Chandra Fatmi, Dewa Ayu Gek Diah
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Murkaning Sang Dewi : Metafora Figur Rangda Pada Calonarang Dalam Busana Ready To Wear, Ready To Wear Deluxe, Semi Couture Chandra Fatmi, Dewa Ayu Gek Diah; Pebryani, Nyoman Dewi; Sukmadewi, Ida Ayu Kade Sri
BHUMIDEVI: Journal of Fashion Design Vol. 3 No. 2 (2023): Bhumidevi
Publisher : Pusa Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seni Tradisi Pementasan Calonarang di Bali, Dalam lontar babad Rangda, oleh Ida Pedanda Made Sidemen (dalam sasana budaya Bali, 1975-1976:11), diceritakan bahwa Rangda adalah anak Bhatara Siwa yang bernama Dewi Krisna. Dewi Krisna tentang ilmu desti atau ngeleak (black magic). Oleh karena Dewi Krisna ini menguasai ilmu pengeleakan yang mengancam ketenteraman kayangan/surga maka, beliau di titahkan turun ke dunia fana di tanah Jawa dan kawin dengan adik raja Erlangga yang kebetulan menjadi pendeta di Pesraman Dirah dan dipesani pula oleh Bhatara Siwa ; “jikalau nanti Dewi Krisna sudah mempunyai anak, maka suamimu akan moksa /meninggal sesuai dengan takdirnya”. Figur Rangda dalam Seni Tradisi Pementasan Calonarang dipilih sebagai ide pemantik dalam merealisasikan rancangan busana ready to wear, ready to wear deluxe, dan semi couture yang diimplementasikan dengan gaya ungkap metafora berdasarkan 5 kata kunci terpilih yaitu, simbol api, tridatu, taring runcing, lidah menjulur panjang, rambut/bulu. Proses pembuatan busana ini menggunakan metode dari Dr. Tjok Istri Cora Sudharsana, S.Sn, M.Si yaitu “FRANGIPANI” dengan delapan tahapan penciptaan meliputi Design Brief, Research and Sourcing, Design Development, Sample, Prototype, Dummy, Final Collection Promoting, Branding, Sale, Production Businnes. Ide dari busana ini nantinya diharapkan dapat menambah refrensi kepustakaan mengenai Figur Rangda dalam Seni Tradisi Pementasan Calonarang.
Murkaning Sang Dewi : Metafora Figur Rangda Pada Calonarang Dalam Busana Ready To Wear, Ready To Wear Deluxe, Semi Couture Chandra Fatmi, Dewa Ayu Gek Diah; Pebryani, Nyoman Dewi; Sukmadewi, Ida Ayu Kade Sri
BHUMIDEVI: Journal of Fashion Design Vol. 3 No. 2 (2023): Bhumidevi
Publisher : Pusa Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/bhumidevi.v3i2.2827

Abstract

Seni Tradisi Pementasan Calonarang di Bali, Dalam lontar babad Rangda, oleh Ida Pedanda Made Sidemen (dalam sasana budaya Bali, 1975-1976:11), diceritakan bahwa Rangda adalah anak Bhatara Siwa yang bernama Dewi Krisna. Dewi Krisna tentang ilmu desti atau ngeleak (black magic). Oleh karena Dewi Krisna ini menguasai ilmu pengeleakan yang mengancam ketenteraman kayangan/surga maka, beliau di titahkan turun ke dunia fana di tanah Jawa dan kawin dengan adik raja Erlangga yang kebetulan menjadi pendeta di Pesraman Dirah dan dipesani pula oleh Bhatara Siwa ; “jikalau nanti Dewi Krisna sudah mempunyai anak, maka suamimu akan moksa /meninggal sesuai dengan takdirnya”. Figur Rangda dalam Seni Tradisi Pementasan Calonarang dipilih sebagai ide pemantik dalam merealisasikan rancangan busana ready to wear, ready to wear deluxe, dan semi couture yang diimplementasikan dengan gaya ungkap metafora berdasarkan 5 kata kunci terpilih yaitu, simbol api, tridatu, taring runcing, lidah menjulur panjang, rambut/bulu. Proses pembuatan busana ini menggunakan metode dari Dr. Tjok Istri Cora Sudharsana, S.Sn, M.Si yaitu “FRANGIPANI” dengan delapan tahapan penciptaan meliputi Design Brief, Research and Sourcing, Design Development, Sample, Prototype, Dummy, Final Collection Promoting, Branding, Sale, Production Businnes. Ide dari busana ini nantinya diharapkan dapat menambah refrensi kepustakaan mengenai Figur Rangda dalam Seni Tradisi Pementasan Calonarang.