Transportasi merupakan kebutuhan penting dalam kehidupan sehari-hari, dan minibus adalah solusi transportasi publik yang populer karena kapasitas angkut yang besar dan fleksibilitasnya. PT XYZ adalah perusahaan yang memproduksi kendaraan minibus dan bus karoseri, dengan fokus pada kualitas produksi yang tinggi. Namun, perusahaan ini menghadapi tantangan dalam mempertahankan dan meningkatkan kualitas tersebut, khususnya dalam manajemen material di departemen pendukung. Departemen ini bertanggung jawab memproduksi komponen yang kemudian dirakit di departemen lain. Ketiadaan data Bill of Material (BOM) menyebabkan berbagai hambatan dalam produksi, termasuk kesalahan pengerjaan dan administrasi keuangan, serta ketidakpastian dalam pengeluaran produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang timbul akibat ketiadaan BOM, mengembangkan dan mengimplementasikan sistem BOM yang efektif, serta meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam proses produksi di PT XYZ. BOM akan menjadi referensi bagi operator dan administrasi untuk proses produksi dan pencatatan keuangan, mencakup 95 komponen barang jadi dan 513 komponen bahan mentah. Bahan mentah ini dikirim dari departemen plat, gudang komponen, dan gudang pipa, sementara barang jadi dikirimkan ke departemen pengelasan, perlengkapan, dan fiber. Dengan menerapkan BOM, diharapkan operator dapat memahami bahan yang dibutuhkan untuk produksi, dan admin keuangan dapat merekap kebutuhan setiap operator dengan lebih akurat, mengurangi kesalahan dalam perhitungan pengeluaran. PT XYZ juga harus terus mengupdate BOM setiap kali ada perubahan desain barang atau penambahan bahan mentah yang dibutuhkan. Penerapan data operation process chart (OPC) dan BOM diharapkan dapat membantu PT XYZ mengatasi masalah ini dan meningkatkan efisiensi produksi secara keseluruhan.