Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Strategi Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Studi Pada Badan Pengelola Pendapatan Asli Daerah) Mutihiawadi, Rani; Dermawan S, M. Ariy; Arisdiyoto, Iving
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 7, No 3 (2023): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan) (Juli)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jisip.v7i3.5291

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pajak kendaraan bermotor serta untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat penerimaan pajak kendaraan bermotor. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data diperoleh dari data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi peningkatan PAD pada Badan Pengelola Pendapatn Asli Daerah Provinsi NTB dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu 1) intensifikasi pajak daerah dimulai dengan penerapan pedoman, sosialisasi peraturan terkait pajak daerah, dan pelaksanaan pemantauan. 2) Ekstensifikasi wajib pajak dengan menggali objek atau subjek pajak yang baru atau yang belum terdaftar di adiministrasi. 3) Penguatan kelembagaan. Adapun faktor-faktor penghambat penerimaan pajak kendaraan bermotor yaitu kesenjangan teknis dalam pelayanan wajib pajak, pembayaran melalui bank, pembayaran pajak kendaraan bermotor dengan sistem online, data Surat Pemberitahuan Kepemlilikan Pajak Kendaraan Bermotor (SPKPKB) yang kurang akurat dan kurangnya kesadaran masyarakat dalam Membayar Pajak.
Evaluation of the Implementation of the Physical Program of PT. Ock Athletic Club Phase I in 2024 Supriyatnak, Kokom; Wahyudi, Johan; Dermawan S, M. Ariy
JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala Vol 10, No 2 (2025): JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala (Juni)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jupe.v10i2.8948

Abstract

This research aims to evaluate the Physical Program of PT.OCK Athletic Club Phase I in 2024. The evaluation method used in this research is Context Input Process Product (CIPP) obtained from a qualitative approach and a quantitative approach and explained in descriptive research.  The research results show that the basic context and objectives are clear. In terms of the input aspect of the program being implemented, human resources, infrastructure and financial sources are adequate. In the process there were significant obstacles with the training schedule, participant character in body posture, age adjustment, management and organization of the ratio of trainers and participants was not optimal, coaching, more precisely, physical training carried out during that period was aimed at finding out the NAJ results (Final Score Physical) data has been obtained. From the product data, the existing results become a benchmark for Physical Program. PT. OCK Athletic Club Phase I in 2024 to further increase the duties and responsibilities of PT. OCK Athletic Club to improve Physical Program development.  
PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM MENCEGAH KERUSAKAN LINGKUNGAN AKIBAT PEMBABATAN HUTAN SECARA LIAR DI KABUPATEN DOMPU (STUDI PADA BALAI KESATUAN PENGELOLAN HUTAN TOFFO PAJO SOROMANDI) Astuti, Puja; Mustamin, Mustamin; Dermawan S, M. Ariy
CENDEKIA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/cendekia.v5i3.6151

Abstract

This study aims to analyze the role of local governments in preventing environmental damage due to illegal logging in Dompu Regency, with a focus on policy implementation through the Toffo Pajo Soromandi Forest Management Unit (BKPH). Using a descriptive qualitative approach and the Van Meter and Van Horn policy implementation model, this study evaluates six main variables: policy standards and objectives, resources, inter-organizational communication, implementer characteristics, implementer attitudes, and social, economic, and political environmental conditions. The results show that local governments have implemented various preventive and repressive strategies, such as forest patrols, counseling, area rehabilitation, and the formation of Forest Police Partners. However, limited human resources and logistics, low public awareness, and geographical challenges are the main obstacles in policy implementation. Even so, cross-sector synergy and participatory approaches show great potential in strengthening forest protection. Therefore, strengthening the aspects of resources, institutional collaboration, and community economic empowerment is needed to realize sustainable forest management at the regional level. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran pemerintah daerah dalam mencegah kerusakan lingkungan akibat pembabatan hutan secara liar di Kabupaten Dompu, dengan fokus pada implementasi kebijakan melalui Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) Toffo Pajo Soromandi. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan model implementasi kebijakan Van Meter dan Van Horn, penelitian ini mengevaluasi enam variabel utama: standar dan tujuan kebijakan, sumber daya, komunikasi antar organisasi, karakteristik pelaksana, sikap pelaksana, serta kondisi lingkungan sosial, ekonomi, dan politik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerintah daerah telah menjalankan berbagai strategi preventif dan represif, seperti patroli hutan, penyuluhan, rehabilitasi kawasan, dan pembentukan Mitra Polisi Kehutanan. Namun, keterbatasan sumber daya manusia dan logistik, rendahnya kesadaran masyarakat, serta tantangan geografis menjadi kendala utama dalam pelaksanaan kebijakan. Meski begitu, sinergi lintas sektor dan pendekatan partisipatif menunjukkan potensi besar dalam memperkuat perlindungan hutan. Oleh karena itu, diperlukan penguatan pada aspek sumber daya, kolaborasi kelembagaan, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat untuk mewujudkan pengelolaan hutan yang berkelanjutan di tingkat daerah.