Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

M. Amin Syukur’s Socio-Sufism: Bridging Spiritual and Social Piety Suhandi, Suhandi; Ferlitasari, Reni; Rohimah, Luthfi; Achlami, M.A.
Teosofia: Indonesian Journal of Islamic Mysticism Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Humaniora - UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/tos.v12i1.14690

Abstract

The esoteric aspect of Islam, namely sufism, can provide essential values in influencing people's views and attitudes in their lives that, in turn, motivate them to achieve their goals in life as individuals and as a collective society. This study aims to analyse sufism as part of Islamic teachings, emphasising aspects of social morality (equality, compassion, mutual help, tolerance, ukhuwwah or brotherhood) initiated by M. Amin Syukur. This study applies a qualitative method using a content analysis approach. The results discovered that M. Amin Syukur promotes social sufism, i.e., sufism that concerns social life. Such sufism has characteristics, namely humane, empirical, and functional. M. Amin Syukur's Sufistic idea is rich in human values for creating social order and good community relations.Contribution: This study provides a new understanding that the function of sufism in society can be measured by its role, i.e. its contribution to society. Those who perform spiritual journey (sālik) must be active in all aspects of life, such as economy, politics, and society. Such Sufism by M. Amin Syukur is called social sufism.  
Revitalisasi Peran Agama Dalam Pembinaan Moral Bangsa Achlami, M.A.
Indonesian Research Journal on Education Vol. 4 No. 2 (2024): irje 2024
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v4i2.615

Abstract

Wacana peran agama dalam konteks pembinaan moral bangsa adalah sesuatu yang urgen untuk dibahas. Urgensi tersebut nampak bila dilihat dari sisi idealitas dan realitas. Secara idealitas bahwa agama mestinya berperan besar terhadap pembinaan moral di tengah-tengah masyarakat dan bangsa. Indonesia sebagai negara bangsa hampir semua penduduknya memeluk suatu agama, dan mayoritas mereka adalah beragama Islam. Sebagai bangsa yang beragama idealnya menjadi bangsa yang bermoral, tetapi apabila dilihat realitasnya, pemeluk suatu agama masih banyak yang melanggar norma-norma agama dan nilai-nilai moral. Persoalannya, kenapa antara idealitas dan realitas tidak berbanding lurus? bagaimana revitalisasi peran agama dalam pembinaan moral bangsa? Secara fitrah manusia membutuhkan agama agar hidupnya terarah. Karenanya agama hadir sebagai pedoman hidup manusia dalam menghadapi berbagai problem kehidupan seiring dengan perubahan dan perkembangan zaman. Revitalisasi peran agama dalam pembinaan moral bangsa dibutuhkan pembinaan Sumber Daya Manusia yang berkualias, aktualisasi pesan-pesan agama yang responsif dan menyejukkan, dan peningkatan pemberdayaan institusi-institusi keagamaan di tengah-tengah masyarakat.