Claim Missing Document
Check
Articles

Recovery of Lithium from Geothermal Fluid at Lumpur Sidoarjo by Adsorption Method Noerochim, Lukman; Satriawangsa, Gita Akbar; Widodo, Amien
Journal of Engineering and Technological Sciences Vol 48, No 2 (2016)
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.054 KB) | DOI: 10.5614/j.eng.technol.sci.2016.48.2.6

Abstract

The recovery of lithium from geothermal fluid at Lumpur Sidoarjo, Indonesia was investigated employing an adsorption method with polymer membrane as container. The lithium concentration in geothermal fluid from Lumpur Sidoarjo used in the present study was about 5 mg/l. Lithium manganese oxide (LMO) was selected as a promising adsorbent material due to its non-toxic, topotactical behavior and low cost. In this study, LMO with single Li/Mn mole ratio was prepared, i.e. Li1.6Mn1.6O4. The adsorbent was synthesized by solid state reaction at 500 °C for 5 hrs. A lithium uptake yield from the geothermal fluid of around 6.6 mg/g was obtained.
HYPOCENTER DISTRIBUTION OF LOW FREQUENCY EVENT AT PAPANDAYAN VOLCANO Hasan, Muhammad Mifta; Triastuty, Hetty; Santosa, Bagus Jaya; Widodo, Amien
Jurnal Neutrino Vol 9, No 1 (2016): October
Publisher : Department of Physics, Maulana Malik Ibrahim State Islamic University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (627.219 KB) | DOI: 10.18860/neu.v9i1.3655

Abstract

Papandayan volcano is a stratovolcano with irregular cone-shaped has eight craters around the peak. The most active crater in Papandayan is a Mas crater. Distribution of relocated event calculated using Geiger Adaptive Damping Algorithm (GAD) shows that the epicenter of the event centered below Mas crater with maximum rms 0.114. While depth of the hypocenter range between 0-2 km and 5-6 km due to activity of steam and gas.
Analisa Balik Kelongsoran (Studi Kasus di Jember) Arif, Musta'in; Widodo, Amien
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL Tahun 16, Nomor 2, JUNI 2008
Publisher : Department of Civil Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.882 KB) | DOI: 10.14710/mkts.v16i2.3689

Abstract

Peneliti akan melakukan analisa kelongsoran (deformasi yang terjadi) dalam model 3D, dengan Program Plaxis 3D Foundation Version 1.5., dengan meninjau kondisi pelapukan tanahnnya yang terbaca dari data hasil bor dalam berupa data properties tanah dan variasi naiknya tinggi muka air tanah. Hal ini untuk melihat apakah perilaku deformasi sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan, sehingga penelitian ini mengambil judul analisa balik kelongsoran. Bidang longsor dari hasil analisa dengan Plaxis menunjukkan saat tidak hujan (muka air tanah) jauh dari permukaan bidang tanah angka keamanan (Safety factor) nya lebih dari satu yaitu SF = 1.063, tetapi harga ini mengindikasikan bahwa kondisi tanah yang ada sudah kritis, dengan memperhatikan SF nya yang mendekati nilai 1, ketika muka air tanah naik dengan anggapan terjadi hujan yang mengakibatkan kondisi tanah menjadi semakin jenuh safety factor nya berkurang, SF = 0.873 yang mengakibatkan terjadi longsor. Terlihat juga bahwa tanah yang cenderung longsor adalah tanah pada Lapisan 1 (dengan bidang longsor antara lapisan 1 dan lapisan 2) yaitu lapisan tanah yang mengalami pelapukan (tanah residual), sedang lapisan 2 maupun lapisan 3 tidak terdeformasi. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: Model deformasi yang di dapatkan dari hasil Plaxis, mempunyai kecenderungan yang sama dengan kondisi deformasi yang terjadi di lapangan sedangkan letak bidang longsor dengan Plaxis, menunjukkan bidang longsor yang menyerupai kondisi di lapangan. Kondisi semua lapisan tanah yang jenuh oleh air tanah pada lokasi, terancam longsor. Faktor utama penyebab ketidakstabilan lereng sangat mungkin dipengaruhi oleh naiknya muka air tanah (drainase tidak ada) yang dapat menurunkan stabilitas lereng. kunci: longsor, plaxis, tinggi muka air tanah, deformasi, bidang longsor   ABSTRACT Researcher will do analysis of its slide (deformation that happened) in model 3D, with Program of Plaxis 3D Foundation Version 1.5., with evaluating condition of decay of soil read from data result of drilling in the form of data of properties of land soil and variation of go up high of ground water table. This matter to see whether what behavior of deformation as according to condition of exist in field, so that this research take title back analyze to landslide. Area slide from result analyze by Plaxis show moment do not the rain (ground water table) far from surface of area of land Safety Factor its more than one that is SF = 1.063, but this price is indication that condition of existing land have critical, paid attention toly is its SF coming near value 1, when face of ground water go up with ascription happened by the rain resulting condition of land become saturated progressively safety factor improvement of event slide effect of is act of human being decrease, SF = 0.873 resulting happened to slide. Seen also that land which tend to sliding is land of at Layer 1 (with area slide between layer 1 and the layer 2) that is geology experiencing of decay (residual soil), layer of medium 2 and also layer 3 do not the deformation. Conclusion which can be taken away from this research is: model of Deformation which is in getting from result Plaxis, having same tendency with condition of deformation that happened in field of while situation of area slide by Plaxis, showing area slide looking like condition in field. Condition of all saturated geology by ground water at location, threatened slide. primary factor of Cause of instability of bevel very is possible influenced by going up nya of ground water table (drainage of there no) which can degrade bevel stability. Keywords: slide, plaxis, high of ground water table, deformation, area slidePermalink: http://ejournal.undip.ac.id/index.php/mkts/article/view/3689[How to cite: Arif, M. dan Widodo, A. (2008), Analisa Balik Kelongsoran (Studi Kasus di Jember), Jurnal Media Komunikasi Teknik Sipil, Tahun 16, Nomor 2, pp. 130-147]
Identifikasi Percepatan Tanah Maksimum (PGA) dan Kerentanan Tanah Menggunakan Metode Mikrotremor di Jalur Sesar Kendeng Rahmaningtyas, Anindya Putri; Purwanto, M Singgih; Widodo, Amien
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.27944

