Yohanes Calvin memiliki pandangan bahwa kasih Allah bersifat universal yaitu diberikan kepada semua orang berdosa. Selain itu Calvin juga mengajarkan tentang predestinasi. Salah satu wujud kasih Allah menurut Calvin adalah dengan memberitakan Injil kepada semua orang agar mereka mengalami kasih Allah melalui Yesus Kristus. Namun demikian, gereja-gereja Reformed di Indonesia yang menganut paham Calvin tampaknya kurang aktif dalam melakukan misi penginjilan. Akibat kurang bermisi, Gereja reformed di Indonesia. Penelitian ini bertujuan menganalisis konsep kasih Allah dan misi dalam teologi Calvin, serta mengimplementasikannya dalam konteks Gereja Reformed di Indonesia agar lebih aktif bermisi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Tujuannya adalah untuk menemukan solusi agar semangat penginjilan yang diajarkan oleh Calvin dapat diimplementasikan di gereja reformed di Indonesia dalam rangka melaksanakan perintah Tuhan Yesus agar Injil diberitakan kepada semua orang. Kebaruan penelitian ini terletak pada penerapan teologi kontekstual dalam rangka mengimplementasikan konsep kasih Allah universal Calvin ke dalam konteks Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan perlunya edukasi terhadap konsep predestinasi yang keliru sehingga menjadi penghalang bagi jemaat pergi bermisi, dan perlunya kontekstualisasi konsep kasih Allah dalam bermisi untuk meningkatkan jumlah jemaat.