Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

Fabric Slashing Bag: Solusi Kreatif UMKM Fashion Kota Denpasar Mengelola Limbah Tekstil Diantari, Ni Kadek Yuni; Pradnya Paramita, Ni Putu Darmara; Pradnyani Utami, Ni Luh Ayu; Pebryani, Nyoman Dewi; Muda Rahayu, Made Tiartini; Sudharsana, Tjokorda Istri Ratna Cora; Sukawati, Tjokorda Gde Abinanda; Sukmadewi, Ida Ayu Kade Sri; Konte Tenaya, Anak Agung Ngurah Anom Mayun; Priatmaka, I Gusti Bagus; Prayatna, I Wayan Dedy
Abdi Widya: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2024): Abdi Widya: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/awjpm.v3i1.3601

Abstract

Kegiatan pengabdian dilakukan untuk menangani limbah tekstil berupa kain perca yang dihasilkan dari proses produksi produk fashion UMKM bidang fashion di kota Denpasar melalui pembuatan tas dengan teknik fabric slashing. Selain mengurangi limbah tekstil, produk fabric slashing bag ini juga sebagai sarana dalam mengekplorasi pemanfaatan limbah tekstil sekaligus meningkatkan nilai ekonomis dari limbah tekstil sehingga layak untuk dipasarkan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan analisis data mengenai dampak limbah fashion. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk memperoleh tahapan yang tepat dalam pelaksanaan pengabdian dan pengolahan limbah fashion dengan kreatif dan bernilai ekonomis bagi UMKM. Kegiatan pengabdian dilakukan melalui kegiatan pelatihan selama lima hari untuk memahami karakteristik limbah fashion, mengetahui langkah-langkah dalam teknik fabric slashing, menentukan desain  produk, hingga proses pengolahan kain perca menjadi produk fashion yang memiliki nilai ekonomis. UMKM Kota Denpasar di bidang fashion dalam proses produksi menghasilkan limbah tekstil berupa kain perca, jumlah perca yang dihasilkan kian meningkat seiring dengan proses produksi. Kain perca yang tidak diolah menimbulkan kekhawatiran bagi pemilik UMKM bidang fashion di Kota Denpasar jika menjadi sampah atau limbah tekstil yang dapat mencemari lingkungan. Maka dari itu diperlukan kemampuan untuk mengolah kain perca agar tidak mencemari lingkungan sekaligus memiliki nilai ekonomis melalui kegiatan pelatihan kepada UMKM bidang fashion di Kota Denpasar.
Peningkatan Keahlian Sumber Daya Manusia Bagi Pelaku UMKM Fashion Kota Denpasar Melalui Pelatihan Merajut Diantari, Ni Kadek Yuni; Sukmadewi, Ida Ayu Kade Sri; Sudharsana, Tjokorda Istri Ratna Cora; Rahayu, Made Tiartini Muda; Pebryani, Nyoman Dewi; Utami, Ni Luh Ayu Pradnyani; Udiyani, Ni Made Santi; Sukawati, Tjokoda Gde Abinanda; Paramita, Ni Putu Darmara Pradnya; Tenaya, Anak Agung Ngurah Anom Mayun Konte; Priatmaka, I Gusti Bagus; Prayatna, I Wayan Dedy; Mahadewi, Ida Ayu Ari
Abdi Widya: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 2 (2024): Abdi Widya: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/awjpm.v3i2.4500

