Febrianty, Angeline
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

REKONSTRUKSI DAN PEMODELAN PENJALARAN TSUNAMI MENGGUNAKAN SISTEM TOAST DENGAN METODE PEMODELAN EASYWAVE (STUDI KASUS TSUNAMI BANYUWANGI 3 JUNI 1994) Febrianty, Angeline; Ramadhanty, Aura Zahra; Nurokhim, Arif; Widodo, Amien
Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha Vol. 12 No. 2 (2024): Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpg.v12i02.69204

Abstract

Banyuwangi adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur dengan area terluas. Daerah ini berlokasi di ujung timur Pulau Jawa dengan wilayah pesisir di bagian selatan yang sangat rawan terhadap bencana tsunami karena terdapat zona pertemuan antara lempeng tektonik Indian-Australia dan Eurasia. Dalam penelitian ini, rekonstruksi tsunami yang terjadi di Banyuwangi pada 3 Juni 1994 dilakukan dengan metode Easywave dan sistem TOAST. Hasil rekonstruksi menunjukkan bahwa nilai run up bergantung pada magnitud dan kedalaman gempa. Pulau Nusa Barung memiliki status awas dengan ketinggian run up 4,951 m, sedangkan wilayah di Jember, Jawa Timur, memiliki ketinggian run up 4,785 m.
IDENTIFIKASI DAN KARAKTERISASI GEMPA INTRASLAB DI PULAU JAWA 2017-2021 DENGAN METODE SEGMEN IRISAN VERTIKAL (STUDI KASUS GEMPA INTRASLAB TASIKMALAYA) Ramadhanty, Aura Zahra; Febrianty, Angeline; Utomo, Agung M.; Widodo, Amien
JGE (Jurnal Geofisika Eksplorasi) Vol. 10 No. 3 (2024)
Publisher : Engineering Faculty Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jge.v10i3.341

Abstract

Pulau Jawa merupakan salah satu daerah seismik aktif karena terdapat zona subduksi yang disebabkan oleh pergerakan di bagian selatan Laut Pulau Jawa, yaitu Trench Sunda sehingga sering terjadi gempabumi. Keberadaan sesar-sesar yang melintang di daerah Jawa Barat sesar di Pulau Jawa juga termasuk dalam faktor yang menyebabkan gempabumi merusak. Untuk mengidentifikasi jenis gempa, perlu dilakukan analisis berdasarkan besar magnitudo, kedalaman hiposenter, dan mekanisme fokalnya. Dengan menggunakan metode segmen irisan vertikal (vertical cross-section) dapat diketahui arah subduksi lempeng, kedalaman hiposenter, dan jarak hiposenter terhadap titik awal lintasan, serta persebaran gempabumi. Pada penelitian ini, gempa intraslab di Tasikmalaya terjadi dengan kedalaman lebih dari 60 km, yaitu 115 km dengan Mw (moment magnitude) 6,5 dan mekanisme fokal oblique strike-slip.