<![CDATA[Abstak Al-Quran merupakan kitab suci bagi umat Islam, Al-Qur’an memiliki kedudukan yang sangat mulia. Kemampuan membaca Al-Quran adalah suatu keberkahan dan tanggung jawab bagi setiap Muslim. Idealnya, semua masyarakat Muslim bisa membaca dan menulis Al-Qur’an. Namun pada kenyataannya masih ada umat Islam di Sungai Padi, Ban, Air Batu, Narathiwat, Thailand yang masih mengalami buta aksara Al-Qur’an. Dalam rangka memberantas buta aksara Al-Qur’an, berbagai macam cara dilakukan agar mudah dan bisa dipelajari oleh setiap muslim yang belum bisa membaca kitab suci Al-Qur’an, yaitu dengan Membentuk program pengajaran Al-Qur’an dan dengan Metode Tahsin. Upaya-upaya yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut diantaranya ialah program pemberantasan buta huruf bagi masyarakat yang terlanjur memiliki tingkat pendidikan formal yang rendah. Oleh karena itu, salah satu langkah awal yang dilakukan yaitu dengan melaksanakan program intensif pemberantasan buta aksara huruf arab pada masyarakat khususnya ibu-ibu lanjut usia. Dengan metode Tahsin, metode ini megupayakan untuk memperbaiki bacaan Al-Qur’an agar sesuai dengan aturan tajwid dan memperindah bacaan dengan menggunakan nada ketika membaca ayat suci Al-Qur’an. Hasil dari pembentukan program pengajaran Al-Qur’an ini dengan metode Tahsin terbukti efisien diterapkan kepada ibu-ibu lanjut usia, metode ini terbukti efektif memudahkan peserta didik yang belum bisa membaca huruf hijaiyah mempelajari cara membaca Al-Quran.]]>