Abstract

Pelatihan merajut ini dilakukan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat khususnya bagi UMKM bidang fashion dikota Denpasar. Pelatihan merajut digagas untuk meningkatkan keahlian bagi UMKM dalam produksi produk fashion yang kreatif dan inovatif sekaligus menambah nilai dari produk fashion sehingga mampu memperluas jangkauan produk yang ditawarkan. Metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus dilakukan untu menganalisa data terkait permasalahan yang dihadapi oleh UMKM fashion di kota Denpasar dan ketepatan metode pembelajaran teknik merajut sebagai langkah pelaksanaan pelatihan merajut untuk mewujudkan produk fashion yang kreatif, inovatif serta bernilai ekonomis bagi UMKM. Pelaksanaan pelatihan merajut ini diselenggarakan selama lima hari untuk memahami teknik merajut hingga tercipta produk tas rajutan dengan tiga tahapan yang terdiri dari 1) tahap persiapan yang meliputi identifikasi peserta, penyusunan materi, dan persiapan alat dan bahan; 2) tahap pelaksanaan yang meliputi kegiatan penyampaian materi, pendampingan; 3) tahapan akhir dengan mengadakan evaluasi. Kegiatan pelatihan merajut ini mampu meningkatkan kemampuan SDM pelaku UMKM kota Denpasar khususnya dalam keahlian merajut dasar yang bermanfaat bagi UMKM fashion kota Denpasar dalam mengembangkan produk fashion dengan sentuhan tangan yang unik dan menarik untuk dipasarkan.
THE INSATIABLE : REPRESENTASI FENOMENA FAST FASHION TERHADAP EKOSISTEM LAUT DALAM KARYA BUSANA Diantari, Ni Kadek Yuni; Priatmaka, I Gusti Bagus
Prosiding Bali Dwipantara Waskita: Seminar Nasional Republik Seni Nusantara Vol. 3 (2023): Prosiding Bali Dwipantara Waskita: Seminar Nasional Republik Seni Nusantara
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fast fashion merupakan sebuah sistem produksi produk fashion secara masal dalam kurun waktu yang singkat dengan tren terkini dan harga terjangkau. Akan tetapi keberadaan fast fashion menjadi problematika lingkungan akibat dampak yang ditimbulkannya terhadap ekosistem laut dari microplastic sebagai residu produksi fast fashion serta limbah dari pewarna sintetis pakaian. Dampak dari fenomena fast fashion ini direpresentasikan dalam sebuah karya fashion yang berjudul “The insatiable”. Karya ini juga menggambarkan industri fast fashion sebagai pemicu masyarakat untuk bersikap konsumtif tanpa rasa puas terhadap produk fashion yang telah dikonsumsi. Semakin konsumtif masyarakat terhadap produk fast fashion makin meningkat pula limbah pakaian yang dihasilkan. Limbah pakaian fast fashion ini di daur ulang dengan metode upcycle fashion dan menerapkan teknik monumental tekstil yakni patchwork. Karya fashion ini digarap melalui tahapan Frangipani “The secret Steps of Art Fashion”. Melalui karya ini masyarakat diharapkan lebih bijaksana dalam mengkonsumsi produk fashion khususnya fast fashion agar dapat mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan pada ekosistem laut.
Tren New Normal Pada Industri Fast Fashion Di Indonesia: Adaptasi Fast Fashion Di Masa Pandemi Diantari, Ni Kadek Yuni
BHUMIDEVI: Journal of Fashion Design Vol. 1 No. 1 (2021): Bhumidevi
Publisher : Pusa Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/bhumidevi.v1i1.289

