p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Cendikia Pendidikan
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERANAN SUN YAT SEN DAN JALAN NYA REVOLUSI CHINA Rustamana, Agus; Hayati, Nadila; Waraprada Khoiri, Tegar; Alya, Desi
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 1 No. 11 (2023): Sindoro: Cendikia Pendidikan
Publisher : CV SWA Anugrah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v1i11.1293

Abstract

Revolusi Cina memiliki peranan penting dalam menyelamatkan Cina dari ambang keruntuhan. Pada saat itu Feodalisme, Imperialisme dan Militerisme merupakan suatu masalah yang menjebak mereka dalam berbagai ketidakadilan sosial berupa eksploitasi, penaklukan serta kemiskinan. Hal tersebut merupakan pendorong terjadinya Revolusi Cina karena dipicu oleh harga diri dan kebanggaan nasional sehingga mereka menanamkan sifat nasionalisme Cina pada diri mereka. Tokoh utama yang mempelopori lahirnya sifat nasionalisme tersebut adalah Dr. Sun Yat Sen. Sehingga tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peran Dr. Sun Yat Sen dalam pergerakan Revolusi Cina tersebut. Diketahui Dr. Sun Yat Sen selalu menyerukan Bagaimana menyelamatkan Cina dari ambang keruntuhan karena kebobrokan pemerintahan. Metode dari penelitian ini adalah metode sejarah. Hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa peran Dr. Sun Yat Sen sebagai orang-orang revolusioner yaitu terlihat pada saat ia untuk mempengaruhi rakyat Cina agar segera membebaskan diri dari hal - hal yang menghambat kemajuan rakyat serta berusaha menyadarkan rakyat akan keadaan negerinya. Usahanya yang dilakukan tersebut berhasil. Hal ini terbukti dari banyaknya kelompok - kelompok petani dan buruh mulai terbuka pandangannya. Selain itu bantuan demi bantuan terlihat mulai berdatangan dari berbagai lapisan untuk menggerakkan revolusi. Pengaruh Dr. Sun Yat Sen tidak terbatas di dalam negeri Cina saja, melainkan juga terasa di luar negeri. Kemudian Dr. Sun Yat Sen menginginkan Cina menjadi suatu negara yang merdeka, bebas dari segala macam yang ada. Untuk itu segala macam cara hidup yang sekiranya menghambat kemajuan negara harus disingkirkan. Ternyata dalam usahanya mengubah negara Cina terdapat perbedaan pendapat. Tetapi banyak orang Cina sudah tidak menginginkan suatu dinasti menguasai Cina. Mereka menginginkan suatu bentuk republik, karena dengan pemerintahan yang berbentuk republik diharapkan agar segera tercapai kesejahteraan rakyat serta kedudukan yang sederajat dengan bangsa-bangsa lain. Dan pada tanggal 10 Oktober 1911 (Double Ten) revolusi nasional meletus di Wuchang dan Dr. Sun Yat Sen memproklamasikan Republic of China.
REVOLUSI HIJAU MASA ORDE BARU Nasywa Azahra, Jihan; Waraprada Khoiri, Tegar; Ayu Puspita, Mei Candra; Ribawati, Eko
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 5 No. 3 (2024): Sindoro: Cendikia Pendidikan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v5i3.3999

Abstract

Penulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai revolusi hijau di Indonesia di zaman orde baru. Menurut Pakar Pertanian Indonesia, Dr. Ir. Mohammad Syafii, M.Sc, revolusi hijau adalah suatu gerakan yang bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan secara drastis melalui penerapan teknologi modern dalam budidaya tanaman. Revolusi Hijau di Indonesia merupakan periode penting dalam sejarah pertanian yang terjadi pada masa Orde Baru, sekitar tahun 1960-an hingga 1980-an. Program ini diluncurkan dengan tujuan utama untuk meningkatkan produksi pangan, khususnya beras, guna mencapai swasembada pangan dan mengurangi ketergantungan pada impor. Metode dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan metode deskriptif yang diperoleh dari studi literatur. Dapat disimpulkan bahwa untuk menggalakkan revolusi hijau, pemerintah melakukan berbagai upaya seperti melakukan intensifikasi, ekstensifikasi, diversifikasi dan rehabilitasi. Revolusi hijau juga memiliki berbagai dampak negatif serta positif di indonesia terutama pada sektor pertanian.