Saraswati, Ni Made
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Sudhi Jagat Ambrastha Ama Metafora Tradisi Ngaben Bikul Sebagai Inspirasi Penciptaan Busana Classic Elegant Saraswati, Ni Made; Sudharsana, Tjok Istri Ratna Cora; Mudarahayu, Made Tiartini
BHUMIDEVI: Journal of Fashion Design Vol. 3 No. 1 (2023): Bhumidevi
Publisher : Pusa Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/bhumidevi.v3i1.2229

Abstract

Ngaben tikus merupakan salah satu jenis upacara Nangluk Mrana. Hal ini diuraikan dalam buku upacara “Nangluk Mrana” karangan Tjokorda Raka Krisnu “Nangluk” berarti empangan, tanggul, pagar, atau penghalang dan “mrana” berarti hama atau bala penyakit. Mrana adalah istilah yang umum dipakai untuk menyebut jenis-jenis penyakit yang merusak tanaman. Tujuan dari Upacara Ngaben Tikus yakni untuk mengusir hama tikus. Di samping itu juga untuk mengembalikan roh tikus yang telah mati ke alamnya dan jika ditakdirkan terlahir kembali maka tidak lagi menjadi hama perusak sawah petani. Ngaben bikul mengandung nilai kearifan lokal dan juga nilai filosofi yang menyangkut aspek-aspek penting dalam kehidupan manusia menjadi inspirasi penulis dalam menciptakan karya tugas akhir dengan proses penciptaan frangipani. Frangipani merupakan tahapan penciptaan karya diterapkan kedalam tiga kategori yaitu busana ready to wear, ready to wear deluxe, dan houte couture. Menggunakan pendekatan metafora dengan gaya classic elegant yang merupakan penggabungan antara kesan klasik namun tetap elegan. Yang kemudian disimpulkan menjadi karya yang berjudul Sudhi Jagat Ambrastha Ama.
Sudhi Jagat Ambrastha Ama Metafora Tradisi Ngaben Bikul Sebagai Inspirasi Penciptaan Busana Classic Elegant Saraswati, Ni Made; Sudharsana, Tjok Istri Ratna Cora; Mudarahayu, Made Tiartini
BHUMIDEVI: Journal of Fashion Design Vol. 3 No. 1 (2023): Bhumidevi
Publisher : Pusa Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/bhumidevi.v3i1.2229

Abstract

Ngaben tikus merupakan salah satu jenis upacara Nangluk Mrana. Hal ini diuraikan dalam buku upacara “Nangluk Mrana” karangan Tjokorda Raka Krisnu “Nangluk” berarti empangan, tanggul, pagar, atau penghalang dan “mrana” berarti hama atau bala penyakit. Mrana adalah istilah yang umum dipakai untuk menyebut jenis-jenis penyakit yang merusak tanaman. Tujuan dari Upacara Ngaben Tikus yakni untuk mengusir hama tikus. Di samping itu juga untuk mengembalikan roh tikus yang telah mati ke alamnya dan jika ditakdirkan terlahir kembali maka tidak lagi menjadi hama perusak sawah petani. Ngaben bikul mengandung nilai kearifan lokal dan juga nilai filosofi yang menyangkut aspek-aspek penting dalam kehidupan manusia menjadi inspirasi penulis dalam menciptakan karya tugas akhir dengan proses penciptaan frangipani. Frangipani merupakan tahapan penciptaan karya diterapkan kedalam tiga kategori yaitu busana ready to wear, ready to wear deluxe, dan houte couture. Menggunakan pendekatan metafora dengan gaya classic elegant yang merupakan penggabungan antara kesan klasik namun tetap elegan. Yang kemudian disimpulkan menjadi karya yang berjudul Sudhi Jagat Ambrastha Ama.