Abstract

Penelitian yang bertujuan untuk memprediksi kapan, dimana dan berapa kekuatan gempa bumi dapat diketahui dengan menganalisa data mikrotremor yang berguna untuk mengidentifikasi PGA di daerah yang dilewati sesar Surabaya, sehingga nantinya didapatkan peta Peak Ground Acceleration atau PGA. Selain itu dilakukan pula analisa kerentanan tanah akibat gempa bumi yang nantinya didapatkan peta kerentanan seismic yang menggambarkan tingkat kerawanan terhadap gempa bumi untuk keperluan rencana tata ruang dan wilayah maupun konstruksi bangunan tahan gempa. Data mikrotremor dianalisis dengan metode HVSR dengan software Easy HVSR untuk mendapatkan nilai Ao dan Fo yang nantinya digunakan untuk perhitungan Kg. Sedangkan pada pengukuran PGA didapatkan dari rumus atenuasi Fukusima dan Tanaka yang parameternya berupa jarak, Magnitute, dan parameter sumber gempa yaitu sesar Surabaya-Kendeng dan Surabaya-Waru. Dari pengolahan data didapatkan nilai Amplifikasi rata-rata sebesar 2.8. Nilai fo rata-rata adalah sebesar 1.7 Hz. Nilai Kg terendah adalah sebesar 7.7. Nilai PGA terhadap batuan dasar berdasarkan sesar Surabaya-Kendeng terbesar adalah 4.3 g, sedangkan berdasarkan sesar Surabaya-Waru nilai PGA terhadap batuan dasar terbesar adalah sebesar 0.9g.
Pemetaan Kerentanan Tsunami Kabupaten Lumajang Menggunakan Sistem Informasi Geografis Widodo, Amien; Warnana, Dwa Desa; N R, Juan Pandu G; Lestari, wien; Iswahyudi, Ary
IPTEK Journal of Proceedings Series No 2 (2018): The 2nd Conference on Innovation and Industrial Applications (CINIA 2016)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23546026.y2018i1.3410

