Siklus kehidupan yang dimulai sejak dalam masa kandungan sampai dewasa dapat ditemukan berbagai permasalahan gizi, terutama di awal etape kehidupan di masa 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yakni berkaitan erat dengan kejadian stunting. Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak kerena kekurangan gizi secara kronis sehingga pertumbuhan anak lebih pendek dibanding usianya. Selain pentingnya masa 1000 HPK juga terdapat faktor lain yang terkait dengan stunting yakni keadaan lingkungan yang mempengaruhi kesehatan masyarakat. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan salah satu indikator faktor lingkungan yang secara tidak langsung dapat menyebabkan stunting di masyarakat. Permasalahan yang masih dihadapi mitra adalah masih terdapat rendahnya pengetahuan ibu dalam pengasuhan 1000 HPK dan sanitasi lingkungan dalam akses lima pilar STBM Kegiatan ini merupakan kegiatan edukasi gizi pemberian informasi mengenai pencegahan stunting melalui penyuluhan kepada ibu balita dan pasangan usia subur. Kegiatan ini dilakukan di bulan Desember 2023 di Padukuhan pokoh, Wedomartani. Peserta antusias mengikuti kegiatan sampai dengan selesai. Sebanyak 73,3% peserta mengalami peningkatan pengetahuan setelah mendapatkan edukasi melalui ceramah dan tanya jawab kepada peserta. Hasil intervensi menunjukkan bahwa ada peningkatan pengetahuan peserta yang ditunjukkan dengan hasil uji statistik juga menunjukkan bahwa nilai siginifikansi sebesar 0,06. Artinya ada pengaruh antara pemberian edukasi kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan. Gangguan pemenuhan gizi dan akses STBM yang buruk dapat terjadi dikarenakan rendahnya tingkat pengetahuan, sikap, motivasi dan keterampilan ibu/keluarga dalam pengasuhan terhadap anak. Ibu berperan penting dalam proses pemenuhan gizi yang optimal bagi anak. Pengetahuan ibu terkait pencegahan stunting sejak dini perlu ditingkatkan baik dalam pemenuhan kebutuhan gizi anak dalam 1000 HPK maupun implementasi STBM dalam keluarga.