Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pendampingan Konselor Menangani Krisis Keluarga: Kasus Sonduk Hela di Suku Batak Manullang, Priska; Sihombing, Sempurna; Halawa, Via Epiphanis; Sagala, Joyis
Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity (JIREH) Vol 5 No 1 (2023): JIREH: Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili dan Kejuruan (STTIK) Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37364/jireh.v5i1.148

Abstract

This research aims to be a provision or guide for counselors in accompanying the son-in-law experiencing a family crisis the sonduk hela case the Batak tribe. The focus of the research abaut in accompanying the son-in-law experiencing family crisis the sonduk hela case the Batak tribe in village of Pegagan Julu IV. This research used qualitative methods with literature research (library research), data collection through interviews, observation of data sources, documentation and data analysis using case studies. The results of the research are first by a cross-cultural approach, as a son-in-law becomes aware of the cultural rules Toba Batak, the heir is male and has the courage to make decisions, secondly by the Pastoral Case study metode approach, the son-in-law makes events that occur around him as objective or realistic inspiration, and aware of his identity when he is with his in-laws' family. Third, by cultural counselor approach (klb), pastoral case study method (mskp), and theological approach will help the son-in-law deal with the family crisis of the sonduk hela case the Batak tribe. Penelitian ini bertujuan menjadi bekal atau pegangan konselor dalam mendampingi menantu yang mengalami krisis keluarga kasus sonduk hela suku Batak. Fokus penelitian ialah menantu laki-laki yang mengalami krisis keluarga kasus sonduk hela suku Batak di desa Pegagan Julu IV. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan literature risearch (penelitian perpustakaan), pengumpulan data melalui Interview, Observasi sumber data, dokumentasi dan menganalisa data dengan Case study. Hasil penelitian ialah pertama melalui pendekatan lintas budaya, sebagai menantu laki-laki menjadi sadar dengan aturan budaya Batak Toba yaitu ahli waris adalah laki-laki dan berani menentukan keputusan, kedua melalui pendekatan Metode Studi Kasus Pastoral, menantu laki-laki menjadikan peristiwa yang terjadi disekitar sebagai inspirasi yang objektif atau realistis, serta menyadari jati dirinya saat bersama keluarga mertua. Ketiga, pendekatan konselor lintas budaya (klb), metode studi kasus pastoral (mskp), dan pendekatan teologi akan membatu menantu menangani krisis keluarga kasus sonduk hela di suku Batak.
PENDAMPINGAN PASTORAL BUDAYA BAGI KOMUNITAS PENENUN DI DESA PANSUR NAPITU KECAMATAN SIATAS BARITA KABUPATEN TAPANULI UTARA Sianturi, Reymond Pandapotan; Sibarani, Yosua; Limbong, Nurelni; Manullang, Priska; Simamora, May Rauli
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Volume 5 No 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i1.24795

Abstract

Ulos dikenal sebagai ekspresi kasih-sayang, maka dikenal ungkapan mangulosi. Dalam adat Batak, mangulosi (memberikan ulos) melambangkan pemberian kehangatan dan kasih sayang kepada penerima ulos. Proses revitalisasi perlu dilakukan dengan hati-hati agar tidak menghilangkan nilai-nilai yang terkandung dalam kain ulos itu sendiri. Metode pendampingan pastoral budaya bagi komunitas penenun di desa Pansur Napitu adalah pemaparan atau penjelasan materi, diskusi, dan tanya jawab secara tatap muka (on site). Pembicara menyampaikan hal-hal penting seperti: (a) Pentingnya pemasaran berbasis  e-commerce  (b) Pemasaran  berbasis  marketplace  (c) Mengembangkan keunggulan daya saing bisnis melalui pasar global (d) cara pembuatan zat pewarna alami dari tumbuh-tumbuhan sekitar. Penyampaian materi didukung oleh tampilan visual berupa  slide power point dan alat peraga yang dipersiapkan oleh pembicara. Para peserta aktif dalam kegiatan diskusi dan tanya. Pembicara  juga  memberikan kesempatan kepada perwakilan peserta untuk berbagi pengalaman mengenai pembuatan dan penjualan ulos tenun. Kegiatan pengabdian ini memberikan manfaat bagi mitra. Mitra membagikan manfaat berupa wawasan yang bertambah dan bangkitnya semangat untuk tetap tekun melestarikan tenun ulos.