Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

DAMPAK KESEHATAN MENTAL DAN LONJAKAN KASUS BUNUH DIRI DI ERA MODERN Devi Wulandari; Rita Elviany
Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling Vol. 2 No. 1 (2024): Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3287/liberosis.v2i1.2086

Abstract

Artikel ini membahas lonjakan kasus bunuh diri yang terjadi dengan fokus pada aspek kesehatan mental. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode purposive sampling untuk mendapatkan wawasan mendalam tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keadaan kesehatan mental dan kontribusinya terhadap kasus bunuh diri. Pendekatan ini melibatkan 17 narasumber yang dipilih secara sengaja menggunakan metode purposive sampling. Metode pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam untuk mendapatkan pandangan langsung dari mereka yang memiliki pengalaman dan pengetahuan terkait masalah ini. Hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk deskriptif, memberikan gambaran komprehensif tentang kondisi kesehatan mental di daerah ini. Temuan menyoroti beberapa faktor yang berkaitan dengan lonjakan kasus bunuh diri, termasuk tekanan psikologis, akses terbatas terhadap layanan kesehatan mental, dan stigma sosial. Implikasi kebijakan dan upaya pencegahan juga dibahas berdasarkan temuan kualitatif ini. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan kontribusi pada pemahaman lebih lanjut tentang kompleksitas masalah kesehatan mental dan bunuh diri, serta memberikan dasar bagi pengembangan strategi intervensi yang lebih efektif di tingkat lokal.
PERSEPSI PENAMPILAN FISIK YANG DIBENTUK OLEH MEDSOS DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT KOTA MALANG Rita Elviany; Devi Wulandari
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 7 No. 2 (2025): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6578/triwikrama.v7i2.10655

Abstract

Penampilan fisik yang dibentuk oleh media sosial telah menjadi fenomena yang signifikan dalam kehidupan sosial masyarakat modern. Media sosial, sebagai platform yang mendominasi interaksi sosial, sering kali mempromosikan standar kecantikan yang tidak realistis melalui gambar dan konten yang diunggah oleh pengguna, termasuk influencer dan selebriti. Penggunaan filter dan aplikasi pengeditan foto semakin memperkuat citra ideal yang sering kali tidak mencerminkan kenyataan, menciptakan tekanan bagi individu untuk memenuhi ekspektasi tersebut. Metode penelitian yang kami gunakan adalah pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk memahami secara mendalam persepsi masyarakat mengenai penampilan fisik dan dampaknya dalam konteks sosial di Kota Malang. Pendekatan kualitatif dipilih karena memberikan kesempatan untuk menggali pengalaman, pemikiran, dan sudut pandang individu yang tidak dapat diukur dengan angka-angka kuantitatif. Penelitian ini juga mencatat perubahan nilai dan norma sosial yang terjadi akibat pengaruh media sosial, yang dapat mengubah cara masyarakat menilai dan berinteraksi dengan satu sama lain. Kesadaran akan dampak negatif ini sangat penting untuk membantu individu menerima diri mereka sendiri dan mengurangi tekanan sosial yang dihasilkan oleh media sosial.
KRISIS RASIONALITAS DAN POLARISASI SOSIAL DALAM DIALOG PUBLIK DI MEDIA SOSIAL INDONESIA AKIBAT BUDAYA WOKE Devi Wulandari; Rita Elviany; Dany Miftahul Ula
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 8 No. 3 (2025): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6578/triwikrama.v8i3.13215

Abstract

Budaya woke, yang muncul dari hasrat untuk keadilan sosial, telah mengalami perubahan saat memasuki ranah digital. Di platform media sosial, budaya ini berkembang menjadi norma moral baru yang sangat agresif, sering kali menolak berbagai pandangan dan mengurangi ruang untuk diskusi publik yang sehat. Fenomena seperti cancel culture, simbolisme moral, dan dorongan untuk menjalin afiliasi ideologis menciptakan suasana komunikasi yang penuh emosi, eksklusif, dan tidak menerima ketidakpastian. Di dalam ekosistem algoritmik yang memperkuat polarisasi serta memprioritaskan konten yang viral, narasi yang lebih kompleks sering kali tergantikan oleh pernyataan moral yang sederhana dan cepat dicerna. Akibatnya, kebebasan berekspresi semakin menyusut, sementara pola logika argumen terpinggirkan oleh performa identitas di dunia maya. Penelitian ini menerapkan pendekatan studi kasus digital dengan menganalisis wacana kritis dari konten dan komentar di Instagram, untuk memahami struktur kekuasaan dan ideologi dalam komunikasi online. Temuan menunjukkan bahwa rendahnya kemampuan literasi digital, tekanan simbolis, dan struktur algoritmik di media sosial menjadi penyebab utama krisis rasionalitas dan peningkatan polarisasi sosial di Indonesia.