Ilham, Kristoforus Juliano
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Sumbangan Konsep Otentisitas Martin Heidegger bagi Praksis Dialog Interreligius: Upaya Mendukung Moderasi Beragama di Indonesia Ilham, Kristoforus Juliano; Riyanto, F.X. Eko Armada
Kamaya: Jurnal Ilmu Agama Vol 6 No 4 (2023)
Publisher : Jayapangus Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37329/kamaya.v6i4.2777

Abstract

Martin Heidegger's concept of authenticity, which is the focus of this article, has made a significant contribution to the practice of interreligious dialogue and religious moderation in Indonesia. The reason is because this concept offers authentic humans in every religion in Indonesia. An authentic human being is identified as a person who is able to see himself as a whole, is able to take responsibility for his existence, and is able to understand himself as a human being who truly lives in the world without being dominated and determined by other people. The aim to be achieved in this research is to form and develop authentic religious subjects in every religion in Indonesia. By using a qualitative descriptive method in the form of reviewing various scientific sources that are in accordance with this discourse, this paper succeeded in finding that Martin Heidegger's concept of Authenticity is important to instill in every religion in Indonesia in forming and developing religious subjects who take part in dialogic interreligious dialogue and support moderation. religion in Indonesia. The novelty of this article is that Martin Heidegger's concept of Authenticity is relevant to religious life in Indonesia, both in the practice of interreligious dialogue and in supporting religious moderation in Indonesia.
PELANGGARAN KEBEBASAN INDIVIDU PADA PERILAKU HATE SPEECH DI MEDIA SOSIAL DITINJAU DARI PERSPEKTIF ETIKA UTILITARIANISME JOHN STUART MILL Ilham, Kristoforus Juliano; Riyanto, FX. Armada
Juris Humanity: Jurnal Riset dan Kajian Hukum Hak Asasi Manusia Vol. 4 No. 1 (2025)
Publisher : Pusat Studi HAM dan Humaniter Fakultas Hukum Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/jrkhm.v4i1.68

Abstract

Fenomena hate speech di media sosial menjadi tantangan etis yang serius dalam era kebebasan berekspresi digital. Hate speech menimbulkan kerugian bagi pengguna media sosial, mengingat perilaku ini menyebabkan korbannya mengalami kehilangan rasa aman dalam ruang publik online. Pada saat yang sama, kebebasan untuk mengekspresikan diri juga dilanggar. Individu atau kelompok yang menjadi sasaran hate speech cenderung merasa tertekan dan tidak berpartisipasi dalam ruang media sosial. Berdasarkan latar belakang itu, penelitian ini hadir dengan tujuan untuk mengkaji sejauh mana perilaku hate speech melanggar hak kebebasan individu. Dengan gagasan etika utilitarian John Stuart Mill, penelitian yang menggunakan metode deskriptif kualitatif ini akan mengemukakan perspektif yang komprehensif seputar pelanggaran hak kebebasan individu pada perilaku hate speech di media sosial. Temuan dari penelitian ini adalah bahwa hate speech merupakan ancaman verbal yang berdampak langsung terhadap ekspresi manusia di media sosial, sehingga bertentangan dengan konsep etika utilitarianisme John Mill. Adapun kebaruan tulisan ini adalah bahwa perspektif etika utilitarian John Stuart Mill relevan dengan konteks permasalahan akibat kehadiran teknologi dunia modern yang dibungkus dalam soal hate speech di media sosial.