Abstract

Kabupaten Lumajang merupakan wilayah yang rentan terhadap tsunami karena berbatasan langsung dengan Pantai Selatan yang menjadi pusat gempa bumi serta keadaan pesisir pantai selatan Lumajang yang memiliki tingkat kepadatan penduduk dan pemukiman, aktivitas pemerintahan dan perekonomian yang tinggi. Pemetaan tingkat kerentanan tsunami perlu dilakukan sebagai informasi mitigasi dan rencana tata ruang wilayah. Lokasi penelitian adalah 5 (lima) kecamatan di pesisir Pantai Selatan Lumajang yaitu Yosowilangun, Kunir, Tempeh, Pasirian, dan Tempursari. Tujuan penelitian ini adalah membuat peta kerentanan tsunami Kabupaten Lumajang menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Pendekatan variabel kerentanan meliputi elevasi daratan, kemiringan, morfometri pantai, penggunaan lahan, jarak dari pantai dan jarak dari sungai. Metodologi penelitian antara lain pengumpulan data primer dan sekunder, pengolahan data parameter yang mewakili tiap variabel kerentanan serta pemberian bobot dan skor. Hasil kajian ini menghasilkan peta-peta variabel kerentanan wilayah penelitian yang selanjutnya dapat digunakan untuk kebijakan pemerintah daerah dan tindakan mitigasi seperti pemetaan tingkat risiko tsunami.
Identifikasi Hidrogeologi Situs Candi Dan Petirtaan Jolotundo Menggunakan Inversi Metode VLF-EM Putra Sukandar, Eka Cahya; Widodo, Amien; Warnana, Dwa Desa
Jurnal Geosaintek Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1288.564 KB) | DOI: 10.12962/j25023659.v4i2.4294

Abstract

Situs sejarah dan budaya menjadi salah satu peninggalan penting yang perlu dijaga, termasuk di dalamnya situs petirtaan Jolotundo yang berada di wilayah Kabupaten Mojokerto. Pengetahuan akan sistem hidrogeologi akan membantu melestarikan dan menjaga suplai air di situs petirtaan. Metode Very Low Frequency - Electromagnetic(VLF-EM) dipilih untuk memetakan sistem hidrogeologi dan aliran air di wilayah tersebut. Metode ini dipilih karena dapat memetakan wilayah yang jenuh air dengan memanfaatkan nilai resistivitas dari material di wilayah pengukuran. Jumlah lintasan yang diambil sebanyak 6 lintasan dengan spasi yang digunakan bervariasi yakni sepanjang 1 meter, 1,5 meter, serta 5 meter. Nilai resistivitas target sebesar 0-10 Ohm.meter yang merupakan rentang resistivitas dari air. Terdapat anomali yang diidentifikasi sebagai aliran air yang teridentifikasi pada lintasan 2, 3, 4, dan 5. Adapun aliran air tersebut terbentuk dari akuifer dengan tipe akuifer tertekan. Batuan penyusun sistem hidrogeologi daerah penelitian terdiri atas batuan tuff, aglomerat, serta breksi gunung api. Batuan aglomerat berfungsi sebagai batuan penyusun akuifer dari sistem hidrogeologi, sedangkan batuan tuf berfungsi sebagai batuan pembatas, yang menjebak air sehingga tidak keluar dari akuifer. Interpretasi pada penampang hasil pengolahan menunjukkan adanya 2 jalur aliran air dimana aliran pertama berada sejalajr dengan lintasan pertama sementara aliran kedua berada di sebelah timur laut dari aliran pertama. Keadalaman dari kedua aliran tersebut berturut-turut yakni sedalam 20 meter serta 6 meter. Adapun arah kedua aliran tersebut yakni barat laut-tenggara dimana aliran yang ke dua merupakan aliran yang diindikasikan menyuplai air di situs petirtaan Jolotundo. Dugaan ini dikuatkan dengan posisi situs yang berada tepat di bawah aliran ke dua.
Potensi Geowisata Bukit Jamur Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur Wijaya, I Putu Krishna; Widodo, Amien
Jurnal Geosaintek Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (575.371 KB) | DOI: 10.12962/j25023659.v1i1.1199

Abstract

Informasi geologi pada umumnya digunakan untuk kepentingan eksplorasi dalam bidang energi, pertambangan, keteknikan, dan lingkungan. Padahal dalam bidang pariwisata informasi geologi juga dapat digunakan untuk mendukung pengembangan suatu kawasan pariwisata khususnya wisata alam. Bukit Jamur di Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik memiliki keunikan dan nilai estetika yang layak untuk dijadikan sebagai suatu lokasi wisata. Bukit Jamur juga menarik dari sisi geologi karena merupakan bagian dari puncak antiklin yang telah tererosi. Bukit Jamur tersusun atas batu pasir karbonatan dan batu gamping terumbu (bafflestone) yang diinterpretasikan terbentuk di lingkungan reef front. Oleh karena itu, kawasan ini sangat berpotensi untuk dijadikan kawasan geowisata, laboratorium alam, dan sebagai tempat pembelajaran struktur geologi, stratigrafi, petrologi karbonat dan mix-silisiklastik maupun kuliah lapangan terutama bagi mahasiswa geosains.
Identifikasi Intrusi Air Laut Pada Air Tanah Menggunakan Metode Resistivitas 2d Studi Kasus Surabaya Timur Wardhana, Rizky Rahmadi; Warnana, Dwa Desa; Widodo, Amien
Jurnal Geosaintek Vol 3, No 1 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25023659.v3i1.2945

