Laut Sulu-Sulawesi, jalur pelayaran internasional penting yang menghubungkan Indonesia, Malaysia, dan Filipina, menghadapi ancaman signifikan dari kejahatan transnasional, termasuk perdagangan narkoba dan pembajakan. Kerja Sama Trilateral (INDOMALPHI) didirikan untuk mengatasi tantangan ini melalui patroli maritim bersama. Namun, kesenjangan teknologi dalam pemantauan dan pengawasan menghambat efektivitasnya. Studi ini mengeksplorasi bagaimana peningkatan kolaborasi teknologi antara ketiga negara dapat meningkatkan keamanan maritim. Kerangka teoritis mengenai kejahatan transnasional, keamanan maritim, dan kerja sama trilateral memandu analisis ini. Dengan menggunakan metode kualitatif dan penelitian kepustakaan, penelitian ini meninjau literatur dan praktik yang ada dalam keamanan maritim. Temuan menunjukkan bahwa mengintegrasikan teknologi canggih seperti Vessel Traffic Monitoring Systems (VTMS) dan Automatic Identification Systems (AIS) dapat memperkuat kapasitas operasional INDOMALPHI. Kebaruan penelitian ini terletak pada usulan diplomasi teknologi sebagai komponen penting dalam kerja sama trilateral di Laut Sulu-Sulawesi. Kesimpulannya menekankan bahwa peningkatan kolaborasi teknologi sangat penting untuk memerangi kejahatan transnasional dan menjamin keamanan maritim jangka panjang di kawasan.