Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Faktor Risiko Kematian Pasien COVID-19 Geriatri Periode September 2021 - 2022 di RS YARSI dengan Komorbid dan Tidak Ada Komorbid serta Tinjauannya Menurut Pandangan Islam Alqudsi, Hade Irhas; Mukhtar, Diniwati; Ma'sum, Ali; Asiah, Nur
Junior Medical Journal Vol. 2 No. 8 (2024): April 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jmj.v2i8.4321

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis Faktor Risiko Kematian Pasien Covid-19 Geriatri Periode September 2021 - 2022 di RS Yarsi dengan Komorbid. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan desain penelitian kohort retrospektif. Data dikumpulkan dengan menggunakan data sekunder yaitu rekam medis. Pada penelitian ini terdapat 29 Sampel. Analisis dilakukan menggunakan uji Chi Square. Hasil analisis menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara komorbiditas dengan risiko kematian pasien (p-value = 0,005). Dengan komorbiditas hipertensi (39,1%), diabetes melitus (19,6%), stroke non hemoragik (8,7%), penumonia (6,5%) dan pada komorbid lainnya seperti stroke iskemik, TB paru, infark miokard NSTEMI (4,3%), coronary artery disease, acute decompensated heart failure, penyakit jatung koroner, dan dyspneu ec tumor kanan (3,5%)n. Dalam perspektif islam, kematian adalah hal yang pasti maka hendaknya kita mempersiapkan diri dengan bersegera menyambut seruan Allah untuk melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi semua larangan- Nya.
Literature Review “Manfaat Tatalaksana Predialitik Untuk Memperlambat Progresivitas Penyakit Ginjal Kronis Dan Tatalaksana Intradialitik Untuk Memperbaiki Kualitas Hidup” Alqudsi, Hade Irhas; Humardhani, Ariadi; Armelia, Linda
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit Ginjal Kronis (PGK) merupakan salah satu masalah kesehatan global yang prevalensinya terus meningkat dan menempati posisi penting dalam beban penyakit tidak menular di dunia. Data global menunjukkan sekitar 850 juta orang hidup dengan PGK, dan jutaan di antaranya membutuhkan terapi pengganti ginjal seperti hemodialisis atau transplantasi. Di Indonesia, tren serupa terjadi dengan peningkatan signifikan jumlah pasien aktif hemodialisis setiap tahunnya, terutama akibat diabetes melitus dan hipertensi. Kondisi ini menuntut penerapan tatalaksana yang komprehensif, meliputi fase predialitik dan intradialitik, sebagai upaya mempertahankan fungsi ginjal serta memperbaiki kualitas hidup pasien. Penelitian ini menggunakan metode tinjauan pustaka (literature review) yang bersumber dari berbagai publikasi ilmiah dan pedoman nefrologi terkini, termasuk KDIGO 2024, The Lancet, dan New England Journal of Medicine periode 2016–2025. Hasil kajian menunjukkan bahwa terapi predialitik berfokus pada pengendalian tekanan darah, perbaikan metabolik, koreksi anemia, serta edukasi dan dukungan psikososial untuk menunda progresivitas penyakit. Intervensi seperti penggunaan ACE inhibitor, ARB, dan SGLT2 inhibitor terbukti menurunkan albuminuria serta memperlambat penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG). Sementara itu, terapi intradialitik bertujuan meningkatkan efisiensi dialisis dan stabilitas hemodinamik melalui latihan fisik selama dialisis (intradialytic exercise), pemberian nutrisi intradialitik, pendinginan dialisat, serta penerapan hemodiafiltrasi volume tinggi. Integrasi kedua fase terapi ini membentuk sistem penatalaksanaan berkelanjutan yang tidak hanya memperlambat progresivitas PGK tetapi juga meningkatkan outcome klinis, status fungsional, dan kualitas hidup pasien secara menyeluruh.