Sri Suriana
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pondok Pesantren Nurul Iman (Studi Tentang Sejarah Dan Kontribusinya Terhadap Masyarakat Desa Ujung Tanjung Pangkalan Balai Banyuasin III) Santi Lestari; Sri Suriana
Tanjak: Sejarah dan Peradaban Islam Vol 1 No 1 (2021): Tanjak: Jurnal Sejarah dan Peradaban Islam
Publisher : Program Studi Sejarah Peradaban Islam UIN Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (797.537 KB) | DOI: 10.19109/tanjak.v1i1.7398

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini terbagi menjadi 2 (dua) yaitu: pertama, Bagaimana Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Nurul Iman. Kedua, Apa Kontribusi Pondok Pesantren Nurul Iman Terhadap Masyarakat Desa Ujung Tanjung Pangkalan Balai Banyuasin III. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana sejarah berdirinya Pondok Pesantren Nurul Iman dan untuk mengetahui apa kontribusi Pondok Pesantren Nurul Iman Terhadap Masyarakat Desa Ujung Tanjung Pangkalan Balai Banyuasin III. Penelitian ini menggunakan historis dan sosiologi. Penggunaan pendekatan historis agar peneliti berusaha merekonstruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif, dengan cara mengumpulkan , mengevaluasi, memverifikasi, serta mensintesis bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat. Sumber data yang digunakan oleh penulis ada dua yaitu data primer dan data sekunder. Hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu perkembangan pondok pesantren Nurul Iman di Desa Ujung Tanjung yang pada masa awalnya masih berbentuk tradisional, kemudian berkembang menjadi suatu lembaga pendidikan Islam (Pesantren), hal itu ditandai dengan berdirinya Pondok Pesantren Nurul Iman pada tahun 1.960 Masehi. Kontribusi yang dilakukan pondok pesantren Nurul Iman terbagi menjadi 3 yaitu: pertama, bidang ekonomi : koperasi pondok pesantren yang mana kegiatan ini juga melibatkan masyarakat di Desa Ujung Tanjung; kedua, bidang pendidikan : terdiri dari pendidikan formal dan pendidikan nonformal; dan ketiga : bidang sosial keagamaan : majelis taklim dan seni baca Al-Qur’an.
Kawah Tekurep: Representasi Kebhinnekaan Kesultanan Palembang Kajian Etnografi terhadap Ragam Hias Nisan di Komplek Makam Kawah Tekurep Amilda Amilda; Sri Suriana
Tamaddun: Jurnal Kebudayaan dan Sastra Islam Vol 21 No 2 (2021): Tamaddun: Jurnal Kebudayaan dan Sastra Islam
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Raden Fatah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/tamaddun.v21i2.10047

Abstract

Tekurep Crater is one of the tomb complexes of the Palembang Sultanate which was founded by Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo in 1724 AD. The tombstones found in the Tekurep Crater mausoleum complex have decorations that show how Islam developed in Palembang and the cultural influences that developed on the people of Palembang in the era of the Palembang sultanate at that time. The development of the Palembang sultanate cannot be separated from the influence of the Majapahit and Demak kingdoms in Java, as well as the presence of Hindu and Buddhist influences. The Palembang Sultanate was also influenced by Chinese culture long before the Palembang Sultanate was established, as well as the role of middle eastern scholars who spread Islam in the Palambang region, through close ties to the Aceh Sultanate. Based on the decorations found on the tombstones in the Tekurep Crater complex, this paper will identify the influence of these cultures on the decoration on the gravestones in the Tekurep Crater area. To answer these problems, archaeological research methods are used, namely by describing the existing ornaments and identifying the diversity contained in the tombstones. The identification results were analyzed using culture identity theory to obtain an interpretation of the findings. The results showed that the ornamentation on the tombstones in the Tekurap Crater complex showed influences from Hinduism and Buddhism, Majapahit and Demak influences, Chinese and Acehnese elements, and Islamic </align justify>
Ulama Dan Perannya Dalam Masyarakat Multikultural di Desa Sumber Jaya Kecamatan Sumber Marga Telang Kabupaten Banyuasin Mohammad Saiful Rizal; Sri Suriana; Nurfitri Hadi
Tanjak: Sejarah dan Peradaban Islam Vol 2 No 3 (2022): Tanjak : Jurnal Sejarah dan Peradaban Islam
Publisher : Program Studi Sejarah Peradaban Islam UIN Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/tanjak.v2i3.14030

