Santini, Ni Kadek Dwika
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Matoa : Analogi Morfologi Buah Endemik Daerah Papua ‘Matoa’ Sebagai Inspirasi Penciptaan Karya Busana Berkolaborasi Dengan PT. Sangkara Indah Sejahtera Santini, Ni Kadek Dwika; Sudharsana, Tjok Istri Ratna Cora; Diantari, Ni Kadek Yuni
BHUMIDEVI: Journal of Fashion Design Vol. 3 No. 1 (2023): Bhumidevi
Publisher : Pusa Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/bhumidevi.v3i1.2241

Abstract

Matoa merupakan tumbuhan endemik asal Papua yang tersebar hampir di seluruh daerah Papua, seperti jayapura, Wondoswaar-pulau Weoswar, Anjai Kebar, Warmare, Armina-Bintuni, Ransiki, Pami-Nuni (Manokwari), Samabusa-Nabire, serta pulau Yapen. Buah ini memiliki cita rasa yang manis dan unik, rasa buahnya seperti perpaduan lengkeng, rambutan, dan durian. Selain rasa buah yang unik dan manis, buah matoa memiliki banyak manfaat seperti dalam bidang kesehatan buah ini mengandung vitamin A, C, dan E. Oleh karena itu, penulis ingin memperkenalkan buah matoa kepada masyarakat luas melalui penciptaan busana chic look yang terinspirasi dari buah matoa. Dalam penciptaan busana chic look ini mempergunakan teori FRANGIPANI yaitu 8 tahapan penciptaan busana dan gaya ungkap analogi. Dari sepuluh metode tahapan FRANGIPANI hanya delapan metode penciptaan dijadikan sebagai landasan dalam penciptaan koleksi busana dengan ide pemantik matoa kedalam tiga jenis busana meliputi ready to wear busana pria, ready to wear deluxe busana wanita, dan semi couture busana wanita. Hasil dari penciptaan busana ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam bidang fashion mengenai analogi morfologi buah matoa yang diimplementasikan ke dalam karya busana.
Matoa : Analogi Morfologi Buah Endemik Daerah Papua ‘Matoa’ Sebagai Inspirasi Penciptaan Karya Busana Berkolaborasi Dengan PT. Sangkara Indah Sejahtera Santini, Ni Kadek Dwika; Sudharsana, Tjok Istri Ratna Cora; Diantari, Ni Kadek Yuni
BHUMIDEVI: Journal of Fashion Design Vol. 3 No. 1 (2023): Bhumidevi
Publisher : Pusa Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/bhumidevi.v3i1.2241

Abstract

Matoa merupakan tumbuhan endemik asal Papua yang tersebar hampir di seluruh daerah Papua, seperti jayapura, Wondoswaar-pulau Weoswar, Anjai Kebar, Warmare, Armina-Bintuni, Ransiki, Pami-Nuni (Manokwari), Samabusa-Nabire, serta pulau Yapen. Buah ini memiliki cita rasa yang manis dan unik, rasa buahnya seperti perpaduan lengkeng, rambutan, dan durian. Selain rasa buah yang unik dan manis, buah matoa memiliki banyak manfaat seperti dalam bidang kesehatan buah ini mengandung vitamin A, C, dan E. Oleh karena itu, penulis ingin memperkenalkan buah matoa kepada masyarakat luas melalui penciptaan busana chic look yang terinspirasi dari buah matoa. Dalam penciptaan busana chic look ini mempergunakan teori FRANGIPANI yaitu 8 tahapan penciptaan busana dan gaya ungkap analogi. Dari sepuluh metode tahapan FRANGIPANI hanya delapan metode penciptaan dijadikan sebagai landasan dalam penciptaan koleksi busana dengan ide pemantik matoa kedalam tiga jenis busana meliputi ready to wear busana pria, ready to wear deluxe busana wanita, dan semi couture busana wanita. Hasil dari penciptaan busana ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam bidang fashion mengenai analogi morfologi buah matoa yang diimplementasikan ke dalam karya busana.