Abstract

Industri fast fashion selalu mengembangkan produk fashion berdasarkan tren dengan harga yang terjangkau dalam waktu singkat. Tren telah menjadi acuan industri fast fashion untuk memproduksi produk fashion demi menarik perhatian konsumen. Namun sejak terjadinya pendemi covid-19 di tahun 2020, industri fashion khususnya fast fashion terpuruk secara global yang berdampak terhadap penutupan sejumlah gerai fast fashion. Di era new normal ini industri fast fashion mulai bangkit dengan menyuguhkan tren yang mengadaptasi pola hidup new normal konsumen. The new beginning merupakan tren yang diusung di Indonesia sebagai acuan oleh desainer maupun industri fashion untuk mengembangkan produk fashion. Untuk mengetahui respon masyarakat terhadap tren ini maka dilakukan penelitian deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif dilakukan dengan menggunakan angket atau kuesioer. Metode ini digunakan untuk memperoleh data terkait tanggapan masyarakat terhadap tren new normal pada industri fast fashion di Indonesia. Sedangkan penelitian deskriptif kualitatif dilakukan dengan mengumpulkan dan menyusun data, analisis serta penafsiran fenomena. Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi tren fashion yang berkembang di era new normal yang perlu diperhatikan yakni siklus tren untuk untuk memperkirakan kemungkinan konsumen menerima tren tersebut. Disamping itu keusangan terencana yang tersirat dalam produk fashion perlu dipertimbangkan agar konsumen dapat menghindari perilaku konsumtif dalam membeli produk fashion khususnya produk fast fashion.
AGNIMAYA JANGGALA: METAFORA WEDANG UWUH DALAM BUSANA CASSUAL ETNIK A.A. Istri, Bintang Anggaraeni; Ida Ayu Wimba, Ruspawati; Diantari, Ni Kadek Yuni
BHUMIDEVI: Journal of Fashion Design Vol. 1 No. 2 (2021): Bhumidevi
Publisher : Pusa Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/bhumidevi.v1i2.725

Abstract

“Agnimaya Janggala” adalah judul koleksi busana Tugas Akhir bertemakan Diversity of Indonesia yang terinspirasi dari minuman tradisional wedang uwuh memadukan look cassual dengan sentuhan etnik. Koleksi ini merupakan jenis busana ready to wear, ready to wear deluxe dan semi couture. Penciptaan koleksi Agnimaya Janggala menggunakan delapan tahapan yang bertajuk “Frangipani”, Tahapan – tahapan rahasia dari Seni FashionArt. Ide pemantik ini diimplementasikan melalui gaya ungkap metafora yang akan diuraikan pada teori semiotika dan keyword berupa kayu secang, rempah-rempah, daun gugur, sederhana, dan sustainable. Keyword tersebut kemudian diolah sedemikian rupa dan diaplikasikan pada koleksi busana dengan teori estetika mencakup prinsip desain dan elemen desain yang tampak dari desain busana, detail dan pemilihan bahan sehingga terbentuk nilai keindahan dalam koleksi busana ini. Adapun warna yang dipilih merupakan warna – warna yang berkaitan dengan konsep wedang uwuh yaitu merah, coklat dan olive. Melalui perpaduan material utama, yaitu Katun, Katun Toyobo, Satin dan Organza. Proses pengerjaan koleksi Tugas Akhir Agnimaya Janggala terdapat kain tenun Lurik sebagai sentuhan etnik dan pengaplikasian teknik rumbai, drapery, serta manipulasi tekstil dibeberapa bagian – bagian pada busana.
Laksmi Labdawara: Analogi Upacara Ngerasakin Dalam Busana Bergaya Etnik Glamour Widia, Made Ayu; Sukmadewi, Ida Ayu Kade Sri; Diantari, Ni Kadek Yuni
BHUMIDEVI: Journal of Fashion Design Vol. 1 No. 2 (2021): Bhumidevi
Publisher : Pusa Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/bhumidevi.v1i2.738

