Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Transisi Politik Dari Orde Baru Ke Era Reformasi Nasution, Yuslina Gusneli; Wiranda, Windi; Putri, Viona Anggia
Ethnography : Journal of Cultural Anthropology Vol 3, No 1 (2024): Vol 3, No 1 (2024): Januari - Juni 2024
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/ethnography.v3i1.4296

Abstract

Transisi politik dari Orde Baru menuju Era Reformasi di Indonesia menandai pergeseran signifikan dalam sistem pemerintahan negara, perilaku politik masyarakat, dan pemahaman terhadap ideologi nasional, Pancasila. Sejak tahun 1998, Indonesia telah mengalami perubahan besar yang dipicu oleh krisis multi-dimensi pada tahun-tahun terakhir Orde Baru, ditandai dengan meningkatnya ketimpangan sosial, korupsi yang meluas, dan tuntutan masyarakat untuk perubahan dan reformasi. Melalui empat kali amandemen terhadap Undang-Undang Dasar 1945, upaya dilakukan untuk memperbaiki sistem pemerintahan dan mengakomodasi aspirasi masyarakat, sementara Pancasila mengalami reinterpretasi sesuai dengan konteks zaman yang berubah. Studi ini menganalisis hubungan antara perilaku politik masyarakat dan ideologi nasional di Indonesia pasca-Orde Baru dengan mengkaji studi kasus transisi politik dan dinamika ideologi, menyoroti perubahan dalam partisipasi politik, pluralisme ideologi, peran media sosial, konflik ideologis, dan pengaruh globalisasi dalam membentuk pola perilaku politik masyarakat Indonesia.
Prosesi dan Makna Simbolik Tradisi Maanton Tando di Nagari Lubuk Ulang Aling Hari, Solok Selatan Wiranda, Windi; Yurisman, Yurisman
Ekspresi Vol 14, No 1 (2025)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/ekspresi.v14i1.16980

Abstract

AbstrakTradisi Maanton Tando dalam adat Minangkabau merupakan prosesi seserahan tando (ikatan janji) oleh pihak laki-laki kepada perempuan sebagai ikatan menuju pernikahan. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan prosesi dan menginterpretasikan makna simboliknya. Dengan pendekatan kualitatif dan teori interpretatif simbolik Clifford Geertz, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa prosesi terdiri dari beberapa tahapan seperti persiapan seserahan, mamopek siriah, baarak, batombe, baretong, dan mancaliak-caliak. Setiap isi tando mengandung makna simbolis mendalam, seperti cincin (janji), gambiu (penguat hubungan), sirih-pinang (kesopanan dan ketulusan), serta kelapa tua berlukis (dinamika rumah tangga). Tradisi ini memiliki nilai sosial sebagai pengikat hubungan keluarga dan spiritual sebagai pemberi makna sakral dalam pernikahan. Temuan juga menunjukkan adaptasi isi tando terhadap modernitas tanpa meninggalkan nilai adat, mengindikasikan bahwa tradisi bersifat dinamis dan dapat berevolusi seiring zaman selama nilai-nilai dasar tradisinya tetap terjaga. Kata kunci: Maanton Tando, interpretasi, makna, budaya, spiritual AbstractThe Procession and Symbolic Meaning of the Maanton Tando Tradition in South Solok, West Sumatra. The Maanton Tando tradition in Minangkabau culture is a procession where the male party presents the tando (pledge gifts) to the female party as a binding commitment toward marriage. This study aims to describe the procession and interpret its symbolic meanings. Using a qualitative approach and Clifford Geertz's symbolic interpretive theory, data were collected through observation, interviews, and documentation. The results reveal that the procession consists of several stages, such as preparation of offerings (persiapan seserahan), wrapping betel leaves (mamopek siriah), ceremonial parade (baarak), poetic recitation (batombe), dialogue (baretong), and ceremonial visit (mancaliak-caliak). Each item in the tando carries profound symbolic meanings, such as the ring (promise), gambier (strengthening relationships), betel and areca nut (courtesy and sincerity), and painted mature coconut (dynamics of household life). This tradition holds social value as a binder of family relationships and spiritual value as a sacred element of marriage. The findings also show adaptations in the content of the tando to modernity without abandoning traditional values, indicating that tradition is dynamic and can evolve over time as long as its core values are preserved. Keywords: Maanton Tando, interpretation, meaning, culture, spiritual