Ginting, Emya Elitna Ananta
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengendalian Sosial Terhadap Perilaku Kekerasan Sebagai Bentuk Imitasi Game Online Pada Anak: Studi Pada Sekolah Dasar Islam Terpadu di Pekanbaru Rinaldi, Kasmanto; Putri, Alin Kamelia; Julianda, Cendra Leka; Syahendra, Daffa Ghalbi; Ginting, Emya Elitna Ananta; Halim, Hanifa Nuriya; Fembahduni, Mahartika; Gumilang, M. Aryo; Priadi, Muhammad Brahma Restu; Setiawan, Yuda
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Cahaya Mandalika (Abdimandalika) Vol. 5 No. 1 (2024): Juni
Publisher : Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/abdimandalika.v5i1.3030

Abstract

Kenakalan anak merupakan perilaku yang melanggar norma masyarakat dan tindakan anti-sosial yang perlu diperhatikan dan dibimbing dengan serius. Pengendalian sosial di sekolah merupakan upaya untuk mencegah perilaku kenakalan dengan menerapkan tata tertib yang mengatur perilaku dan lingkungan belajar. Namun, kenakalan tetap terjadi, termasuk perilaku imitasi dari game online. Peran orang tua dan sekolah, dalam mengendalikan dampak negatif game online sangat penting, dengan tujuan memberikan pemahaman dan sosialisasi tentang pengendalian sosial terhadap kenakalan anak di sekolah dasar. Tujuan dari sosialisasi ini adalah memberikan pemahaman tentang pengendalian sosial terhadap kenakalan anak di lingkungan sekolah, mensosialisasikan kepada pihak sekolah agar lebih mengenal bagaimana melakukan pengendalian sosial terhadap anak-anak. Penelitian ini bersifat studi lapangan (Observasional Research) yang berguna untuk mengumpulkan data primer, penelitian ini juga menggunakan pendekatan workshop dengan tujuan agar anak-anak dapat mudah memahami materi dan dilanjutkan dengan tanya jawab. Untuk mendapatkan data peneliti menggunakan metode wawancara, observasi, dan Focus Grup Discussion (FGD). Hasil yang didapatkan kegiatan ini yaitu kenakalan yang ada di SD IT AL-Fikri yaitu mengolok-olok dan bercanda dengan kekerasan. Pihak sekolah memiliki upaya pengendalian sendiri untuk menanggulangi kenakalan tersebut.
PENCEGAHAN KEKERASAN DI TEMPAT PENITIPAN ANAK (STUDI KASUS: DAYCARE X, Y, DAN Z DI KOTA PEKANBARU TAHUN 2024) Ginting, Emya Elitna Ananta; Usmita , Fakhri
Bureaucracy Journal : Indonesia Journal of Law and Social-Political Governance Vol. 5 No. 2 (2025): Bureaucracy Journal : Indonesia Journal of Law and Social-Political Governance
Publisher : Gapenas Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53363/bureau.v5i2.680

Abstract

Daycare helps working parents by providing childcare and education services. However, daycare can become places of violence if they are not supervised. Child protection needs to be implemented by the relevant agencies, supported by caregivers, and accompanied by training. Parents also need to be educated because they are responsible for fulfilling children's rights. This study uses a qualitative research method. In qualitative research, the researcher acts as a data collection tool. This study focuses on the phenomenon of violence in childcare centers through case studies, involving observation and interviews. With this approach, the researcher can explore the factors influencing violence, the prevention strategies implemented, and the contribution of childcare centers to child protection. Based on Routine Activities Theory, preventing violence against children in daycare will be most effective if it can prevent the perpetrator, target, and lack of supervision from occurring simultaneously. These efforts include training and education to reduce the potential for perpetrators, empathetic and risk-aware caregiving to protect children as targets, and strengthening supervision systems involving caregivers, institutions, relevant agencies, and active parental involvement. Preventing violence against children in daycare requires synergy between strong regulations, continuous supervision, empathetic and professional caregivers, and active parental involvement. To achieve a holistic and sustainable child protection system, it is necessary to strengthen formal structures, continuously enhance caregiver capacity, and optimize the role of government agencies and cross-sectoral institutions in monitoring and training.