Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERBEDAAN GANGGUAN HOMEOSTASIS PADA PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE TANPA SYOK DAN SSD (SINDROM SYOK DENGUE) - Pujiati
Majalah Ilmiah Sultan Agung Vol 45, No 119 (2009): Jurnal Majalah Ilmiah Sultan Agung, Sept - Nov 2009
Publisher : Majalah Ilmiah Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Coagulation disorders in DHF represent the main pathogenesis which led to bleeding manifestation. Coagulation disorders and fibrinolysis have been attributed to the occurrence of DIC with bleeding manifestation. which is a homeostasis disorder that occurred in DHF. This study was conducted to evaluate the difference of kinetic of homeostasis disorder in DSS and Non DSS. An explorative observational research was conducted to 97 patients with DHF, consisting of 47 DSS and 50 Non DSS. The patients, age were 3- 14 years old, who admitted to Pediatric Ward or Pediatric Intensive Care Unit (PICU) Dr. Kariadi Hospital from February 2011 until February 2002. Diagnosis of DHF was based on criteria of WHO 1999. Parameter for coagulation disorders: PT, PTT, fibrinogen were examined on day 0 (on admission), 1,2, and 7. Data were analyzed using independent t-test, Mann-Whitney test and X2 test using SPSS 11.5 for window. The result is considered significant if p < 0.05. The caring periods, hemoglobin, hematokrit, and leucocytes were significantly higher in DSS compared to non DSS (p < 0.05). Homeostasic disorders in DHF may occur from first day of admission or on the third day of fever and gradually become normal on seventh day. Hemeostatic disorders in DSS are more severe compared to non DSSKeyword: Dengue hemorrhagic fever (DHF), Dengue shock syndrome (DSS), homeostatic disorder
HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BAYI Pujiati Abbas; Aprillia Sri Haryati
Majalah Ilmiah Sultan Agung Vol 49, No 123 (2011): Jurnal Majalah Ilmiah Sultan Agung, Maret - Mei 2011
Publisher : Majalah Ilmiah Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Acute Respiratory Infections (ARI) is the most one of the childrendeath cause in developing country. The giving of exclusive breast feedingand the environment become the factors that influence of AcuteRespiratory Infections. This research is purposed to know the relationbetween exclusive breast feeding with the number of ARI cases in flat unitof Bandung Bondowoso Puncak Gading, Kaligawe Sawah Besar andBedagan Semarang.The research is using analitic observational method with Cross-Sectional design. The research was done for twelve months baby in flatunit of Bandung Bondowoso Puncak Gading, Kaligawe Sawah Besar andBedagan Semarang with 120 babies for sample, that have fulfilled theinclusive criteria and the exclusive criteria. The data that was used areprimer data from the quetioners, that was filled by the researcher whendong the observation in flat unit of Bandung Bondowoso Puncak Gading,Kaligawe Sawah Besar and Bedagan Semarang. Then the data wasanalyzed by chi square to know the relation between exclusive breastfeeding with ARI cases. Furthermore, it was tested with coefisien to knowthe closeness relation between exclusive breast feeding with ARI cases.The result of research with chi square test was got p = 0,000 andthe result of coefisien contingensi test was 0,663.The conclusion of the research is, there are relation betweenexclusive breast feeding with ARI cases in flat unit of BandungBondowoso Puncak Gading, Kaligawe Sawah Besar and BedaganSemarang with the closeness level is strong.Key word : exclusive breast feeding, ARI ABSTRAKInfeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan salah satupenyebab kematian tersering pada anak di negara sedang berkembang.Pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif dan lingkungan menjadi faktor yangmempengaruhi kejadian ISPA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiadanya hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan angka kejadianISPA di Rumah Susun Bandung Bondowoso Pucang Gading, KaligaweSawah Besar, dan Bedagan di Semarang.Penelitan ini menggunakan metode analitik observasional denganrancangan Cross-Sectional. Penelitian dilakukan pada anak usia 12 bulandi Rumah Susun Bandung Bondowoso Pucang Gading, Kaligawe SawahBesar, dan Bedagan di Semarang dengan sampel sebanyak 120 anakyang telah memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Data yangdigunakan adalah data primer dari kuesioner yan diisi oleh peneliti saatmelakukan observasi di Rumah Susun Bandung Bondowoso PucangGading, Kaligawe Sawah Besar, dan Bedagan di Semarang. Kemudiandata yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan chi-square untukmengetahui adanya hubungan pemberian ASI eksklusif dengan kejadianISPA. Selanjutnya diuji dengan koefisien untuk mengetahui keeratanhubungan antara ASI eksklusif dengan kejadian ISPA.Hasil penelitian dengan uji chi-square didapatkan p = 0,000 danhasil uji koefisien kontingensi adalah 0,663.Disimpulkan bahwa ada hubungan antara pemberian ASI eksklusifdengan kejadian ISPA di Rumah Susun Bandung Bondowoso PucangGading, Rumah Susun Kaligawe Sawah Besar, dan Rumah SusunBedagan di Semarang dengan tingkat keeratan yang kuat.Kata kunci : ASI eksklusif, ISPA
The effect of Lactobacillus acidophilus,Streptococcus thermophilus, and Bifidobacterium longum probiotics on bilirubin levels of neonates with hyperbilirubinemia Abbas, Pujiati; Mayangsari, Citra Primavita; Gunawan, Robby
Sains Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 14, No 2 (2023): December 2023
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA), Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/sainsmed.v14i2.34029

Abstract

Hyperbilirubinemia, a common illness in newborns that can lead to hospital readmission, has been treated with blue light phototherapy. This treatment, either on its own or in combination with probiotics, has shown fast and significant decreases in bilirubin levels in the blood, helping to speed up the fading of jaundice. This study aims to examine the effects of combining phototherapy with probiotics containing Lactobacillus acidophilus, Streptococcus thermophilus, and Bifidobacterium longum on newborns with hyperbilirubinemia. The study was conducted at Sultan Agung Islamic Hospital (RSI Sultan Agung), Semarang, using a randomized controlled trial design. It included newborns who were hospitalized between August and November 2022. The control group was administered phototherapy, whereas the treatment group received both phototherapy and probiotics for 7 days. SPSS software analysis demonstrated a statistically significant reduction in average levels of total and indirect bilirubin in the intervention group (6.50 mg/dl and 7.20 mg/dl) compared to the control group (6.70 mg/dl and 7.48 mg/dl). These findings highlight the potential effectiveness of the combined approach in controlling hyperbilirubinemia. The study proposes using probiotics as a safe additional treatment for neonatal hyperbilirubinemia, showing that it is well-tolerated and safe for the participants. Although the combination of probiotics and phototherapy did not show a significant difference compared to phototherapy alone, it did result in a faster average decrease in hyperbilirubinemia. This could reduce the necessity for hospital readmissions to manage this condition. The findings underscore the potential of probiotics as a helpful supplement to established treatment methods for newborn hyperbilirubinemia.
Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu terhadap Praktik Tahnik Kurma Pada Bayi (Studi Observasional Analitik di Wilayah Kerja Puskesmas Talun Kabupaten Pekalongan) Yuliani, Sherin Natasya; Abbas, Pujiati; -, Susilorini
Jurnal Ilmiah Penelitian Mahasiswa Vol 2, No 3 (2023): Desember 2023
Publisher : Jurnal Ilmiah Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tahnik kurma merupakan sebuah ritual keagamaan dalam Islam di mana kunyahan buah kurma dioleskan ke langit-langit mulut bayi baru lahir sebagai makanan pertama setelah dilahirkan. Masa neonatal merupakan masa kritis perkembangan sistem kekebalan tubuh manusia. Tahnik kurma memilki banyak manfaat bagi neonatus termasuk perlindungan dari hipoglikemia dan terhadap respon imun. Tingkat pengetahuan dan sikap ibu yang kurang akan mempengaruhi praktik tahnik kurma pada bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap ibu terhadap praktik tahnik kurma pada bayi.Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross sectional. Sampel diambil dengan teknik simple random sampling dan besar sampel berjumlah 65 ibu. Data dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner tingkat pengetahuan dan sikap kepada ibu. Data yang telah dikumpulkan selanjutnya akan dilakukan analisis dengan uji spearman rank.Sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan cukup yang berjumlah 33 orang (51%). Sikap setuju yang berjumlah 46 orang (71%). Responden yang tidak melakukan praktik tahnik kurma sebanyak 63 orang (97%) dan yang melakukan tahnik kurma hanya 2 orang (3%). Hasil analisis tingkat pengetahuan diperoleh nilai p value = 0,935 (>0,05) dan sikap diperoleh nilai p value = 0,814 (>0,05).Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap ibu terhadap praktik tahnik kurma pada bayi.Kata Kunci : tingkat pengetahuan, sikap, ibu, tahnik kurma, bayi
PREDIKSI KEJADIAN PREEKLAMPSIA DENGAN MEAN ARTERIAL PRESSURE PADA IBU HAMIL Salsabila, Meisya; Reza, Hanif; Abbas, Pujiati
Jurnal Ilmiah Penelitian Mahasiswa Vol 4, No 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Jurnal Ilmiah Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Preeklampsia merupakan salah satu gangguan kehamilan yang ditandai dengan hipertensi dan proteinuria, yang dapat menyebabkan komplikasi yang serius terhadap neonatal dan ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan Mean Arterial Pressure (MAP) sebagai prediktor kejadian  preeklampsia (PE) pada ibu hamil di Semarang Timur.Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan case control retrospektif. Sampel berjumlah 100 yang terbagi atas 50 Preeklampsia (kasus) dan 50 tidak Preeklampsia (kontrol) di wilayah kerja Puskesmas Semarang Timur. Sampel didapatkan dari Rekam Medis Puskesmas Bangetayu dari Januari 2019 sampai dengan Desember 2024. Teknik pengambilan sampel dengan consecutive sampling. Data penelitian diuji dengan uji Chi-square.Hasil: Hasil uji analisis menunjukkan adanya hubungan signifikan MAP sebagai predictor kejadian preeklampsia pada trimester 1 yaitu p= 0,000 dengan koefisien korelasi 0,375, trimester 2 p= 0,000 dengan koefisien korelasi 0,510, trimester 3 p= 0,000 dengan koefisien korelasi 0,415 dan status Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan kejadian preeklampsia dengan p-value 0,001. Hasil odd ratio pada IMT 3,930. Kesimpulan: Pada penelitian ini MAP merupakan prediktor yang valid dan signifikan untuk kejadian preeklampsia pada ibu hamil, pada trimester 1 MAP menjunjukan kemampuan prediktor yang bermakna, trimester 2 menunjukan MAP konsisten mempertahankan nilai prediktor dengan korelasi yang cukup, serta MAP pada trimester 3 juga terbukti signifikan sebagai prediktor kejadian preeklampsia dan ibu hamil dengan obesitas memiliki resiko 4 kali lebih besar untuk mengalami preeklampsia.Kata Kunci : MAP, Preeklampsia, IMT, Ibu Hamil