Tahnik kurma merupakan sebuah ritual keagamaan dalam Islam di mana kunyahan buah kurma dioleskan ke langit-langit mulut bayi baru lahir sebagai makanan pertama setelah dilahirkan. Masa neonatal merupakan masa kritis perkembangan sistem kekebalan tubuh manusia. Tahnik kurma memilki banyak manfaat bagi neonatus termasuk perlindungan dari hipoglikemia dan terhadap respon imun. Tingkat pengetahuan dan sikap ibu yang kurang akan mempengaruhi praktik tahnik kurma pada bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap ibu terhadap praktik tahnik kurma pada bayi.Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross sectional. Sampel diambil dengan teknik simple random sampling dan besar sampel berjumlah 65 ibu. Data dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner tingkat pengetahuan dan sikap kepada ibu. Data yang telah dikumpulkan selanjutnya akan dilakukan analisis dengan uji spearman rank.Sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan cukup yang berjumlah 33 orang (51%). Sikap setuju yang berjumlah 46 orang (71%). Responden yang tidak melakukan praktik tahnik kurma sebanyak 63 orang (97%) dan yang melakukan tahnik kurma hanya 2 orang (3%). Hasil analisis tingkat pengetahuan diperoleh nilai p value = 0,935 (>0,05) dan sikap diperoleh nilai p value = 0,814 (>0,05).Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap ibu terhadap praktik tahnik kurma pada bayi.Kata Kunci : tingkat pengetahuan, sikap, ibu, tahnik kurma, bayi