Berdasarkan hasil observasi dan wawancara diketahui bahwa beberapa mahasiswa bekerja di Universitas Riau Kepulauan tidak memiliki self-regulated learning sebaik mahasiswa yang tidak bekerja. Mahasiswa bekerja tidak hanya dituntut untuk mencari nafkah, tetapi juga harus memenuhi kegiatan kuliah dan prestasi akademik untuk menyelesaikan pendidikannya di jenjang kuliah. Tujuan penelitian ini untuk melihat perbedaan self-regulated learning mahasiswa yang bekerja dan tidak bekerja di Program Studi Bimbingan Konseling di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Riau Kepulauan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode komparatif. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah mahasiswa aktif di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Riau Kepulauan dengan dua jenis mahasiswa yaitu 30 orang mahasiswa yang bekerja dan 30 orang mahasiswa yang tidak bekerja. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti menunjukkan bahwa tidak adanya perbedaan self-regulated learning pada mahasiswa bekerja dengan mahasiswa yang tidak bekerja, yaitu dengan nilai yang didapat adalah 0,650 > 0,05. Oleh karena itu, hipotesis dalam penelitian ini tidak diterima. Meski begitu, hasil uji independent sample t-test ditunjukkan adanya perbedaan self-regulated learning pada mahasiswa bekerja dengan rata-rata 85,37. Sedangkan self-regulated learning pada mahasiswa tidak bekerja sebesar 86,73. Berdasarkan rata-rata tersebut maka terdapat perbedaan yaitu lebih tinggi self-regulated learning pada mahasiswa tidak bekerja daripada self-regulated learning pada mahasiswa yang bekerja. Kata Kunci: Self-Regulated Learning, Mahasiswa, Bekerja, Tidak Bekerja, Bimbingan Konseling