Lupita Purnama Sari
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Mangalap Boru Dalam Perkawinan Masyarakat Desa Tapus Mulya Kecamatan Padang Gelugur Kebupaten Pasaman Timur Lupita Purnama Sari; Sri Suriana; Sholeh Khudin
Tanjak: Sejarah dan Peradaban Islam Vol. 4 No. 1 (2024): Tanjak: Jurnal Sejarah dan Peradaban Islam
Publisher : Program Studi Sejarah Peradaban Islamm UIN Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/tanjak.v4i1.22132

Abstract

Penelitian ini berupaya untuk menganalisis dalam upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat Desa Tapus Kampung Suka Mulya Kecamatan Padang Gelugur Kabupaten Pasaman Timur  mengenai Tradisi Mangalap Boru. Dalam pelaksanaannya ada beberapa  proses dilakukan dalam tradisi mangalap boru yang dipimpin oleh Hatobangon setempat.   Dalam mangalap boru tersebut menggunakan beberapa tahapan dalam prosesnya seperti Mangirit Boru,Manyapai Boru, Padomos Hata, Patobang Hata, Manulak Sere, Akad Nikah, Acara Pesta, Mangalehen Mangan, Horja Haruan Boru, Makobar Boru, Mangupa, Horja Pabuat Boru dan Mangalap Boru. Dalam upacara ini bertujuan untuk  landasar adat dan agama dan dijauhkan dari keburukan. Masalah dalam penelitian ini yaitu bagaiaman proses tradisi Mangalap boru  dan di Tapus Kampung Suka Mulya. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, dalam menganalisa menggunakan deskriptif kualitaif yaitu peneliti melakukan penelitian langsung ke masyarakat untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, yaitu dengan wawancara, dan melakukan penelitian melalui dokumentasi. Proses dalam pelaksanaan upacara mangalap boru yaitu berawal keluarga laki-laki menjemput penganti perempuan utuk di bawa kerumahnya. Nilai Islam yang terkandung dalam upacara mangalap boru yaitu pertama : nilai Aqidah yaitu adanya pembacaan kalimat Syahadat yang merupakan nilai Aqidah, kedua nilai ibadah yaitu dengan pembacaan do’a dalam upacara  mangalap boru, ketiga nilai akhlaq yaitu adanya kebersamaan masyarakat dalam otong royong agar tetap tetap pesta dan proses mangalap boru berjalan dengan baik  dan menjalin silaturahmi yang baik antar sesama masyarakat.