Abstract

Upacara Ngerasakin adalah salah satu tradisi yang berada di Desa Kalisada, Kabupaten Buleleng yang dilakukan 1 hingga 2 kali setahun. Upacara Ngerasakin merupakan tradisi secara turun-temurun dari nenek moyang masyarakat setempat dalam rangka mengungkapkan rasa syukur atas hasil panen lahan pertanian mereka. Filosofi upacara Ngerasakin ini menjadi inspirasi penulis untuk menciptakan karya busana. Penciptaan karya busana ini menggunakan gaya ungkap analogi. Ada sepuluh tahapan dalam proses penciptaan yang diadaptasi dari penciptaan frangipani pada “Wacana Fesyen Global dan Pakaian di Kosmopolitan Kuta”, yaitu (1) finding the brief idea based on culture identity of Bali, (2) research and sourching of art fashion, (3) analizing of fashion element taken from the richness of balinese culture, (4) narrating of art fashion idea by 2d or 3d visualitation, (5) giving a soul-taksu to art fashion idea by making sample,dummy and construktion, (6) interpreting of singularity art fashion will be showed in the final collection, (7) promoting and making a unique art fashion, (8) afirmation branding, (9) navigating art fashion producting by humanist capitalism method, dan (10) introducing the art fashion business.Upacara ngerasakin ini divisualisasikan dengan beberapa kata kunci sasih kapat, poleng, sawah, tamas, etnik dan glam. Penerapan kata kunci sasih kapat divisualisasikan dengan daun yang berguguran di musim kering. Warna poleng terinspirasi dari bagian busana sanggah jro gede. Sawah divisualisasikan ke dalam padi. Tamas menginspirasi corak dan warna cokelat. Payet dan make up yang tegas digunakan untuk memberi kesan glamor.
Anggaraksa Sidhi Gama Dhanda : Metafora Selat Bali dalam Busana Casual Feminim Apriliani, Luh Putu Monita; Pebryani, Nyoman Dewi; Diantari, Ni Kadek Yuni
BHUMIDEVI: Journal of Fashion Design Vol. 2 No. 1 (2022): Bhumidevi
Publisher : Pusa Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/bhumidevi.v2i1.1499

Abstract

“Anggaraksa Sidhi Gama Dhanda” adalah judul koleksi busana Tugas Akhir bertemakan Diversity of Indonesia yang terinspirasi dari cerita rakyat Bali yang memadukan look cassual dengan sentuhan feminim. Koleksi ini merupakan jenis busana ready to wear deluxe dan semi couture. Penciptaan koleksi Anggaraksa Sidhi Gama Dhanda menggunakan delapan tahapan yang bertajuk “Frangipani”, Tahapan – tahapan rahasia dari Seni FashionArt. Ide pemantik ini diimplementasikan melalui gaya ungkap metafora yang akan diuraikan pada teori keyword berupa laut, intan, ekor, perjudian, dan tongkat. Keyword tersebut kemudian diolah sedemikian rupa dan diaplikasikan pada koleksi busana dengan teori estetika mencakup prinsip desain dan elemen desain yang tampak dari desain busana, detail dan pemilihan bahan sehingga terbentuk nilai keindahan dalam koleksi busana ini. Adapun warna yang dipilih merupakan warna – warna yang berkaitan dengan konsep selat Bali yaitu transisi warna biru. Melalui perpaduan material utama, yaitu Satin, Toyobo, Tile, dan tile kaku. Proses pengerjaan koleksi Anggaraksa Sidhi Gama Dhanda Tugas Akhir terdapat pada kain – kain yang dibentuk ruffle sehingga menambah nilai estetika busana.
Jiva Kerta Bavana : Studi Kasus Busana Semi Haute Couture dan Semi Deluxe di CV. De Galuh Supariadi, Ni Wayan; Priatmaka, I Gusti Bagus; Diantari, Ni Kadek Yuni
BHUMIDEVI: Journal of Fashion Design Vol. 2 No. 1 (2022): Bhumidevi
Publisher : Pusa Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/bhumidevi.v2i1.1502

