Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Integration of Chatting Technology in the Tandem Language Exchange Learning Process Ambas, Jamin; Touwe, Yohana S.; Wenny J, Syilvia; Abdullah, Dahlan
International Journal of Language and Ubiquitous Learning Vol. 1 No. 4 (2023)
Publisher : Yayasan Pendidikan Islam Daarut Thufulah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70177/ijlul.v1i4.697

Abstract

Background. 21st century learning demands the integration of technology to meet the demands of current developments. In the context of language learning, Tandem Language Exchange is a modern method that stands out by utilizing chat technology. Purpose. The main aim of this research is to evaluate the impact of tandem chat integration in Tandem Language Exchange on students' language skills. In addition, this research aims to provide practical guidance for the development of innovative language learning approaches using chat technology, by contributing to understanding the potential of chat technology in language learning. Method. This research uses a quantitative approach with a survey model. Respondents consisted of English and Arabic primary language students at various universities in Indonesia. The survey results were analyzed using the Miles Huberman model and presented in chart form. Results. Of the 30 respondents, the majority of students felt significant benefits from integrating chat technology in language learning. The frequency of use of Tandem Language Exchange is quite high, reflecting students' active interest and involvement. Apart from that, the survey results also show that students' comfort level in using chat technology is generally positive, with the majority feeling comfortable or very comfortable. Conclusion. The integration of chat technology in Tandem Language Exchange has an overall positive impact, supporting the development of language skills and motivating students to be actively involved in the learning process. Despite some reported obstacles, high acceptance shows the great potential of using chat technology in language learning contexts in this digital era. Future recommendations could focus on improving guidance and support to ensure the use of chat technology is more effective and satisfying for students.
Layanan Konseling Kelompok Berbasis Nilai Budaya Masohi untuk Mengurangi Perilaku Bullying Siswa SMK Touwe, Yohana S.; Muhiwar, Jesya; Teslatu, Heni Natalia
Indonesian Research Journal on Education Vol. 5 No. 2 (2025): Irje 2025
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v5i2.2526

Abstract

Praktik bullying ataupun kekerasan di sekolah, merupakan salah satu dari isu-isu pendidikan yang tak kunjung reda penanganan masalahnya. Sekolah yang semestinya memberikan rasa aman dan nyaman bagi siswa untuk menimba ilmu serta membantu dalam pembentukan karakter pribadi yang positif ternyata menjadi tempat tumbuhnya praktik-praktik kekerasan atau yang biasa disebut dengan perilaku bullying. Penelitian ini bertujuan untuk Mendeskripsikan dan menganalisis kondisi perilaku bullying siswa serta mampu menghasilkan bentuk layanan konseling kelompok berbasis nilai Budaya Masohi yang efektif untuk mengurangi perilaku bullying siswa di SMK Negeri 8 Seram Barat. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif karena diterapkannya suatu perlakuan (treatment) oleh peneliti. Bentuk desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan experimen design dengan jenis yang digunakan adalah one-group pretest-posttest design. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan layanan konseling kelompok di SMK Negeri 8 Seram Bagian Barat belum secara efektif dilaksanakan karena keterbatasan sarana prasarana juga waktu pelaksanaan yang bersifat insidental. Konseling kelompok yang dilaksanakan yaitu dengan empat tahapan pelaksanaan, akan tetapi dalam setiap tahapan pelaksanaannya masih terdapat beberapa kegiatan penting yang tidak sempat dilakukan. Guru bimbingan dan konseling hanya mengandalkan teknik diskusi setiap kali menyelenggarakan layanan konseling kelompok sehingga membuat siswa merasa jenuh selain itu, perilaku bullying terjadi beraneka ragam. Perilaku yang muncul adalah mengejek teman, menghina teman, mengancam, membuat keributan di kelas, mengganggu teman ketika belajar, berbicara dengan kata-kata kasar, menghasut teman dan menyebarkan isu/ gosip tidak baik pada teman lainnya sehingga membuat siswa takut untuk pergi ke sekolah. Sejalan dengan itu, pada penelitian inipun di temukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata skor perilaku bullying siswa sebelum menerima layanan konseling kelompok dan nilai rata-rata skor perilaku bullying siswa sesudah menerima layanan konseling kelompok penurunan yang signifikan pada masing- masing aspek. Pada aspek menjuluki pada nilai pretest memiliki jumlah skor persentase 84 menjadi 50 menurun menjadi 34 skor. Pada aspek menghina 97 menjadi 51 menurun 46 skor, mengolok-olok 96 menjadi 65 menurun 31 skor, memaki 96 menjadi 52 menurun 44 skor, membentak 98 menjadi 56 menurun 42 skor, menuduh 95 menjadi 60 menurun 35 skor dan yang terakhir Hal ini mengandung arti bahwa pelaksanaan layanan konseling kelompok berbasis nilai-nilai Budaya Masohi efektif Untuk mengurangi perilaku bullying siswa.
Pengaruh Kualitas Interaksi Sosial, Motivasi Belajar, dan Pemanfaatan Sumber Belajar terhadap Pemikiran Kritis Siswa di Sekolah Menengah Atas di Sulawesi Selatan Ikadarny, Ikadarny; Touwe, Yohana S.; Indriani, Indriani; Hasanuddin, M. Imran
Jurnal Pendidikan West Science Vol 1 No 12 (2023): Jurnal Pendidikan West Science
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/jpdws.v1i12.862

Abstract

Penelitian ini menyelidiki hubungan antara kualitas interaksi sosial, motivasi belajar, pemanfaatan sumber daya pembelajaran, dan keterampilan berpikir kritis di kalangan siswa sekolah menengah di Jawa Barat. Pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan Structural Equation Modeling, digunakan untuk menganalisis data dari 150 partisipan. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara kualitas interaksi sosial, motivasi belajar, pemanfaatan sumber daya pembelajaran, dan keterampilan berpikir kritis. Model ini menunjukkan indeks kecocokan yang memuaskan, yang mendukung validitasnya. Implikasi pendidikan menyoroti pentingnya membina interaksi sosial yang positif, motivasi intrinsik, dan pemanfaatan sumber daya yang efektif. Para pembuat kebijakan didesak untuk mempertimbangkan temuan ini ketika mengembangkan program pendidikan. Meskipun penelitian ini menyumbangkan wawasan yang berharga, desain cross-sectional dan konteks budaya memerlukan interpretasi yang hati-hati.