Banyak Masyarakat Indonesia yang mengonsumsi daun katuk hanya sebagai bahan pangan yang membantu ibu menyusui untuk memproduksi ASI (Air Susu Ibu). Oleh karena itu perlu adanya pengelolaan inovasi produk olahan daun katuk sehingga mampu diterima oleh masyarakat baik dari segi produk, rasa dan juga kandungan nutrisi dalam daun katuk yang dimanfaatkan bagi tubuh. Melihat adanya potensi dari tanaman daun katuk yang ditanam di daerah tersebut dapat dijadikan sebagai upaya peningkatan penghasilan melalui pengolahan daun katuk menjadi produk makanan dan minuman. Namun produk yang telah dihasilkan Kampung Katuk tidak berkembang karena kurangnya pengetahuan mengenai branding produk dan pemasaran sehingga kurang dikenal oleh masyarakat. Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat Kampung Katuk yakni mengikuti pelatihan pembuatan daun katuk menjadi produk yang dapat dipasarkan dan branding produk. Pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan sosial dapat menghasilkan suatu usaha guna menghasilkan produk olahan daun katuk seperti Stik Katuk, Cookies Katuk, Lidah Kucing Katuk, Dawet Katuk, dan Salad Katuk. Metode yang digunakan juga diskusi dan praktek langsung. Langkah - langkah pelaksanaan kegiatan dimulai dari observasi yang dilakukan oleh kelompok KKN Tematik 49 di wilayah Krembangan Utara RW 03 yang cukup terkenal dengan kampung katuknya. Dilanjutkan dengan diskusi permasalahan dan melakukan implementasi yang dilakukan bersama Ibu PKK dan beberapa UMKM RW 03.