Abstract

Kawasan Surabaya Timur telah mengalami intrusi air laut dan berdampak pada akuifer air tanah sehingga memiliki kualitas air dengan adanya kadar garam yang terdapat pada sumur penduduk sekitar. Masalah adanya dugaan intrusi air laut ini telah diidentifikasi dengan menggunakan metode geolistrik dengan menggunakan konfigurasi wenner-schlumberger yang terletak di kawasan Surabaya Timur yang bertujuan untuk mengidentifikasi adanya intrusi air laut. Pengambilan data telah dilakukan pada kawasan Surabaya Timur saja. Data sumur juga dilakukan pengambilan sampel untuk mendapatkan hasil parameter air berupa elevasi muka air tanah, Salinitas, TDS, pH, dan Konduktivitas. Akuisisi data geolistrik dilakukan pada 3 titik lokasi yaitu Sutorejo, Klampis, dan ITS dengan menggunakan metode Resistivitas 2D dan Induced Polarization. Tahapan dari pengolahan data menggunakan perangkat lunak Res2Dinv. Berdasarkan hasil interpretasi pada daerah peneltian Sutorejo, pada kedalaman 0.6-3,5 meter atau pada perlapisan paling atas diduga terjadi intrusi air laut dengan nilai resistivitas 0.734-6.31 ohm.m yang terdapat pada bagian tengah hingga Timur Laut. Dugaan ini juga didukung dari hasil penelitian dari metode Induced Polarization yang menujukkan nilai 0.202 msec pada kedalaman 0.6 - 3.5 meter.
Penilaian Kemampuan Kawasan Resapan Air (Studi Kasus Mata Air Umbulan) Masduqi, Ali; Widodo, Amien; M, Mahendra A; Tatas, Tatas
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 11, No 2 (2013)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.354 KB) | DOI: 10.12962/j12345678.v11i2.2594

Abstract

Pemanfaatan air tanah yang terus meningkat, dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kondisi air tanah itu sendiri maupun lingkungan di sekitarnya, diantaranya berkurangnya kuantitas dan kualitas air tanah, penyusupan air laut dan amblesan tanah. Mata Air Umbulan di Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan merupakan salah satu sumber air terbesar yang ada di Propinsi Jawa Timur. Potensi yang terkandung pada mata air tersebut adalah sebesar 5000 liter/detik. Kondisi lahan yang menjadi daerah tangkapan hujan Mata Air Umbulan sebagian besar berupa hutan dengan topografi pegunungan. Akan tetapi kondisi lingkungan yang menjadi penyokong utama terhadap kontribusi air ke Mata Air Umbulan mulai mengalami perubahan tata guna lahan. Penelitian ini merupakan tahap awal identifikasi kemampuan resapan daerah imbuhan air tanah dengan menggunakan metode melakukan pengukuran awal menggunakan alat ukur infiltrasi double rings. Penelitian diambil di tiga titik yaitu Desa Tosari, Lumbang, dan Winongan. Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian di daerah tersebut laju infiltrasi berturut-turut sebesar 48 mm/jam, 84 mm/jam, dan 60 mm/jam. 
Sintetik Seismik Lingkungan Vulkanik Muhammad Ghazalli; Amien Widodo; Firman Syaifuddin
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.451 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.18224

