Tahir, Hadijah
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Evaluasi Kinerja Instalasi Farmasi Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Marjono Jakarta dengan Metode Integrasi Balanced Scorecard dan Objective Key Results Jatmiko, Jatmiko; Satibi, Satibi; Ciptono, Wakhid Slamet; Tahir, Hadijah
Majalah Farmaseutik Vol 19, No 4 (2023)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v19i4.88183

Abstract

Evaluasi kinerja instalasi farmasi rumah sakit penting dilaksanakan terutama karena instalasi farmasi termasuk penyumbang pendapatan rumah sakit yang terbesar. Pengintegrasian balanced scorecard dengan objective results, dapat dijadikan sebagai fungsi evaluasi atau sistem umpan balik dan sistem analitik untuk mendapatkan data yang riil dan relevan dalam mengambil keputusan dan pemetaan strategi jangka panjang pada rumah sakit. Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dinarasikan secara imperatif  dengan mengunakan data primer dan sekunder. Data primer didapatkan dari survei kepuasan pasien rawat jalan serta wawancara dan survei dengan karyawan di instalasi farmasi. Data sekunder mengambil data retrospektif dengan menelaah dokumen dari tahun 2019 sampai 2021. Hasil penelitian dari perpektif keuangan fixed asset turnover pada tahun 2019, 2020 dan 2021 adalah 16,20%; 19,15% dan 21,29% artinya rumah sakit dari tahun ke tahun tercatat semakin efesien dalam menggunakan asetnya. Indeks kepuasan pasien berdasarkan perspektif pelanggan adalah 92,5%, meningkat 21,4% pada 2019, turun 20,3% pada 2020, dan meningkat kembali 22,2% pada 2021, mencapai 94.711 pasien. Bisnis internal rata-rata waktu tunggu obat jadi 29,57; 26,18 dan 14,13 menit serta untuk obat racikan 36,29; 32,95 dan 17,93 menit dari tahun 2019 hingga 2021. Pertumbuhan dan pembelajaran kerjasama antar bagian, karier, motivasi yang baik dari para karyawan merupakan indikator yang diukur. Indikator iklim kerja di instalasi farmasi banyak pegawai menilai netral terkait kualitas layanan, masukan, saran dan umpan balik perbaikan. Karyawan memahami dalam melakukan budaya kejujuran, selalu kerjasama dalam suatu tim kerja. Strategi integrasi antara balanced scorecard dan objective & key results harus disesuaikan dengan tujuan, sumber daya, dan kebutuhan spesifik dari instalasi farmasi. Dengan merancang OKR yang relevan dan terukur, instalasi farmasi dapat bekerja menuju pencapaian tujuan yang lebih jelas dan mendorong perbaikan berkelanjutan dalam kinerja.
Implementation of Lean Hospital Intervention in Outpatient Pharmacy Depot at the National Brain Center Hospital Prof. Dr. dr. Mahar Marjono Jakarta, Indonesia Dharmaningsih, Dwi; Andriani, Helen; Bashabih, Masyitoh; Tahir, Hadijah
Unnes Journal of Public Health Vol 13 No 1 (2024): Unnes Journal of Public Health
Publisher : Universitas Negeri Semarang (UNNES) in cooperation with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ujph.v13i1.74992

Abstract

Waiting time for prescription services indicates the quality of hospital services. The waiting time at the National Brain Center Hospital Prof. Dr. dr. Mahar Marjono Jakarta (RSPON Jakarta) Regular Outpatient Pharmacy Depot has not yet reached the standard of ≤30 minutes for non-concoction prescription, ≤60 minutes for concoctions prescription. This research aims to reduce the waiting time for outpatient prescription services using the Lean Hospital approach, which uses operational research methods with a qualitative approach through direct observation, interviews, and document review. In current state conditions, the lead time for non-concoction prescriptions is 46.7 minutes, with the ratio of value-added activity to total service time 25%:75%, while for concoctions prescriptions is 98.9 minutes, with the ratio of 27%:73%. The highest waste is waiting and overprocessing. Causes of waste are human resources inefficiency, simultaneous doctors' practice schedules, no separate system for regular and executive outpatient staff, e-prescriptions optimation, internet instability, and patient interruptions. Lean hospital intervention was the Balancing-Heijunka through modification of shifts and 5S. Future state results showed a 28% reduction in lead time for non-concoction prescriptions (33.3 minutes), while concoction prescriptions decreased by 32% (67.1 minutes). Lean Hospital can reduce waste and lead time for prescription services.