Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMBINAAN KEAGAMAAN TERHADAPANAK BERHADAPAN HUKUM DI LEMBAGA PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAANSOSIAL (LPKS) DESA RIMBO RECAP- CURUP SELATAN Mahfudz, Mahfudz; Surviola, Anggun; Hidayatullah, Annas; Marpi, Arpika; Jarniati, Jarniati
Jurnal Pendidikan Guru Vol 5 No 2 (2024): Jurnal Pendidikan Guru
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47783/jurpendigu.v5i2.730

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara pembinaan keagamaan anak terhadap anak berhadapan hukum di Lembaga Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial (Lpks) Rimbo Recap Curup Selatan dan untuk mengatahui apa saja hambatan yang terjadi dalam melaksanakan pembinaan terhadap anak yang berhadapan hukum Di Lembaga Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial (Lpks) Rimbo Recap Curup Selatan.Jenis penelitian yang akan peneliti gunakan dalam peneliti ini ialah penelitian lapangan (field Reaserch). Penelitian kualitatif dengan strategi penelitian lapangan merupakan studi atau penelitian terhadap realisasi kehidupan sosial masyarakat secara langsung. Dalam penelitian lapangan, kajian bersifat terbuka, tidak terstruktur dan fleksibel, karena peneliti memiliki peluang untuk menentukan fokus kajian. Adapaun yang menjadi subjek penelitian ini adalah anak berhadapan hukum di Lembaga Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial (Lpks) Rimbo Recap Curup Selatan.Berdasarkan analisis dan hasil penelitian yang penulis lakukan Mengenai Pembinaan Keagamaan Terhadap Anak Berhadapan Hukum Di Lembaga Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial (Lpks) Desa Rimbo RecapCurup Selatan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1). Metode Pembinaan Keagamaan Terhadap Anak Berhadapan Hukum Di Lembaga Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial (Lpks) Desa Rimbo Recap-Curup Selatan adalah dengan menggunakan metode pembiasan, persaudaraan, dan ceramah atau penyampaian secara langsung. Pembinaan terbagi menjadi dua sisi yaitu kelompok dan Individu. Dengan rutin mengikuti program pembinaan secara terusmenerus dapat mengembalikan moral anak, merubah dan membentuk karakter, akhlak, sikap dan kepribadian pada anak binaan sehingga menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya. (2) Faktor penghambat pembinaan agama untuk meningkatkan pengetahuan agama pada anak berhadapan dengan hukum yaitu kesadaran dari diri anak itu untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan mau mengikuti pembinaan yang telah dijadwalkan oleh lembaga, dan factor fsikologis dan rindu terhadap orang tua menjadi alasan yang kuat yang menjadi hambatan dalam melakukan pembinaan.
SUPERVISI FORMATIF TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 1 ACEH UTARA Jarniati, Jarniati; Yusrianti, Susi
Jurnal Dedikasi Pendidikan Vol 8, No 2 (2024): Juli 2024
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/dedikasi.v8i2.4969

Abstract

The improvement of teaching and learning quality at Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Aceh Utara is an urgent need to strengthen the Islamic education system. In this context, the implementation of formative supervision strategy becomes the main focus in enhancing the effectiveness of learning. This research aims to analyze the impact of implementing formative supervision strategy on the quality of teaching and learning at the madrasah. The research method used is qualitative research with a case study approach. Data were obtained through classroom observations, interviews with teachers and educational staff, as well as analysis of curriculum-related documents and learning evaluations. The results show that formative supervision is effective in improving the quality of teaching and learning at Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Aceh Utara. With formative supervision, teachers can receive constructive feedback, support in competency development, and enhance student engagement in the learning process. However, this research also identifies several challenges faced in implementing formative supervision, including the availability of adequate resources and managerial support. Therefore, recommendations are provided to enhance teacher training in formative supervision, improve collaboration between management and educational staff, and strengthen educational infrastructure to support sustainable implementation