Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analysis of YouTube Videos as Educational Media Using the Naive Bayes Method Phung, Mulan; Anggreiny, Phoebe Cecilia; Husada, Yusianne Kasih; Pangandaheng, Grasella Aldonia; Arwi, Adelia Vannissa; Mawardi, Viny Christanti
Journal of Computer and Information Systems Ampera Vol. 5 No. 1 (2024): Journal of Computer and Information Systems Ampera
Publisher : APTIKOM SUMSEL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51519/journalcisa.v5i1.432

Abstract

Social media has become a way for people to socialize without meeting face to face, seek knowledge, sell, and so on. Analysis of the video “How Old is the Universe? (And How Do You Know?" aims to find out the public's response to educational videos on YouTube social media. With this research, it is hoped that social media can develop as an educational medium. First, 611 video comments were collected but only 100 comments could be analyzed. Then Pre-processing was carried out with the following steps: parsing, tokenization, stopword removal, and stemming. After that, comments were divided into 4 clusters based on the occurrence of the same words and their synonyms. Comments were also classified using 3 scales, namely negative, neutral, and positive. The initial 50 comments were manually classified while the other 50 comments used Rapidminer with the Naive Bayes method. Analysis of similar videos as comparative data also used the same steps. The results of the analysis showed a positive response of 65% with advantages in the use of animation and accurate scientific presentation. Based on the analysis, it can be concluded that YouTube is effectively used as an educational medium.
GAMBARAN LOVE LANGUAGE PADA DEWASA AWAL KORBAN BROKEN HOME Phung, Mulan; Sahrani, Riana
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol. 8 No. 3 (2024): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v8i3.27239.2024

Abstract

Love language merupakan konsep yang dijelaskan oleh Chapman (1992) sebagai ekspresi cinta yang memiliki lima bentuk yaitu: (a) word of affirmation, (b) quality time, (c) receiving gifts, (d) act of service, dan (e) physical touch. Pertama kali love language terbentuk di lingkungan keluarga dengan pengalaman kasih sayang dari orang tua. Chapman dan Campbell (2016) menyebutkan bahwa anak yang kurang mendapatkan kasih sayang juga mengembangkan love language namun dalam bentuk yang menyimpang. Tidak ada penjelasan lebih lanjut akan bentuk love language yang menyimpang tersebut. Jika menyebutkan keluarga yang kurang kasih sayang salah satu contohnya adalah broken home yaitu keluarga dengan keretakan. Anak dalam keluarga broken home mengalami dampak buruk karena kurang mendapatkan kasih sayang dari orang tua. Anak korban broken home jadi diliputi dengan perasaan negatif dan sulit mengekspresikan perasaannya. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif dan alat ukur love language scale hasil adaptasi Surijah dan Septiarly (2016). Teknik purposive sampling digunakan untuk mendapatkan responden dengan kriteria khusus yaitu berusia 20-40 tahun dan pernah mengalami broken home di usia 1-19 tahun. Peneliti mendapatkan 380 responden yang menunjukkan love language scale berada pada kategori sedang dengan bentuk love language terbanyak adalah word of affirmation. Responden dengan bentuk love language word of affirmation mengekspresikan kasih sayang dengan kata-kata seperti apresiasi, pujian, dan dukungan. Ditemukan juga bahwa tidak ada perbedaan signifikan hasil skor love language berdasarkan jenis kelamin, usia, dan tingkat pendidikan.