Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Dan Tren Pertambahan Penduduk Terhadap Debit Maksimum di DAS Plumbon Kota Semarang Prayitno; Dewi Liesnoor Setyowati; Hariyanto; Fahrudin Hanafi
Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan (JGEL) Vol. 8 No. 2 (2024): Edisi Bulan Juli
Publisher : Pendidikan Geografi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/jgel.v8i2.14618

Abstract

Pertambahan penduduk menyebabkan perubahan penggunaan lahan, yang dari vegetasi menjadi area terbangun, memengaruhi debit maksimum di Daerah Aliran Sungai (DAS) seperti DAS Plumbon. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis perubahan penggunaan lahan di DAS Plumbon pada tahun 2010-2022, (2) menganalisis debit maksimum di DAS Plumbon pada tahun 2010 dan 2022, (3) pengaruh tren pertambahan penduduk terhadap perubahan penggunaan lahan dan debit maksimum di DAS Plumbon. Pendekatan spasial digunakan untuk mengetahui perubahan penggunaan 2010-2022 dan sebaran debit maksimum di wilayah DAS Plumbon pada tahun 2010 dan 2022. Teknik analisis dengan pendekatan spasial menggunakan metode Rasional untuk menghitung debit maksimum, metode Cook untuk menghitung koefisien aliran, dan rumus Mononobe untuk menghitung intensitas hujan. Hasil penelitian menunjukkan telah terjadi perubahan penggunaan lahan di DAS Plumbon, di mana area permukiman bertambah 133,85 ha sementara hutan berkurang 313,73 ha. Rerata debit maksimum DAS Plumbon menurun dari 46,48 m3/detik pada 2010 menjadi 40,67 m3/detik pada 2022. Penurunan debit maksimum disebabkan karena penurunan intensitas hujan. Pertambahan penduduk mengubah lahan non-terbangun menjadi terbangun, meningkatkan nilai rerata koefisien aliran permukaan (C) dari 0,58 pada 2010 menjadi 0,60 pada 2022. Nilai C dan intensitas hujan tinggi dapat menyebabkan debit maksimum tinggi, dan jika sungai tidak mampu menampungnya, banjir dapat terjadi. Rekomendasi dalam  penelitian ini perlu pengawasan dan pengendalian kawasan terbangun di Kecamatan Mijen dan Kecamatan Ngaliyan serta perencanaan tata ruang berkelanjutan berbasis kelingkungan dan perlu dilakukan normalisasi sungai secara berkala.
Perbedaan Hasil Belajar Siswa Antara Model PjBL Berbasis STEM dan PjBL Non STEM Pada Pembelajaran Geografi Kelas XII IPS MAN 2 Kudus Tazkia Salsabiela Sofuan; Fahrudin Hanafi
Journal of Edugeography Vol. 12 No. 1 (2024): VOL 12 NO 1 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/shrbrz66

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran dengan menggunakan model PjBL berbasis STEM dan PjBL non STEM pada pembelajaran geografi serta untuk mengetahui adakah perbedaan signifikan hasil belajar antara siswa yang menggunakan model PjBL berbasis STEM dan siswa yang tidak menggunakan model PjBL berbasis STEM. Metode penelitian yang digunakan yaitu quasi experiment. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII IPS MAN 2 Kudus. Penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling diperoleh kelas XII IPS 1 sebagai kelas kontrol dan kelas XII IPS 3 sebagai kelas eksperimen. Proses pembelajaran diperoleh melalui observasi aktivitas siswa, sedangkan hasil belajar diperoleh dari pretest-posttest dan tugas proyek. Hasil penelitian menunjukkan proses pembelajaran menggunakan model PjBL berbasis STEM membuat siswa lebih aktif dibandingkan siswa yang menggunakan model PjBL non STEM dengan rata-rata persentase keaktifan sebesar 87,09%. Terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar ranah kognitif antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan nilai signifikansi (2-tailed) sebesar < 0,001. Pada hasil belajar ranah psikomotorik juga menunjukkan adanya perbedaan antara hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan rata-rata nilai proyek kelas eksperimen sebesar 91,25 sedangkan kelas kontrol sebesar 89,17.
Dinamika Abrasi terkait Perubahan Garis Pantai di Desa Pantai Bahagia Kabupaten Bekasi Nur Elmanda, Nisrina; Ananto Aji; Heri Tjahjono; Fahrudin Hanafi
Indonesian Journal of Conservation Vol. 13 No. 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijc.v13i2.18645

Abstract

Desa Pantai Bahagia merupakan salah satu pesisir di Kabupaten Bekasi tepatnya di Kecamatan Muaragembong yang telah mengalami abrasi dengan sangat signifikan. Kejadian abrasi ini disebabkan oleh naiknya permukaan air laut dan adanya faktor pemicu berupa konversi lahan kawasan mangrove oleh masyarakat untuk keperluan pertambahan lahan tambak. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis dinamika abrasi secara multitemporal selama 30 tahun di Desa Pantai Bahagia dari tahun 1993, 2000, 2007, 2012, 2020, 2023. Metode yang dilakukan adalah tahapan ekstraksi garis pantai dengan algoritma MNDWI (Modified Diference Water Index). Data garis pantai yang didapatkan lalu dihitung statistik dengan bantuan tools extension DSAS (Digital Shoreline Analysis System) pada ArcMap 10.8 untuk pengolahan data luas perubahan garis pantai yang memiliki nilai abrasi. Statistik yang digunakan yaitu EPR (End Point Rate) dengan membandingkan dua garis pantai serta LRR (Linear Regression Rate).  Hasil yang dilakukan uji ground check di area garis pantai pada transek yang mengalami abrasi meningkat setiap tahunnya menyebabkan pengurangan daratan menjadi laut di Dukuh Muara Bendera Timur, Gobah Timur, Kampung Beting dan Blukbuk Timur. Rata –rata pengurangan daratan yang terjadi sebesar -18,77m/tahun pada 1992-2000, di tahun 2000-2007 terjadi sebesar -16,19 m/tahun, pada tahun 2007-2012 terjadi sebesar -31,86 m/tahun, pada tahun 2012-2020 memiliki rata-rata pengurangan daratan sebesar -130,13 m/tahun, serta di tahun 2020-2023 terjadi pengurangan daratan sebesar -60,32 m/tahun.