukan di 5 perguruan tinggi Yogyakarta dengan pengambilan data melalui GoogleForm. Sampel penelitian dipilih menggunakan teknik convenience sampling, dengan minimal sampel 422 responden. Telah dilakukan expert judgement oleh dosen pembimbing dan face validity. Uji analisis yang dilakukan adalah deskriptif dan uji statistik Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden memiliki persepsi telemedicine positif (95,24%). Uji Chi-square menunjukkan adanya hubungan persepsi telemedicine dengan usia (p=0,000), tahun ajaran (p=0,000), perguruan tinggi (p=0,000). Adanya hubungan kesediaan menggunakan dengan perguruan tinggi (p=0,024), pendapatan orangtua (p=0,018), domisili (p=0,029), pernah menggunakan (p=0,000). Adanya hubungan persepsi telemedicine dengan kesediaan menggunakan (p=0,000). Diperlukan upaya bagi pemerintah mengoptimalkan implementasi telemedicine berupa kebijakan dan kesiapan bagi tenaga kesehatan terutama calon apoteker.