Penelitian ini bertolak dari kesenjangan yang ditemui dilapangan yaitu siswa cenderung cepat bosan dengan kegiatan belajar, siswa tidak konsentrasi dan kurang aktif dalam proses belajar, siswa ribut dan sibuk dengan kesibukannya sendiri disaat jam kosong ataupun istirahat, saat diberi tugas hanya beberapa saja siswa yang mengumpulkan dan terkadang telah melewati batas waktu yang telah ditentukan. Beberapa siswa merasa kurang mampu akan kemampuan dirinya dalam memahami materi pelajaran yang ada, siswa mempercayai persepsi orang lain tentang dirinya seperti persepsi kurang pintar dan malas belajar. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa tingkat motivasi belajar siswa, berapa tingkat konsep diri dan apakah terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan konsep diri. Motivasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini, cognitive motives, self-expression, self-enhancement. Konsep diri yang dimaksudkan dalam penelitian ini, yaitu kemampuan (competence), perasaan mempunyai arti bagi orang lain (signifance to others), kebajikan (virtues), kekuatan (power). Metode yang digunakan adalah metode korelasional, jumlah populasi 336 dengan sampel 84 responden, teknik pengumpulan data menggunakan angket dengan analisis data persentase dan analisis korelasi. Hasil penelitian ini tingkat motivasi belajar yaitu berada pada kategori tinggi dengan persentase sebesar 69%, tingkat konsep diri berada pada kategori tinggi dengan presentase sebesar 73,55%, terdapat hubungan secara signifikan sig.f 0,000 ≤ 0,05, pearson correlation sebesar 0,616 pada rentang (0,41-0,70) yang berada pada tafsiran korelasi sedang (hubungan memadai). Rekomendasi yang diberikan temuan penelitian dapat memberikan manfaat dan masukan bagi siswa, dan menjadi pertimbangan pengembangan program layanan BK di sekolah.