Berbagai masalah ergonomi yang dihadapi dalam industri tahu di antaranya adalah kesehatan dan keselamatan kerja. Beberapa artikel dan penelitian telah mengangkat topik ini, termasuk keluhan nyeri pinggang bawah akibat beban angkat berlebih, proses penggunaan yang berulang, dan postur kerja yang tidak ergonomis (Lestari et al., 2023); (Huda & Suwati, 2021). Oleh karena itu, penting untuk melakukan analisis ergonomi dan memperbaiki kondisi lingkungan fisik serta proses kerja di industri tahu guna meningkatkan kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan para pekerja (Caesar, 2021). Industri tahu di Kota Samarinda menjadi bagian integral dalam menyokong kebutuhan pangan masyarakat sekaligus memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi lokal (Sari et al., 2023); (Santosa, 2012). Perlu dilakukan suatu upaya yang berkelanjutan untuk meningkatkan kesadaran K3, khususnya dalam konteks ergonomi, di industri tahu Kota Samarinda. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah ergonomi yang umum terjadi, memberikan solusi konkrit, dan melibatkan secara aktif pekerja dan pemilik industri dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan sehat (Irwanda & Nurmayanti, 2022). Upaya kolaboratif antara pemangku kepentingan, peneliti, dan komunitas industri tahu di Kota Samarinda melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam membangun budaya K3 yang kuat dan berkelanjutan. Peningkatan kesadaran K3, khususnya dalam aspek ergonomi, bukan hanya berdampak pada keberlanjutan industri, tetapi juga pada kesejahteraan pekerja dan perkembangan ekonomi wilayah. Metode pengabdian ini dalam upaya promosi kesehatan keselamatan kerja dan Ergonomi dengan melaksanakan sosialisasi, edukasi persusive terhadap pekerja di industri pengrajin Tahu Tempe Selili Kota Samarinda. Tujuan pengabdian ini untuk meningkatan kesadaran pekerja terkait pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di tempat kerja, meningkatnya pengetahuan pekerja dan pemilik industri tentang prinsip-prinsip ergonomi dan cara menerapkannya di lingkungan kerja, pemahaman lebih baik terkait posisi kerja yang ergonomis dan dampak positifnya terhadap kesehatan, peningkatan penerapan ergonomi dalam struktur kerja dan penyesuaian posisi kerja untuk mengurangi risiko cedera, pemahaman bahwa investasi dalam K3 berdampak positif pada produktivitas dan keberlanjutan industri, meningkatnya komunikasi dan kolaborasi antara pekerja, pemilik industri, dan pihak terkait dalam upaya meningkatkan K3, menerima umpan balik dan Tanggapan positif terhadap materi edukasi yang dianggap bermanfaat, kesadaran masyarakat Kota Samarinda terhadap K3 di tempat kerja semakin meningkat, rekomendasi dan temuan dari evaluasi hasil kegiatan digunakan untuk perbaikan dan pengembangan lebih lanjut, dan proses pembelajaran berkelanjutan untuk memastikan keberlanjutan dan peningkatan berkelanjutan dalam lingkungan kerja.