Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN IPS DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Adinda Safira Rizkyah; Desy Syafitri; Sujarwo, Sujarwo
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 3 No. 10 (2024): Sindoro: Cendikia Pendidikan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v3i10.2647

Abstract

Revolusi Industri 4.0 telah mengubah lanskap pendidikan, termasuk dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Guru diharapkan menjadi fasilitator yang kreatif dalam membangun pengetahuan bagi siswa. Pembelajaran IPS perlu bertransformasi menjadi pengalaman yang menarik dan menyenangkan, sehingga peran guru sangat penting dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan era ini. Guru perlu memanfaatkan kreativitas dan lingkungan digital untuk mengembangkan strategi pembelajaran yang relevan dan efektif. Artikel ini bertujuan untuk memaparkan peran guru dalam pembelajaran IPS di Era Revolusi Industri 4.0 dan memberikan referensi bagi guru dalam melakukan variasi pembelajaran guna menjawab tantangan dan kesempatan yang ada. Dengan demikian, kreativitas guru dalam memanfaatkan lingkungan peserta didik yang serba digital menjadi kunci dalam meningkatkan kualitas pembelajaran IPS di era ini.
Atelir Ceremai sebagai Wadah Pola Interaksi Sosial Asosiatif Gen Z dalam Membangun Komunitas Seni Adinda Safira Rizkyah; Budiaman Budiaman; Martini Martini
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 2 No. 3 (2025): JUNI-JULI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Atelir Ceremai sebagai wadah pola interaksi sosial asosiatif Gen Z dalam membangun komunitas seni. Kedai kopi ini tidak hanya menjadi tempat nongkrong, tetapi juga ruang sosial yang memfasilitasi kolaborasi, ekspresi seni, dan pembentukan jaringan sosial antarindividu. Menggunakan metode deskriptif dengan kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola interaksi sosial asosiatif yang muncul mencakup kerja sama, akomodasi, akulturasi, dan asimilasi. Interaksi tersebut diperkuat oleh faktor-faktor sosial seperti imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati yang mendorong keterlibatan aktif, solidaritas, serta rasa memiliki di antara anggota komunitas. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Atelir Ceremai berperan penting sebagai tempat sosial bagi Gen Z dalam membentuk komunitas seni yang inklusif, reflektif, dan berkelanjutan.