Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

REKAYASA TEKNOLOGI MESIN PERAH SUSU SAPI MULTI FUNGSI SIAP MINUM LANGSUNG Sriwana, iphov kumala; Ma’ali El Hadi, Rosad; Pulungan, Muhammad Alamaududi; Budinam, Faisal
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 6 (2023): INOVASI PERGURUAN TINGGI & PERAN DUNIA INDUSTRI DALAM PENGUATAN EKOSISTEM DIGITAL & EK
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v6i0.2171

Abstract

Setiap orang memiliki kebutuhan gizi yang berbeda–beda, pemenuhan kebutuhan gizi tersebut tidak hanya didapatkan dari makanan yang mereka konsumsi tetapi juga melalui minuman. Salah satu minuman sehat yang beredar di pasaran adalah susu. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) (2020), tingkat konsumsi susu masyarakat di Indonesia selama tahun 2020 berkisar 16,27 kg per kapita/tahun, jumlah ini lebih rendah dibandingkan Malaysia yang memiliki tingkat konsumsi susu 50 kg per kapita/tahun dan Vietnam sebesar 20 kg per kapita/tahun. Jumlah konsumsi tersebut belum memenuhi kebutuhan susu di Indonesia yaitu sebesar 4,3 juta ton per tahun dengan 22,7% kebutuhan susu dipenuhi dari perternakan dan pabrik lokal, sementara sisanya melalui impor (Badan Pusat Statistik, 2020). Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat pada tahun 2016 tercatat 294.318.562-liter susu yang diproduksi secara total dari 27 Kabupaten/Kota yang ada di Jawa Barat. Kabupaten/Kota yang memiliki angka produksi susu tertinggi yaitu Kabupaten Bandung Barat dengan jumlah produksi sebesar 116.140.337 liter. Jumlah tersebut jauh berbeda dengan Kabupaten Bandung yang hanya menghasilkan sebanyak 63.226.050-liter dan berada pada posisi kedua penghasil susu terbanyak di wilayah Jawa Barat. Salah satu pelaku unit binaan peternakan sapi perah berada di Kecamatan Rancabali, Desa Alamendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat., Survei yang dilakukan dengan diskusi dan pertukaran gagasan (brainstorming) dengan peternak binaan dari Desa Wisata Alamendah sebagai mitra secara langsung untuk dapat mengetahui permasalahan yang perlu ditangani agar menghasilkan solusi teknologi yang tepat guna dalam meningkatkan kualitas produk susu sapi perah kelompok peternak sapi perah yang berada langsung dibawah binaan Desa Wisata Alamendah. Permasalahan yang perlu ditangani yaitu peningkatan kualitas susu sapi perah, karena mitra masih menerapkan pemerasan susu sapi perah dengan manual atau masih banyaknya sentuhan tangan dalam hal pemerasan susu sapi, sehingga masih ada susu sapi perah yang belum memenuhi persyaratan kriteria kualitas susu sapi murni. Berdasarkan permasalahan yang terjadi pada mitra, maka solusi yang dapat ditawarkan adalah pembuatan dan implementasi rekayasa teknologi mesin pemerahan susu sapi yang tidak hanya mampu membantu proses pemerahan, tetapi juga dapat membantu proses pasteurisasi sehingga membantu mengurangi jumlah mikroba yang ada pada susu sapi. Hasil dari proses pemerahan, pasteurisasi dan peninginan yang dilakukan pada mesin ini adalah susu sapi berkualitas yang mampu bertahan hingga enam hari. Dari hasil yang didapat tersebut diharapkan pembuatan mesin ini dapat mengatasi permasalahan yang terjadi di mitra, meningkatkan kualitas susu sapi perah, dan meningkatkan produktivitas susu sapi perah yang ada pada mitra.
IMPLEMENTASI MESIN CETAK KICIMPRING MINI 3 IN 1 BERBASIS IoT Sriwana, iphov kumala; El Hadi, Rosad Ma’ali; Pulungan, Muhammad Alamaududi
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 6 (2023): INOVASI PERGURUAN TINGGI & PERAN DUNIA INDUSTRI DALAM PENGUATAN EKOSISTEM DIGITAL & EK
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v6i0.2172

Abstract

Singkong merupakan salah satu jenis tanaman holtikultura yang dikonsumsi umbinya, mengandung sumber karbohidrat yang cukup digemari sebagai pengganti nasi, jenis umbi-umbian ini mudah diolah menjadi menu pembuka, utama, maupun penutup yang tentu saja lezat dan berbagai kandungan kebaikan/manfaat dari singkong. Tingginya karbohidrat menyebabkan singkong dikenal sebagai bahan pangan yang dapat mensubtitusi bahan pangan karbohidrat lain yang berasal dari beras, jagung, dan gandum. Selain itu, permintaan pasar terhadap komoditas singkong semakin meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk dan preferensi masyarakat terhadap singkong. Berbagai macam produk yang memanfaatkan bahan baku singkong, salah satunya adalah produk kicimpring. Masalah muncul saat adonan kicimpring pada proses penipisan, pengukusan, dan pemotongan menjadi bentuk segi tiga atau bentuk lainnya, masih tergolong lambat karena proses tersebut masih secara konvensional yaitu menggunakan penggilingan manual menggunakan roll kayu, pengukusan dengan uap air dan pemotongan menggunakan gunting secara manual. Keadaan tersebut muncul ide untuk membuat mesin penggilingan, pengukusan dan pemotongan menjadi 1 mesin (3 in 1), hasil implementasi terhadap mesin cetak kicimpring mini 3 in 1, sebagai berikut : Motor penggerak 0,5 pk setara dengan 367,75 watt, hemat energi; Waktu proses 40 detik per 1 kg adonan kicimpring; Material yang berhubungan dengan singkong menggunakan stainless steel 304 food grade; Berbasis Teknologi Tepat Guna; Memanfaatkan teknologi IoT; Dimensi (100 x 60 x 60) cm; Berat 120 kg. Proses pengoperasian dan perawatannya sangat mudah, semua komponen/suku cadang mudah didapat, cetakan bentuk kicimpring dapat diganti dengan bentuk yang sesuai dengan keiinginan konsumen. Sehingga mesin cetak kicimpring mini 3 in 1 dapat dimanfaatkan di Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang memanfaatkan singkong sebagai bahan bakunya, secara efisien, efektif dan produktif.