Abstract

Eksplorasi hidrokarbon saat ini mengharuskan geosaintis untuk mencari area baru yang sebelumnya dianggap tidak menghasilkan hidrokarbon. Dengan ditemukannya rembesan minyak pada daerah vulkanik mengindikasikan adanya petroleum play aktif yang memiliki cadangan hidrokarbon. Ketidakmampuan gelombang seismik untuk menggambarkan bawah permukaan pada daerah vulkanik menjadikan dibutuhkannya pemodelan seismik. Pemodelan seismik akan memodelkan atau merekonstruksikan penjalaran gelombang seismik pada model geologi yang telah ditentukan, pada kasus ini model geologi yang digunakan adalah model geologi pada lingkungan vulkanik. Penelitian ini menggunakan 2 model, yang pertama adalah model “Kue Lapis” dan yang kedua adalah model “Serayu” yang merupakan model kompleks dari cekungan North Serayu di Jawa tengah. Kedua model tersebut memiliki lapisan basalt dengan tebal 200 m yang menutupi lapisan bawahnya yang menjadi target karena menyimpan cadangan hidrokarbon. Dari hasil pemodelan dapat dilihat fenomena gelombang ketika merambat melalui lingkungan vulkanik.
Co-Authors Adhitama Rachman Adib Banuboro Aditama, Ferdian Yoga Afif, Hamzah Ahmad Iqbal Hamami Alam, Kharis Aulia Ali Masduqi Andradit, Fikrizan Anik Hilyah Anindya Putri R Anindya Putri R Anwar, Nadjadji Arief Alihudien Arief Ismanto Arif, Musta'in Aripin, Pegri Rohmat Ariyanti, Nita Ary Iswahyudi Aryaseta, Bagas Aryaseta, Bagas Bahri, Ayi Syaeful Bella Esti Ajeng Syahputri Bimakurnia Septadi Chemistra, Paul Christopher Salim Daniel Oranova Siahaan Dhea Pratama Novian Dhea Pratama Novian Putra Dwa Desa Warnana Eko Puswanto Elfarabi Elfarabi Elfarabi, Elfarabi Erik Sapta Perbawa Fajar, M. Haris Miftakhul Fakhriar Naufaldi Faqih Ulumuddin Febrianty, Angeline Ferdian Yoga Aditama Fikri Abdullah Fikrizan Andradit Firman Syaifudin Fuadur K Ghazalli, Muhammad Gita Akbar Satriawangsa Gita Akbar Satriawangsa Hamami, Ahmad Iqbal Hamzah Afif Hanif Dhiyaz Ulhaq F Hardyani, Putry Vibry Hetty Triastuty Hetty Triastuty Hilyah, Anik I Putu Artama Wiguna Ira Mutiara Anjasmara Ira Mutiara Anjasmara, Ira Mutiara Irwan Setyowidodo, Bagus Jaya Santosa Ismantor, Arief Jaka Rahadiansyah Juan Pandu Gya Nur Rochman K, Fuadur Zakki Ketut Dewi Martha Erly Kharis Aulia Alam Kurniawan, Akbar Dwi Lestari, Wien Lukman Noerochim Lutfi Zakariah M Haris Miftakhul Fajar M, Mahendra A M. Singgih Purwanto Mahendra A M Mahendra Wirayudhatama Mariyanto Mariyanto Marsha Khairia Alfany Moh Singgih Purwanto Moh. Singgih Purwanto Muhammad Ghazalli Muhammad Ghazalli Muhammad Mifta Hasan Muhammad Mifta Hasan Muhammad Nurul Puji Muhammad Reza Shalahuddin Noor Muhazzib F Muthiul Padlilah N R, Juan Pandu G Naufaldi, Fakhriar Nefrizal Nefrizal Nefrizal Nefrizal Nizar Dwi Riyantiyo Nova Nevila Rodhi Novian, Dhea Pratama Nugroho, Wicaksono Dwi Nurlaili Humaidah Nurokhim, Arif Padlilah, Muthi’ul Pamungkas, Adjie Paul Chemistra Pegri Aripin Pegri Rohmat Aripin Purwanto, M Singgih Purwanto, Mohammad Singgih Putra Sukandar, Eka Cahya Putry Vibry Hardyani Rahadiansyah, Jaka Rahmaningtyas, Anindya Putri Rahmatun Inayah Ramadhanty, Aura Zahra Rizky Rahmadi Wardhana Rizky Rahmadi Wardhana Robi Alfaq Abdillah Roslee, Rodeano Royke Wenas Salim, Christopher Septadi, Bimakurnia Singgih Purwanto Siti Kamilia Aziz Sugeng Pribadi Sugeng Pribadi Syabibah Zakiyya Zukhrufah Syahputri, Bella Esti Ajeng Syaifuddin, Firman Syaifuddin, Firman Tatas, Tatas Thufeil Amr Adausy Umi Yuhana Ummi Fadlilah K Utomo, Agung M. Wardhana, Rizky Rahmadi Wardhana, Rizky Rahmadi Widya Utama Wijaya, I Putu Krishna Yoga Satria Iswandaru Iswandaru Zahrotin Jamilah Zahrotin Jamilah Zakaria, Moch Lutfi