Peran kepemimpinan sangat penting bagi keberlangsungan setiap organisasi, meliputi sektor bisnis, pemerintahan, dan berbagai komunitas. Pemimpin yang adaptif mendorong anggota organisasi untuk berani bertransformasi, belajar dari kesalahan, dan mengembangkan solusi baru untuk menghadapi kesulitan. Keunggulan kepemimpinan adaptif terletak pada kemampuan untuk mengelola situasi yang kompleks dan dinamis, bukan hanya berfokus pada penyelesaian masalah yang sudah terjadi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi strategi kepemimpinan yang efektif dalam menghadapi dampak AI terhadap tenaga kerja dan membantu pemimpin dalam mengembangkan kemampuan adaptif yang tinggi. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan studi Pustaka atau literatur (library research) yang mendukung penelitian ini. Penelitian membuktikan bahwa kepemimpinan efektif sangat dibutuhkan untuk menangani permasalahan organisasi di era digitalisasi dan otomatisasi yang semakin meluas. Keberhasilan implementasi kepemimpinan yang adaptif akan menghasilkan dampak positif yang signifikan bagi organisasi di masa transisi ini. Teknologi telah merevolusi model bisnis dan operasional organisasi secara menyeluruh. Dalam konteks kepemimpinan yang responsif dan inovatif, teknologi berperan sebagai katalis dalam menghadapi tantangan dan peluang yang muncul dari perubahan yang cepat. Menghadapi dampak signifikan kecerdasan buatan (AI) terhadap tenaga kerja, para pemimpin harus menerapkan pendekatan strategis yang komprehensif. Melalui integrasi strategi yang matang, para pemimpin dapat meminimalisir kerugian dan mengoptimalkan manfaat AI bagi organisasi dan para pekerja.