Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Implementasi Five Moment Hand Hygiene Pada Perawat Di Ruang Rawat Medikal Bedah Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Cindy Clara Sinaga; Lili Suryani Tumanggor; Samfriati Sinurat
Nursing Applied Journal Vol. 2 No. 2 (2024): April : Nursing Applied Journal
Publisher : LPPM STIKES KESETIAKAWANAN SOSIAL INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57213/naj.v2i2.217

Abstract

The prevalence of nosocomial infections worldwide has become a serious concern for healthcare professionals, especially in hospitals. One contributing factor is the inadequate implementation of the five moments hand hygiene in handwashing procedures that do not conform to operational procedure standards. The aim of this research is to determine how the implementation of the five moments hand hygiene among nurses in the surgical medical care ward at Santa Elisabeth Hospital in Medan. This study utilized a descriptive cross-sectional approach, employing observation sheets. The sample size included 30 nurses in the Surgical Medical Care Ward at Santa Elisabeth Hospital in Medan, using total sampling technique. The measurement tool was an observation sheet, and the data analysis employed univariate analysis. The research findings revealed that, in the first moment before patient contact, 56.7% of nurses did not adhere to the practice, while 43.3% did. In the second moment, before aseptic procedures, 56.7% of nurses did not comply, and 43.3% did. In the third moment, after exposure to patient body fluids, all nurses (100%) adhered to the practice. In the fourth moment, after patient contact, all nurses (100%) complied. In the fifth moment, after contact with the patient's environment, all nurses (100%) followed the practice. It is hoped that nurses can consistently implement the five moments hand hygiene to prevent disease transmission and nosocomial infections, fostering a habit of incorporating these practices into nosocomial infection prevention.
Hubungan Kekerasan Verbal (Verbalabuse) Orang Tua Dengan Tingkat Kepercayaan Diri Pada Anak Remaja Di Smpn 2 Pancur Batu Pada Tahun 2024 Lili Suryani Tumanggor; Samfriati Sinurat; Renata Br Perangin-angin
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joecy.v5i3.4512

Abstract

Kepercayaan diri merupakan modal utama bagi remaja untuk mencapai kesuksesan, namun data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) tahun 2018 menunjukkan 56% remaja di Indonesia memiliki tingkat kepercayaan diri rendah. Salah satu faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri remaja adalah kekerasan verbal yang dialami dalam lingkungan keluarga. Data KPAI tahun 2020 menunjukkan 62% anak berusia 18 tahun ke bawah telah mengalami kekerasan verbal, dengan jumlah mencapai 49,2 juta jiwa. Kekerasan verbal dari orang tua berupa kata-kata kasar, menghina, mengancam, dan membandingkan dapat mengakibatkan dampak jangka panjang seperti penurunan harga diri, perilaku agresif, kecemasan berat, hingga depresi. Survei awal di SMPN 2 Pancur Batu menemukan sepuluh siswa kelas IX mengalami kekerasan verbal dari orang tua yang berdampak pada keengganan berbicara di depan umum dan ketidakberanian menyampaikan pendapat.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kekerasan verbal orang tua dengan tingkat kepercayaan diri pada anak remaja di SMPN 2 Pancur Batu tahun 2024.Metode penelitian menggunakan desain korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 84 siswa yang dipilih dengan teknik random sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner verbal abuse (23 pertanyaan) dan kuesioner kepercayaan diri (30 pertanyaan) yang telah tervalidasi. Data dikumpulkan pada bulan April 2024 dan dianalisis menggunakan uji Spearman Rank.Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden mengalami verbal abuse kategori sedang (47,6%) dengan tingkat kepercayaan diri sedang (59,5%). Uji Spearman Rank menghasilkan nilai p=0,002 (p<0,05) dengan koefisien korelasi r=-0,338, menunjukkan hubungan negatif kategori sedang yang signifikan antara kedua variabel.Kesimpulan penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat hubungan signifikan negatif antara kekerasan verbal orang tua dengan kepercayaan diri remaja di SMPN 2 Pancur Batu. Semakin tinggi kekerasan verbal yang dialami, semakin rendah kepercayaan diri remaja, meskipun dukungan positif dari lingkungan sekolah dan teman sebaya dapat menjadi faktor protektif yang meningkatkan kepercayaan diri.