<![CDATA[Dengan menggunakan berbagai pendekatan teoretis dan empiris yang luas, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi teori putih. Memahami bagaimana identitas rasial orang Putih dan hak istimewa rasial berfungsi dan dipertahankan dalam berbagai konteks sosial sangat penting untuk latar belakang studi ini. Analisis wacana, studi literatur kritis, dan analisis survei nasional adalah bagian dari metodologi penelitian. Pengumpulan data termasuk wawancara mendalam dengan peserta dari berbagai latar belakang, kuesioner yang dirancang khusus untuk mengukur kesadaran rasial dan hak istimewa, dan analisis dokumen media dan historis. Analisis data mencakup analisis statistik deskriptif untuk menemukan pola dan tren, analisis tematik untuk menemukan makna yang signifikan dari topik yang dibahas, dan analisis tematik untuk mendapatkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kesadaran orang kulit putih tentang identitas mereka dan hak istimewa rasial berbeda-beda. Banyak orang tidak benar-benar menyadari manfaat rasial mereka, dan mereka cenderung mengadopsi ideologi buta warna yang mengabaikan ketidakadilan rasial. Namun, ada juga kelompok yang sangat menyadari identitas dan hak istimewa mereka dan berpartisipasi dalam upaya anti-rasisme. Pembicaraan menunjukkan bahwa meskipun ada kecenderungan untuk mempertahankan keadaan saat ini melalui cerita individualistik dan meritokrasi, ada juga kesadaran dan keinginan yang meningkat untuk merekonstruksi kulit putih untuk mencapai keadilan sosial yang lebih baik. Penelitian ini menemukan bahwa pemahaman tentang kulit putih sebagai fenomena sosial memerlukan pendekatan yang lebih bernuansa dan kontekstual. Studi ini juga menyarankan metode pendidikan dan intervensi kebijakan yang lebih efisien untuk melawan rasisme dan mempromosikan kesetaraan rasial.]]>
