Dinasti Pudang Binoriang
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Penerapan Rom (Range Of Motion) Dan Massage Punggung Untuk Mencegah Luka Tekan Pada Lansia Tirah Baring Nazwa Nur Ashyfa; Dinasti Pudang Binoriang
Jurnal Medika Nusantara Vol. 2 No. 2 (2024): Mei : Jurnal Medika Nusantara
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59680/medika.v2i2.1113

Abstract

Immobilization is an extrinsic variable that can cause problems related to skin integrity. The inability to move freely due to situations that interfere with or limit movement may be directly related to an internal problem such as a chronic illness or health condition. Pressure ulcers or also known as decubitus ulcers, are local injuries caused by pressure or a combination of friction and pressure on the skin and/or underlying tissue, usually over a bony prominence. This research method uses a descriptive case study. The research population consisted of 1 person, namely a patient with heart failure with a nursing diagnosis of Activity Intolerance. The evaluation results from providing back massage (efflurage) and range of motion (ROM) to the client showed a reduction in complaints of soreness while in bed. After being taught range of motion (ROM) the client can do it themselves every time the client wakes up. Apart from that, clients also say they feel fresher after doing efflurage massage. The conclusion from applying ROM to these patients is that there is an increase in the Braden scale score which shows that there is a reduced risk of decubitus or pressure sores in the elderly. Meanwhile, when giving effluerage back massage, results were obtained in the form of client validation which said that the client was fresher, and there was a change in blood pressure results to normal numbers.
Penatalaksanaan Senam Kaki Diabetes Terhadap Nilai ABI (Ankle Brachial Index) Pada Lansia : Studi Kasus Rakhmat Aji Waluyo; Dinasti Pudang Binoriang
Jurnal Medika Nusantara Vol. 2 No. 2 (2024): Mei : Jurnal Medika Nusantara
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59680/medika.v2i2.1123

Abstract

Diabetes mellitus is a metabolic disorder characterized by increased blood glucose levels due to damage to insulin secretion, less effective insulin action or both. There are many complications that arise from diabetes, one of which can cause poor blood circulation in sufferers, especially in the legs, which can later cause peripheral arterial disease (PAD). This study uses a case report approach to evaluate the implementation of nursing for elderly people with diabetes who ex perience PAD with diabetic foot exercise and success is measured by the ankle brachial index (ABI) value. The results of this study showed that there was a change in the patient's ABI value after routinely doing diabetes foot exercises for 2 weeks, the ABI value in the first week was 0.62 (right), 0.68 (left) and in the 2nd week it was 0.68 (right ), 0.82 (left). Diabetic foot exercises are an exercise that can be done by patients suffering from DM or not because the benefits of diabetic foot exercises are to help improve blood circulation in the feet and also prevent injuries.
PENGARUH JUS MENTIMUN DENGAN DOA KESEMBUHAN TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANTUL I Dinasti Pudang Binoriang; Alfi Rochmawati
Cakrawala Medika: Journal of Health Sciences Vol. 1 No. 1 (2022): Cakrawala Medika: Journal of Health Sciences
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Medika Suherman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59981/c6ykv183

Abstract

Hipertensi merupakan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. Hipertensi semakin meningkat dengan bertambahnya usia karena pembuluh darah arteri mengalami penurunan elastisitas, sehingga menyebabkan respon pembuluh darah kurang. Salah satu sumber daya yang dimanfaatkan dalam mengontrol tekanan darah adalah mentimun. Pengobatan selain dengan terapi menggunakan mentimun juga dapat menggunakan terapi spiritual yang berfungsi untuk menurunkan hipertensi pada lansia salah satunya dengan berdoa kepada Allah. Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jus mentimun dengan do’a kesembuhan terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan mengambil populasi dalam penelitian ini adalah penderita hipertensi lansia usia 60-74 tahun di wilayah kerja Puskesmas Bantul I yang berjumlah 30 orang. Dengan metode penelitian quasi eksperimental design adalah kelompok yang diambil tidak dengan cara random. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak berfungsi penuh untuk mengontrol variabel-variabel luar yang dapat mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Desain penelitian ini adalah non-equivalent control group design. Berdasar hasil uji paired t test menunjukkan ada perbedaan yang signifikan tekanan darah sistolik dan diastolik pada kelompok intervensi pada sebelum dan sesudah pemberian jus mentimun dengan doa kesembuhan. Sedangkan kelompok kontrol menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan tekanan darah sistolik dan diastolik antara sebelum dan sesudah perlakuan. Jus mentimun dengan doa kesembuhan berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di Puskesmas Bantul I.
EFEKTIVITAS SENAM YOGA DENGAN KOLABORASI UAP MINYAK KAYU PUTIHPADA LANSIA DENGAN ASMA BRONKHIAL Reski Harjuansa; Dinasti Pudang Binoriang
Cakrawala Medika: Journal of Health Sciences Vol. 2 No. 1 (2023): Cakrawala Medika: Journal of Health Sciences
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Medika Suherman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59981/g0tfav67

Abstract

Asma adalah suatu gangguan inflamasi saluran pernapasan dengan kategori kronik. Gangguan ini yang merupakan penyebab dari peningkatan hipperresponshif jalan napas yang ditandai dengan suara pernapasan yaitu suara wheezing, kesulitan dalam bernapas, terasa berat dibagian dada, dan disertai atau terkadang batuk, kondisi ini terjadi pada malam hari atau pada saat menjelang di pagi hari. Tujuan penelitian untuk menguji efektivitas senam yoga dengan kolaborasi uap minyak kayu putihpada lansia dengan asma bronkhial. Metode yang digunakan dalam penulisan yaitu case report yang dilakukan selama 3 hari dengan 3 sesi pemberian edukasi dengan senam yoga untuk penderita asma dengan kolaborasi aromatheraphy minyak kayu putih. Hasil penelitian dari studi kasus yang sudah dilakukan dalam meningkatkan kesiapan manajemen kesehatan terkait penyakit yang diderita selama 3 kali kunjungan didapatkan adanya perkembangan yang lebih baik terhadap pasien akan pengetahuan dalam menanggulangi dan pencegahan asma dengan senam asma dan aromatheraphy minyak kayu putih. Pemberian intervensi terkait manajemen kesehatan dengan senam asma yang dikolaborasikan dengan aromatheraphy minyak kayu putih dan uap air panas didapatkan adanya peningkatan kesiapan lansia dalam manajemen kesehatan. Pasien mampu dalam melakukan senam yoga khusus penderita asma dan pasien juga dapat melakukan menghirup uap minyak kayu putih dengan uap air panas.