Pemahaman budaya penting dalam mempelajari bahasa Jepang untuk keberhasilan komunikasi antara penutur dan mitra tutur. Setiap budaya memiliki ciri khas yang berbeda, yang dapat menimbulkan persepsi berbeda terhadap budaya lain. Untuk mengatasi perbedaan ini, diperlukan pemahaman lintas budaya. Dengan memahami keterkaitan antara bahasa dan budaya, pembelajar bahasa Jepang dapat mengurangi permasalahan saat berinteraksi dengan orang Jepang. Kegiatan PPM ini dilakukan secara offline dalam bentuk seminar dan workshop. Seminar diisi oleh Fukunaga Yuka, Ph.D., yang memaparkan teori pemahaman lintas budaya dan pendidikan bahasa Jepang, serta empat narasumber lainnya dari berbagai perguruan tinggi yang memiliki Program Studi Bahasa Jepang, yaitu Fatmawati membahas masalah komunikasi di tempat kerja bagi staff yang bukan penutur asli bahasa Jepang, Parastuti membahas tentang pemahaman lintas budaya bagi mahasiswa magang, Sherly membahas mengenai strategi komunikasi dan adaptasi budaya peserta magang di Jepang, dan Lisda membahas tentang penanda wacana. Setelah itu, Fukunaga Yuka, Ph.D. memberikan seminar kedua tentang praktik pemahaman lintas budaya. Selanjutnya, diadakan workshop berupa FGD (Forum Group Discussion) yang dibagi menjadi empat kelompok, dipimpin oleh masing-masing narasumber, dengan hasil diskusi dipresentasikan oleh perwakilan anggota. Sebelum kegiatan PPM selesai, para peserta mengisi kuesioner yang berisi tanggapan terhadap pelaksanaan kegiatan PPM serta pandangan mereka tentang pembelajaran yang berfokus pada pemahaman lintas budaya. Hasil kegiatan ini menunjukkan adanya antusiasme dan peningkatan pemahaman peserta dalam mempelajari pemahaman lintas budaya dalam pembelajaran bahasa Jepang serta terintegrasi dalam setiap mata kuliah.