Ni Kadek Noviani
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Sulukat Perwujudan Busana dengan Konsep Tradisi Magobag-Gobagan dan Toya Daha di Desa Pakraman Sala, Kecamatan Susut Kabupaten Bangli Ni Kadek Noviani; Priatmaka, I Gusti Bagus; Paramita, Ni Putu Darmara Pradnya
BHUMIDEVI: Journal of Fashion Design Vol. 4 No. 1 (2024): Bhumidevi
Publisher : Pusa Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Magobag-gobagan dan Toya Daha dilaksanakan rutin 210 hari sekali saat Hari Raya Galungan pada Buda Kliwon Dunggulan, bermakna sebagai simbolis mempererat hubungan antar-krama dan melepas kangen setelah sekian bulan jarang bertemu. Tradisi Magobag-gobagan dan Toya Daha merupakan suatu tradisi melukat yang dilakukan oleh seluruh krama Desa Pakraman Sala. Tradisi ini unik dengan berbagai tahapan ritual salah satunya, para pria dan wanita dipisah dan dijadikan suatu kelompok. Ritual selanjutnya merupakan melemparkan bunga pacah merah dan putih serta menghayutkan canang yang berisi lilin menyala. Sampai pada puncaknya yaitu Magobag-gobagan yang artinya cipratan, krama saling siram dengan air yang diambil menggunakan batok kelapa. Oleh karena itu penulis ingin memperkenalkan tradisi magobag-gobagan dan toya daha kepada masyarakat luas melalui penciptaan busana modest dan dipadukan dengan trend joyfull. Penciptaan busana ini mempergunakan teori Frangipani, The Secret Steps of Art Fashion oleh Ratna Cora merupakan tahapan penciptaan busana. Penciptaan karya busana ready to wear, ready to wear deluxe, dan semi couture dengan gaya ungkap analogi. Hasil dari penciptaan busana ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam bidang fashion.
Sulukat Perwujudan Busana dengan Konsep Tradisi Magobag-Gobagan dan Toya Daha di Desa Pakraman Sala, Kecamatan Susut Kabupaten Bangli Ni Kadek Noviani; Priatmaka, I Gusti Bagus; Paramita, Ni Putu Darmara Pradnya
BHUMIDEVI: Journal of Fashion Design Vol. 4 No. 1 (2024): Bhumidevi
Publisher : Pusa Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/bhumidevi.v4i1.3564

Abstract

Magobag-gobagan dan Toya Daha dilaksanakan rutin 210 hari sekali saat Hari Raya Galungan pada Buda Kliwon Dunggulan, bermakna sebagai simbolis mempererat hubungan antar-krama dan melepas kangen setelah sekian bulan jarang bertemu. Tradisi Magobag-gobagan dan Toya Daha merupakan suatu tradisi melukat yang dilakukan oleh seluruh krama Desa Pakraman Sala. Tradisi ini unik dengan berbagai tahapan ritual salah satunya, para pria dan wanita dipisah dan dijadikan suatu kelompok. Ritual selanjutnya merupakan melemparkan bunga pacah merah dan putih serta menghayutkan canang yang berisi lilin menyala. Sampai pada puncaknya yaitu Magobag-gobagan yang artinya cipratan, krama saling siram dengan air yang diambil menggunakan batok kelapa. Oleh karena itu penulis ingin memperkenalkan tradisi magobag-gobagan dan toya daha kepada masyarakat luas melalui penciptaan busana modest dan dipadukan dengan trend joyfull. Penciptaan busana ini mempergunakan teori Frangipani, The Secret Steps of Art Fashion oleh Ratna Cora merupakan tahapan penciptaan busana. Penciptaan karya busana ready to wear, ready to wear deluxe, dan semi couture dengan gaya ungkap analogi. Hasil dari penciptaan busana ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam bidang fashion.