Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Evaluasi Status Kesuburan Tanah Sawah di Kalurahan Sidorejo Kapanewon Godean Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta Pasya, M. Rivaldi; Kundarto, M.; Widodo, R. Agus
Jurnal Ilmu Tanah dan Air Vol 20, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jta.v20i1.13216

Abstract

Kalurahan Sidorejo mengalami penurunan luas lahan sawah sejak 2011 sebesar 268,5 Ha menjadi 234,5 Ha pada tahun 2021 menyebabkan penggunaan penggunaan lahan sawah menjadi intensif. Penggunaan lahan yang dilakukan secara terus menerus tanpa adanya pergiliran tanaman akan mempengaruhi tingkat kesuburan tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran status kesuburan pada lahan sawah serta mengetahui faktor pembatas kesuburan tanah di Kalurahan Sidorejo. Penelitian dilaksanakan di Kalurahan Sidorejo, Kapanewon Godean, Sleman, DIY. Metode penelitian menggunakan metode survei dan uji tanah. Penentuan titik pengambilan sampel menggunakan metode grid atau metode petak ukur pada peta penggunaan lahan sawah, diperoleh 20 titik sampel. Penentuan status kesuburan tanah berdasarkan petunjuk teknis evaluasi kesuburan tanah Pusat Penelitian Tanah tahun 1995. Hasil analisis sifat kimia tanah diperoleh nilai KPK berkisar antara 6,10 - 30,41 me/100g, nilai KB 12,93% - 75,79%, kandungan P2O5  25,60% - 147,11% mg/100g, kandungan K2O 17,25 – 91,66 mg/100g, nilai C-Organik 2,45% - 5,20 %, nilai N-Total 0,1% – 0,32%, dan  nilai pH berkisar antara 5,00 – 6,40. Hasil penelitian diperoleh status kesuburan tanah di Kalurahan Sidorejo didominasi status kesuburan sedang. Status kesuburan rendah terdapat pada 4 titik pengamatan, kesuburan sedang pada 15 titik pengamatan, dan kesuburan tinggi terdapat pada 1 titik pengamatan. Faktor yang menjadi pembatas kesuburan tanah yaitu Kapasitas Pertukaran Kation dan Kejenuhan Basa.
Evaluasi Status Kesuburan Tanah Sawah di Kalurahan Sidorejo Kapanewon Godean Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta Pasya, M. Rivaldi; Kundarto, M.; Widodo, R. Agus
Jurnal Ilmu Tanah dan Air Vol 20, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jta.v20i1.13216

Abstract

Kalurahan Sidorejo mengalami penurunan luas lahan sawah sejak 2011 sebesar 268,5 Ha menjadi 234,5 Ha pada tahun 2021 menyebabkan penggunaan penggunaan lahan sawah menjadi intensif. Penggunaan lahan yang dilakukan secara terus menerus tanpa adanya pergiliran tanaman akan mempengaruhi tingkat kesuburan tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran status kesuburan pada lahan sawah serta mengetahui faktor pembatas kesuburan tanah di Kalurahan Sidorejo. Penelitian dilaksanakan di Kalurahan Sidorejo, Kapanewon Godean, Sleman, DIY. Metode penelitian menggunakan metode survei dan uji tanah. Penentuan titik pengambilan sampel menggunakan metode grid atau metode petak ukur pada peta penggunaan lahan sawah, diperoleh 20 titik sampel. Penentuan status kesuburan tanah berdasarkan petunjuk teknis evaluasi kesuburan tanah Pusat Penelitian Tanah tahun 1995. Hasil analisis sifat kimia tanah diperoleh nilai KPK berkisar antara 6,10 - 30,41 me/100g, nilai KB 12,93% - 75,79%, kandungan P2O5  25,60% - 147,11% mg/100g, kandungan K2O 17,25 – 91,66 mg/100g, nilai C-Organik 2,45% - 5,20 %, nilai N-Total 0,1% – 0,32%, dan  nilai pH berkisar antara 5,00 – 6,40. Hasil penelitian diperoleh status kesuburan tanah di Kalurahan Sidorejo didominasi status kesuburan sedang. Status kesuburan rendah terdapat pada 4 titik pengamatan, kesuburan sedang pada 15 titik pengamatan, dan kesuburan tinggi terdapat pada 1 titik pengamatan. Faktor yang menjadi pembatas kesuburan tanah yaitu Kapasitas Pertukaran Kation dan Kejenuhan Basa.
Evaluation of The Success of Forest Reclamation on Coal Mining Land in The IUP Air Laya Mining Pt. Bukit Asam Tbk, Kab. Muara Enim, South Sumatra: Evaluasi Keberhasilan Reklamasi Hutan pada Lahan Tambang Batubara di IUP Tambang Air Laya PT. Bukut Asam Tbk, Kab. Muara Enim, Sumatera Selatan Maharani, Jihan Putri; Kundarto, M.
Jurnal Ilmu Tanah dan Air Vol 21 No 2 (2024): December 2024
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jta.v21i2.14895

