Praktik bullying ataupun kekerasan di sekolah, merupakan salah satu dari isu-isu pendidikan yang tak kunjung reda penanganan masalahnya. Sekolah yang semestinya memberikan rasa aman dan nyaman bagi siswa untuk menimba ilmu serta membantu dalam pembentukan karakter pribadi yang positif ternyata menjadi tempat tumbuhnya praktik-praktik kekerasan atau yang biasa disebut dengan perilaku bullying. Penelitian ini bertujuan untuk Mendeskripsikan dan menganalisis kondisi perilaku bullying siswa serta mampu menghasilkan bentuk layanan konseling kelompok berbasis nilai Budaya Masohi yang efektif untuk mengurangi perilaku bullying siswa di SMK Negeri 8 Seram Barat. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif karena diterapkannya suatu perlakuan (treatment) oleh peneliti. Bentuk desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan experimen design dengan jenis yang digunakan adalah one-group pretest-posttest design. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan layanan konseling kelompok di SMK Negeri 8 Seram Bagian Barat belum secara efektif dilaksanakan karena keterbatasan sarana prasarana juga waktu pelaksanaan yang bersifat insidental. Konseling kelompok yang dilaksanakan yaitu dengan empat tahapan pelaksanaan, akan tetapi dalam setiap tahapan pelaksanaannya masih terdapat beberapa kegiatan penting yang tidak sempat dilakukan. Guru bimbingan dan konseling hanya mengandalkan teknik diskusi setiap kali menyelenggarakan layanan konseling kelompok sehingga membuat siswa merasa jenuh selain itu, perilaku bullying terjadi beraneka ragam. Perilaku yang muncul adalah mengejek teman, menghina teman, mengancam, membuat keributan di kelas, mengganggu teman ketika belajar, berbicara dengan kata-kata kasar, menghasut teman dan menyebarkan isu/ gosip tidak baik pada teman lainnya sehingga membuat siswa takut untuk pergi ke sekolah. Sejalan dengan itu, pada penelitian inipun di temukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata skor perilaku bullying siswa sebelum menerima layanan konseling kelompok dan nilai rata-rata skor perilaku bullying siswa sesudah menerima layanan konseling kelompok penurunan yang signifikan pada masing- masing aspek. Pada aspek menjuluki pada nilai pretest memiliki jumlah skor persentase 84 menjadi 50 menurun menjadi 34 skor. Pada aspek menghina 97 menjadi 51 menurun 46 skor, mengolok-olok 96 menjadi 65 menurun 31 skor, memaki 96 menjadi 52 menurun 44 skor, membentak 98 menjadi 56 menurun 42 skor, menuduh 95 menjadi 60 menurun 35 skor dan yang terakhir Hal ini mengandung arti bahwa pelaksanaan layanan konseling kelompok berbasis nilai-nilai Budaya Masohi efektif Untuk mengurangi perilaku bullying siswa.