Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Meningkatkan Budaya Kerja Positif Disiplin Kehadiran Guru di Sekolah Dengan Menggunakan Metode Reward And Punishment di SMP Negeri 1 Juwiring Kabupaten Klaten Tahun 2023 Anik Indarti
Jurnal Nakula : Pusat Ilmu Pendidikan, Bahasa dan Ilmu Sosial Vol. 1 No. 6 (2023): November : Jurnal Nakula : Pusat Ilmu Pendidikan, Bahasa dan Ilmu Sosial
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/nakula.v1i4.278

Abstract

The reality shows that there are still teachers who do not have role models, especially in terms of pedagogy. Teachers often start lessons late for various reasons. This problem was discovered by researchers at SMP Negeri 1 Juwiring. After the questionnaire is distributed to respondents (students), the names of teachers who are often late will be collected. One way to overcome this problem is to provide training to increase teacher motivation to come to class on time. In this training, the Reward and Punishment method was applied with a positive work culture. When teachers (participants) have achieved the specified indicators, they will receive a reward, while teachers who have achieved the indicators will receive a punishment. The indicator of success in this research is that 100% of participants always arrive on time when starting lessons. This research uses the spiral method from Kemmis and Taggart. Kemmis and Mc model action research design. According to Taggart, there are four stages of action research, namely planning, action, observation and reflection. The data collection instruments were in the form of observation sheets for researchers and assessment sheets for participant attendance levels. The results of the research were that after carrying out positive culture training at SMP Negeri 1 Juwiring in cycle I, none of the participants had completed it. There is no participant who has succeeded 100% in not being late, but there is 1 participant whose accuracy level has reached 93%, this means that the participant has experienced improvement. Meanwhile, the accuracy rates for the other 4 participants ranged between 55%, 58%, 2% and 77%. After carrying out cycle II while continuing to use Reward and Punishment with a positive culture, 5 participants completed it.
Upaya Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Menyusun Modul Ajar Kurikulum Merdeka Dengan Menggunakan Metode Forum Group Discussion Smp Negeri 3 Cawas Kabupaten Klaten Di Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2022/2023 Anik Indarti
JISPENDIORA Jurnal Ilmu Sosial Pendidikan Dan Humaniora Vol. 2 No. 1 (2023): April : Jurnal Ilmu Sosial, Pendidikan Dan Humaniora (JISPENDIORA)
Publisher : Badan Penerbit STIEPARI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56910/jispendiora.v2i1.485

Abstract

Penelitian Tindakan Sekolah ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru SMP Negeri 3 Cawas Kabupaten Klaten dalam menyusun modul ajar kurikulum merdeka. Penelitian ini berjalan dalam dua siklus. Pada siklus I terdiri dari 4 kegiatan dan siklus II terdiri dari 3 kegiatan. Untuk kegiatan 3 di siklus I dan kegiatan 2 dan 3 disiklus II difokuskan pada presentasi modul ajar kurikulum merdeka yang sudah dikerjakan peserta. Sedangkan pada kegiatan terakhir disetiap siklus difokuskan pada evaluasi hasil presentasi modul ajar yang telah disampaikan oleh peserta. Indikator keberhasilan pada penelitian ini adalah 100% guru mendapatkan nilai menyusun modul ajar kurikulum merdeka minimal 75. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase ketuntasan nilai kemampuan guru dalam menyusun modul ajar kurikulum merdeka pada siklus I adalah 50%. Hasil ini belum mencapai indikator yang telah ditetapkan dalam penelitian ini. Kemudian pada siklus II mengalami peningkatan yang ditunjukkan dengan persentase ketuntasan nilai kemampuan guru dalam menyusun modul ajar kurikulum merdeka telah mencapai 100% atau seluruh peserta sudah tuntas. Hasil penelitian di siklus II ini telah mencapai indikator keberhasilan dalam penelitian sehingga penelitian dihentikan. Dengan demikian penerapan metode Forum Group Discussion berhasil meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun modul ajar kurikulum merdeka SMP Negeri 3 Cawas Kabupaten Klaten semester ganjil tahun pelajaran 2022/2023
Pembelajaran Keterampilan Membaca Di Era New Normal (Studi Kasus Pada Siswa Kelas VIII SMPN 3 Cawas Tahun Ajaran 2021/2022) Anik Indarti
SAFARI :Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol. 3 No. 2 (2023): April : Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia
Publisher : BADAN PENERBIT STIEPARI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56910/safari.v3i2.495

Abstract

Rendahnya budaya literasi dengan kondisi pembelajaran online, pada akhirnya menghambat kreativitas guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman di era new normal di SMP N 3 Cawas dan mengapa pembelajaran membaca di era new normal menggunakan langkah-langkah yang dilakukan pada saat observasi di SMP N 3 Cawas. Teknik analisis data menggunakan model interaktif, dan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber, teknik dan waktu dengan cara mereduksi data, menyajikan data dan membuat kesimpulan. Hasil observasi pada guru mencapai skor 96%. Berdasarkan indikator keberhasilan belajar 75% siswa tuntas KKM, terlihat bahwa 100% (31) siswa tuntas KKM, dengan rata-rata 85,8. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran berbasis video dengan membaca menunjukkan hasil belajar siswa kelas VIII A-VIII D SMP N 3 Cawas sangat baik.