Abstract

Coal mining activities can cause significant ecosystem changes. This needs to be remedied by reclamation. In reality, reclamation carried out in the field is not always successful, hence the need for monitoring This study integrates remote sensing technology in the form of aerial photo analysis and spatial mapping using the ArcGIS application, combined with biophysical assessments in the field. The purpose of this study is to quantitatively assess the success rate of post-mining land reclamation in the area of ​​the Air Laya Mining IUP of PT. Bukit Asam Tbk and to identify factors that support or hinder the reclamation process. This study uses the Minister of Forestry Regulation No. P.60 of 2009 with parameters of land management, erosion and sedimentation control, and revegetation. Data was collected using reference study, survey, sampling, scoring and analysis. The revegetation plants used are revegetation with the age of 1 years, 2 years and 5 year. Revegetation assessment was conducted by purposive sampling, based on planting year and ease of access using sample plots. The number of sample plots was determined as 5% of the total reclamation area. The number of sample plots observed was 6 plots with a size of 40 x 25 m. The results showed that reclaimed land with revegetation aged 5 and 2 years fell into the good and successful category with evaluation scores of 81 and 85. Whereas on reclaimed land with 1 year old revegetation is included in the medium category and is acceptable but must be improved again with an evaluation value of 75.5. Inhibiting factors for the reclamation process include poor integration of drainage channels, very acidic soil pH, and lack of local plants.
Evaluation of The Success of Forest Reclamation on Coal Mining Land in The IUP Air Laya Mining Pt. Bukit Asam Tbk, Kab. Muara Enim, South Sumatra: Evaluasi Keberhasilan Reklamasi Hutan pada Lahan Tambang Batubara di IUP Tambang Air Laya PT. Bukut Asam Tbk, Kab. Muara Enim, Sumatera Selatan Maharani, Jihan Putri; Kundarto, M.
Jurnal Ilmu Tanah dan Air Vol 21 No 2 (2024): December 2024
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jta.v21i2.14895

Abstract

Coal mining activities can cause significant ecosystem changes. This needs to be remedied by reclamation. In reality, reclamation carried out in the field is not always successful, hence the need for monitoring This study integrates remote sensing technology in the form of aerial photo analysis and spatial mapping using the ArcGIS application, combined with biophysical assessments in the field. The purpose of this study is to quantitatively assess the success rate of post-mining land reclamation in the area of ​​the Air Laya Mining IUP of PT. Bukit Asam Tbk and to identify factors that support or hinder the reclamation process. This study uses the Minister of Forestry Regulation No. P.60 of 2009 with parameters of land management, erosion and sedimentation control, and revegetation. Data was collected using reference study, survey, sampling, scoring and analysis. The revegetation plants used are revegetation with the age of 1 years, 2 years and 5 year. Revegetation assessment was conducted by purposive sampling, based on planting year and ease of access using sample plots. The number of sample plots was determined as 5% of the total reclamation area. The number of sample plots observed was 6 plots with a size of 40 x 25 m. The results showed that reclaimed land with revegetation aged 5 and 2 years fell into the good and successful category with evaluation scores of 81 and 85. Whereas on reclaimed land with 1 year old revegetation is included in the medium category and is acceptable but must be improved again with an evaluation value of 75.5. Inhibiting factors for the reclamation process include poor integration of drainage channels, very acidic soil pH, and lack of local plants.
Evaluasi Status Kesuburan Tanah Sawah di Kalurahan Sidorejo Kapanewon Godean Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta Pasya, M. Rivaldi; Kundarto, M.; Widodo, R. Agus
Jurnal Ilmu Tanah dan Air Vol 20 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jta.v20i1.13216