Abstract

This study describes the role of ulama in a multicultural society in Sumber Jaya Village, Sumber Marga Telang District, Banyuasin Regency. This type of research is qualitative using field research methods, with a qualitative approach. The main points of this research are: 1) How is the life of the multicultural community in Sumber Jaya Village, Sumber Marga Telang District, Banyuasin Regency: 2) What is the role of ulama in maintaining multicultural community harmony in Sumber Jaya Village, Sumber Marga Telang District, Banyuasin Regency?.. This study uses Soejono Soekamto's theory where the role is more pressing on the side of a person who must put himself in a situation that forces him to act according to his wishes and responsibilities as an individual in society. The results of this study found that the ulama played a very important role in maintaining the harmony of the multicultural community in Sumber Jaya Village and fulfilling their roles as preachers, educators and providing advice and liaison between the community. As for some of the efforts of the ulama and religious leaders and village officials in maintaining harmony by holding regular Village Clean Activities, helping maintain order when there are religious activities, and social care involving the entire community of Sumber Jaya village.
Mangalap Boru Dalam Perkawinan Masyarakat Desa Tapus Mulya Kecamatan Padang Gelugur Kebupaten Pasaman Timur Lupita Purnama Sari; Sri Suriana; Sholeh Khudin
Tanjak: Sejarah dan Peradaban Islam Vol. 4 No. 1 (2024): Tanjak: Jurnal Sejarah dan Peradaban Islam
Publisher : Program Studi Sejarah Peradaban Islamm UIN Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/tanjak.v4i1.22132

Abstract

Penelitian ini berupaya untuk menganalisis dalam upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat Desa Tapus Kampung Suka Mulya Kecamatan Padang Gelugur Kabupaten Pasaman Timur  mengenai Tradisi Mangalap Boru. Dalam pelaksanaannya ada beberapa  proses dilakukan dalam tradisi mangalap boru yang dipimpin oleh Hatobangon setempat.   Dalam mangalap boru tersebut menggunakan beberapa tahapan dalam prosesnya seperti Mangirit Boru,Manyapai Boru, Padomos Hata, Patobang Hata, Manulak Sere, Akad Nikah, Acara Pesta, Mangalehen Mangan, Horja Haruan Boru, Makobar Boru, Mangupa, Horja Pabuat Boru dan Mangalap Boru. Dalam upacara ini bertujuan untuk  landasar adat dan agama dan dijauhkan dari keburukan. Masalah dalam penelitian ini yaitu bagaiaman proses tradisi Mangalap boru  dan di Tapus Kampung Suka Mulya. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, dalam menganalisa menggunakan deskriptif kualitaif yaitu peneliti melakukan penelitian langsung ke masyarakat untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, yaitu dengan wawancara, dan melakukan penelitian melalui dokumentasi. Proses dalam pelaksanaan upacara mangalap boru yaitu berawal keluarga laki-laki menjemput penganti perempuan utuk di bawa kerumahnya. Nilai Islam yang terkandung dalam upacara mangalap boru yaitu pertama : nilai Aqidah yaitu adanya pembacaan kalimat Syahadat yang merupakan nilai Aqidah, kedua nilai ibadah yaitu dengan pembacaan do’a dalam upacara  mangalap boru, ketiga nilai akhlaq yaitu adanya kebersamaan masyarakat dalam otong royong agar tetap tetap pesta dan proses mangalap boru berjalan dengan baik  dan menjalin silaturahmi yang baik antar sesama masyarakat.
Respon Masyarakat Kalidoni Palembang terhadap Penari Wanita Pegon dalam Kesenian Kuda Lumping Oktiviona Suci; Sri Suriana; Sholeh Khudin
Tanjak: Sejarah dan Peradaban Islam Vol. 4 No. 2 (2024): Tanjak: Jurnal Sejarah dan Peradaban Islam
Publisher : Program Studi Sejarah Peradaban Islamm UIN Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/tanjak.v4i2.23919

Abstract

This research discusses a phenomenon in the Kuda Lumping art where there are female dancers called female pegon dancers. This phenomenon can contain various responses from the surrounding community. This research is qualitative research with a phenomenological approach. The primary data used in this research was obtained directly from the field through an interview process with the head of the Rt and the administration section of the Kalidoni sub-district office. The theory used in this research is the phenomenological theory by Edmund Husserl. The results of this research show that Kalidoni District has the art of Kuda Lumping in which there is a phenomenon of female Pegon dancers. Pegon female dancers, Kuda Lumping art, have changed the rules and appearance of Kuda Lumping art, especially in Kalidoni District, and is one of the traditional arts which in its development has received various responses from the community, both positive and negative, and some factors influence people's interest and there are impacts. or the influence of female pegon dancers.