Abstract

Tulisan ini mendeskripsikan busana bergaya edgy feminim yang terinspirasi dari tradisi Gelagar yang berasal dari banjar margatengah, kecamatan Payangan, kabupaten Gianyar. Gelagar adalah salah satu tradisi yang berasal dari banjar Margatengah, Kerta, Payangan, Gianyar, Bali. tradisi ini mengisahkan tentang Panca Pandawa yang dilaksanakan pada hari raya galungan. Gelagar dipilih sebagai ide pemantik dalam penciptaan karya busana ready to wear dan semi couture yang diimplementasikan dengan gaya ungkap analogi berdasarkan 5 kata kunci terpilih yaitu, beras, prada, tuak, kemarau, dan cakra. Proses pembustan busana ini menggunakan metode dari Dr. Tjok Istri Cora Sudharsana, S.Sn, M.Si yaitu “FRANGIPANI” dengan delapan tahapan penciptaan meliputi Design Brief, Research and Sourcing, Design Development, Sample, Prototype, Dummy, Final Collection Promoting, Branding, Sale, Production Businnes. Ide dari busana ini nantinya diharapkan dapat menambah refrensi kepustakaan mengenai tradisi Gelagar. Serta nantinya busana ini dapat memperkenalkan tradisi Bali kepada masyarakat Indonesia sehingga tradisi Bali tetap lestari.
Samiya Dwi Arcapada : Implementasi Busana Wanita Ready To Wear dan Semi Couture Pada Pertenunan Astiti Setianis, Ni Kadek; Radiawan, I Made; Diantari, Ni Kadek Yuni
BHUMIDEVI: Journal of Fashion Design Vol. 2 No. 1 (2022): Bhumidevi
Publisher : Pusa Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/bhumidevi.v2i1.1504

Abstract

Pertenunan Astiti adalah mitra industri yang bergerak dalam bidang tekstil sebagai tempat melaksanakan praktik kerja lapangan. Pertenunan Astiti dibangun oleh Nyoman Sudira pada tahun 1998 sesuai dengan surat perizinan dari pemerintah. Karna pertenunan astiti belum pernah menggunakan promosi fashion show maka dari itu penulis mengangkat dan membuat pakaian dengan mengkombinasikan bahan dasar Endek untuk diperlihatkan kepada masyarakat luas maka penulis membuat penelitian dengan judul Samiya Dwi Arcapada: Implementasi Busana Wanita Ready To Wear dan Semi Couture Pada Pertenunan Astiti. Tahapan perancangan busana yang penulis terapkan yaitu tahapan proses Design Fashion bertajuk “ FRNGIPANI”, The Secret Steps of Art Fashion ( Frangipani, Tahapan-Tahapan Rahasia dari Seni Fashion) oleh Ratna Cora. Tahapan “FRANGIPANI” memiliki 10 tahapan yang sistemtis dalam mengolah sumber ide menjadi sebuah karya. Proses pembuatan busana menggunakan tenun endek akan dikombinasikan menggunakan kain lainnya sebagai bahan penunjang pada busana, dengan adanya kegiatan ini diharapkan masyarakat lebih sadar akan budaya yang dimiliki dan diharapkan suatu saat nanti agar tenun endek tradisional Bali dapat selalu eksis di tengah era modern.
Nostalgia Rasa : Mengulang Manisnya Kenangan Analogi Kue Putu dalam Busana Feminim Romantic Yunika Dewi, Desak Nyoman; Radiawan, I Made; Diantari, Ni Kadek Yuni
BHUMIDEVI: Journal of Fashion Design Vol. 2 No. 1 (2022): Bhumidevi
Publisher : Pusa Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/bhumidevi.v2i1.1507

Abstract

Kue putu merupakan salah satu jajanan tradisinal indonesia yang memiliki cita rasa lembut, manis dan harum. Kue putu menyimpan banyak kenangan pada masa kecil anak-anak di jaman dahulu sehingga membuat penulis memilih kue putu sebagai ide pemantik yang bertujuan untuk mengingatkan akan kenangan manis yang ditinggalkan kue tradisional di jaman dahulu agar tetap lestari. Tahapan perancangan busana sangat penting dilakukan agar busana yang akan diwujudkan dapat sesuai dengan sumber ide yang telah ditentukan, tahapan perancangan busana yang penulis terapkan yaitu tahapan proses desain fashion bertajuk “ FRNGIPANI”, The Secret Steps of Art Fashion ( Frangipani, Tahapan-Tahapan Rahasia dari Seni Fashion) oleh Ratna Cora. Dalam pembuatann karya “Nostalgia rasa : mengulang manisnya kenangan” terinspirasi dari jajanan tradisional kue putu menggunakan gaya ungkap analogi.