Abstract

Kalurahan Sidorejo mengalami penurunan luas lahan sawah sejak 2011 sebesar 268,5 Ha menjadi 234,5 Ha pada tahun 2021 menyebabkan penggunaan penggunaan lahan sawah menjadi intensif. Penggunaan lahan yang dilakukan secara terus menerus tanpa adanya pergiliran tanaman akan mempengaruhi tingkat kesuburan tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran status kesuburan pada lahan sawah serta mengetahui faktor pembatas kesuburan tanah di Kalurahan Sidorejo. Penelitian dilaksanakan di Kalurahan Sidorejo, Kapanewon Godean, Sleman, DIY. Metode penelitian menggunakan metode survei dan uji tanah. Penentuan titik pengambilan sampel menggunakan metode grid atau metode petak ukur pada peta penggunaan lahan sawah, diperoleh 20 titik sampel. Penentuan status kesuburan tanah berdasarkan petunjuk teknis evaluasi kesuburan tanah Pusat Penelitian Tanah tahun 1995. Hasil analisis sifat kimia tanah diperoleh nilai KPK berkisar antara 6,10 - 30,41 me/100g, nilai KB 12,93% - 75,79%, kandungan P2O5  25,60% - 147,11% mg/100g, kandungan K2O 17,25 – 91,66 mg/100g, nilai C-Organik 2,45% - 5,20 %, nilai N-Total 0,1% – 0,32%, dan  nilai pH berkisar antara 5,00 – 6,40. Hasil penelitian diperoleh status kesuburan tanah di Kalurahan Sidorejo didominasi status kesuburan sedang. Status kesuburan rendah terdapat pada 4 titik pengamatan, kesuburan sedang pada 15 titik pengamatan, dan kesuburan tinggi terdapat pada 1 titik pengamatan. Faktor yang menjadi pembatas kesuburan tanah yaitu Kapasitas Pertukaran Kation dan Kejenuhan Basa.
Evaluasi Status Kesuburan Tanah Sawah di Kalurahan Sidorejo Kapanewon Godean Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta Pasya, M. Rivaldi; Kundarto, M.; Widodo, R. Agus
Jurnal Ilmu Tanah dan Air Vol 20 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jta.v20i1.13216

Abstract

Kalurahan Sidorejo mengalami penurunan luas lahan sawah sejak 2011 sebesar 268,5 Ha menjadi 234,5 Ha pada tahun 2021 menyebabkan penggunaan penggunaan lahan sawah menjadi intensif. Penggunaan lahan yang dilakukan secara terus menerus tanpa adanya pergiliran tanaman akan mempengaruhi tingkat kesuburan tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran status kesuburan pada lahan sawah serta mengetahui faktor pembatas kesuburan tanah di Kalurahan Sidorejo. Penelitian dilaksanakan di Kalurahan Sidorejo, Kapanewon Godean, Sleman, DIY. Metode penelitian menggunakan metode survei dan uji tanah. Penentuan titik pengambilan sampel menggunakan metode grid atau metode petak ukur pada peta penggunaan lahan sawah, diperoleh 20 titik sampel. Penentuan status kesuburan tanah berdasarkan petunjuk teknis evaluasi kesuburan tanah Pusat Penelitian Tanah tahun 1995. Hasil analisis sifat kimia tanah diperoleh nilai KPK berkisar antara 6,10 - 30,41 me/100g, nilai KB 12,93% - 75,79%, kandungan P2O5  25,60% - 147,11% mg/100g, kandungan K2O 17,25 – 91,66 mg/100g, nilai C-Organik 2,45% - 5,20 %, nilai N-Total 0,1% – 0,32%, dan  nilai pH berkisar antara 5,00 – 6,40. Hasil penelitian diperoleh status kesuburan tanah di Kalurahan Sidorejo didominasi status kesuburan sedang. Status kesuburan rendah terdapat pada 4 titik pengamatan, kesuburan sedang pada 15 titik pengamatan, dan kesuburan tinggi terdapat pada 1 titik pengamatan. Faktor yang menjadi pembatas kesuburan tanah yaitu Kapasitas Pertukaran Kation dan Kejenuhan Basa.